VII

256 48 1
                                    

Bea menghiraukan ponselnya yang sedari tadi bergetar dan berkedip. Ia malas, paling uhung-ujungnya dari kekasih taruhannya, Louis.

Sampai akhirnya, Bea mulai jengah dan mengangkat panggilan masuk. Saat itu juga baru ia sadar bahwa dari tadi yang mengiriminya pesan dan meneleponinya adalah Zayn.

"Lo dimana?" tanya Zayn langsung setelah Bea mengangkat.

Bea melirik keadaan sekitar, memastikan dimana ia berada sekarang. "Di kamar, kenapa?"

"Lo daritadi gue teleponin gak diangkat!" ujar Zayn dengan sedikit nada kesal didalamnya.

"Abisnya gue kira Louis." jawab Bea santai sambil menatap kukunya yang sudah mulai panjang sambil mengusapnya pelan.

"Louis mulu. Yaudah, gue kerumah lo ya?" tanya Zayn sambil menaiki motor besarnya.

"Hah? Yaudah. Tapi bawain apa gitu yang enak, ya?" tanya Bea lalu tertawa kecil.

"Ih lo tuh mintanya yang aneh-aneh mulu." jawab Zayn lalu memakai helm berwarna hitamnya.

"Ih kan gue mintanya yang enak, bukan yang aneh."

Zayn tertawa mendengar nada suara Bea yang terdengar seperti dibuat-buat agar mirip seperti anak kecil.

"Iya, iya. Tunggu pacar lo yang ganteng ini."










dasar zayn tukang tikung

Louis Tomlinsonㅡ FakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang