Pagi ini langit kota tampak cerah,secerah hati Wendy Shon.Gadis itu tengah duduk dihalte menunggu bus yang akan membawanya kesekolahannya. Sambil menunggu busnya datang Wendy tampak sibuk dengan ponselnya,ya dia sedang menjelma(?) jadi stalkers di instagram.
"Apa-apaan ini dia bahkan tidak pernah mengupload fotonya .. heol semuanya hanya ada foto langit,bunga,jalanan,coffee dan anjingnya.. wow~ pria ini"Ucap Wendy lalu mengelengkan kepalanya tidak percaya dengan apa yang lihat.
"Oh,busnya datang!"Sambung Wendy lalu memasukan ponselnya lagi kesaku rompi seragamnya.
Bus yang Wendy tunggu sudah datang,Wendy segera beranjak dari duduknya dan masuk kedalam bus.
"OMONA!"Pekik Wendy terkejut melihat orang yang barusan ia stalkers duduk disalah satu bangku dibus yang ia naiki.
Masih dengan wajah yang terkejut Wendy langsung duduk dibangku yang berada tepat didepan orang itu.
Selama diperjalanan mereka hanya diam dan menatap keluar jendela bus yang memperlihatkan jalanan kota Seoul yang masih belum terlalu ramai.
Triiingg~
Wendy segera merogoh sakunya lalu mengambil ponselnya yang bunyi.Ia lihat nama yang tertera pada layar ponselnya. KangSeul."Wan-ah,jangan lupa membawa buku pr mu.Aku lupa mengerjakannya T_T"
Wendy terkikik geli membaca pesan dari Seulgi,setelah itu wendy pun memasukan kembali ponselnya.
"Jangan tertawa seperti itu,orang-orang akan menganggapmu gila"
Wendy menoleh kebelakangnya, ia menatap sinis orang yang barusan mengejeknya itu.
"Tsk! Apa bisa sehari saja kau tidak mengejekku? Mark-ssi"Ucap Wendy dengan nada yang sengaja ia lembut-lembutkan.
Orang yang bernama Mark itu langsung mendekat wajahnya kearah Wendy.
"Sayang sekali aku tidak bisa.Mian"Ucapnya lalu beranjak dari duduknya.
"Hei! Kau mau kemana huh?"
"Tentu saja kesekolah,apa kau hanya akan duduk disana huh? Ck,dasar bodoh"Ejek Mark lalu melangkah keluar dari bus.
"Yak! Tunggu!"Teriak Wendy lalu mengikuti langkah pria itu tapi sebelumnya ia membayar busnya terlebih dahulu.
Wendy terus memanyunkan bibirnya saat berjalan dibelakang Mark.Ia gerakan tangannya seperti petinju kearah Mark.
"Arrgghh! Bagaimana bisa gadis-gadis itu menyukai pria seperti dia huh? Pasti mereka sudah tidak waras"Batin Wendy dengan kesalnya lalu mempercepat langkahnya berjalan mendahului langkah Mark.
"Hei,pendek!"Panggil Mark yang melihat Wendy berjalan mendahuluinya.
Dan lagi-lagi Wendy naik pitam.Ia menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap Mark.Mark pun juga ikut menghentikan langkahnya.Wendy pasang wajah kesalnya dengan dua tangan ia letakan dipinggangnya.
"Wae?"Tanya Mark dengan tampang tak berdosanya.
"Aku.. akan membunuhmu Mark-ssi"Jawab Wendy dengan tatapan mematikannya.
"Mwo? Haha.. Lakukan jika kau bisa"Ucap Mark menantang.
Wendy mendengus,lalu berjalan kearah Mark dan 'bugh(?)' Ia menginjak kaki Mark dengan keras.
"AKH~"Teriak Mark saat
Wendy menginjak kakinya."Seperti tandukku belum benar-benar keluar,jadi aku tidak dapat membunuhmu sekarang.Sampai kau mengejekku lagi,maka..maka akan kupastikan tubuhmu akan penuh luka.Weks"Ucap Wendy mengejek lalu menjulurkan lidahnya dan beranjak meninggalkan Mark yang masih meringis kesakitan.