Tersadar

46 2 0
                                    

Axel pov

Kubuka mataku saat sinar matahari mulai menerangi ruangan ku.

"Eum.." bangun ku.

Aku melihat disekelilingku, dan Aku melihat Ada Rezi sedang terlelap tidur. dengan pelan² Aku keluar dari ruangan ku dan menuju kamar Angel.

Saat didpn pintu kamar ruangan Angel, Aku Tak kuasa menahan rasa sakit dihati ku. Tanpa pikir panjang Aku langsung membuka pintu dan menuju Angel yg tengah berbaring.

"Angel, lo knp bisa kya gini? Knp gk gua ajj yg gantiin posisi lo." Jawab ku sambil memegang tangan Angel dan mencium tangannya.

"Angel, maafin gue. Gue gk bisa nyelamatin lo waktu itu." Jawab ku Terisak.

Tiba² pintu terbuka dan terlihat ada seseorang yg berdiri di ambang pintu.

"Siapa lo? Dan ngapain Lo ksini?" Tanya ku.

"Santai ajj. Gue bukan orng jahat ko, yg Ada gue pgn ksih Tau Siapa yg Udh nyelakain Angel  sampe kya gini." Jawab seseorng itu.

"Siapa yg nyelakain Angel, Siapa!!" Jawab ku sambil mendorong² Kan badannya.

"Yg nyelakain angel adalah Jeany.." Jawabnya gugup.

"Apa!! Jeany? Knp dia ngelakuin ini sama Angel? Dan lo Tau dri mana klo Jeany pelakunya?" Tanya ku Tak percaya.

"Gue ngintilin kalian lg berkemah Dan saat gue gk sengaja ngeliat Jeany sama temen2 nya lg ngubah arah jalannya ke arah jurang." Jawab nya.

Aku pun geram apa yg brusan diceritakan seseorang itu kepadaku. Dengan cepat Aku berjalan cepat Dan masuk kedalam mobil menuju rmh Jeany.

"Jeany!! Keluar lo!!" Teriak ku.

"Ish! Lo ngapain sih pagi² Teriak² didpn rmh gua?" Tanya Jeany.

"Sini lo!!" Jawab ku geram sambil menarik tangan nya Keluar.

"Ish! Lepasin gk! Lo jdi cowo kasar amat si ama cewe!" Jawabnya berontak.

"Apa yg lo lakuin ke Angel itu akan gua bales dengan tngan gue sendiri!" Jawab ku.

"Hah? Angel? Bknnya dia koma ya? Ohiya knp gk sekian MATI ajj. Kan gue jdi gk Ada saingan lg buat dpetin Rezi." Jawabnya tertawa.

Aku langsung mengampar mulutnya tanpa pikir panjang kalau dia itu cewe.

"Berani²nya Lo!! Gampar gua!! Liat ajj gua makin bikin Angel menderita lebih dari ini!!" Jawabnya

"Jangan coba² nyakitin Angel lagi! Atau klo gk lo bakal lebih menderita lagi. Inget  itu!" Jawab ku geram.

Aku langsung bergegas menuju rumah sakit dengan kecepatan tinggi Aku mengendarai mobil ku dengan perasaan cemas dan gelisah.

Angel pov

Gelap! Gelap! Sangat gelap! Apa yg terjadi dengan ku. Kenapa disekitarku semuanya gelap sekali? Sebenarnya apa yg terjdi dngan ku?

Aku melihat ada Axel yg sedang menarik tangan ku menuju cahaya yg terlihat dari kejauhan. Dia mengengam tangan ku sangat erat, seakan² dia tidak mau kehilangan ku.

Semakin dekat dengan cahaya itu, beberapa peristiwa yg sebelumnya kualami terulang² didalam kegelapan itu. Aku ingat! Kalau aku terjatuh dari jurang! Tetapi kenapa aku berada dalam kegelapan ini? Pertanyaan yg trus bertanya² didalam pikiran ku, selalu menanyakan hal tersebut.

Saat aku sudah memasuki cahaya itu bersama Axel, aku keluar dari kegelapan itu, dan yg pertama kulihat adalah Axel! Yg sedang memegang erat tanganku sambil mencium tanganku.

Axel pun sadar bahwa aku telah sadar dri tidur panjang ku. Mungkin aku sudah tidur selama kurang lebih 2 minggu.

"Angel! Angel! Lo udah sadar?" Tanyanya sambil mengengam tangan ku.

Aku hanya terdiam sambil menatap tempat disekiling ku dan menatap Axel.

"Gue ada dimana?" Tanya ku bingung.

"Lo ada dirmh sakit Ngel." Jawab Axel.

Setelah perbincangan pendek tadi, Axel langsung memanggil kedua orang tua ku yg sedang cemas mengkhawatirkan ku.

"Bentar ya Ngel, gue panggil nyokap sama bokap lo dlu." Jawabnya sambil meninggalkan ku.

Aku hanya bisa terdiam dan terbaring di ranjang rumah sakit.

Axel pov

Aku membuka pintu dan memberitahukan kepada kedua orang tua Angel, kalau Angel sudah tersadar dari komanya.

"Tante, om. Angel sekarang sudah siuman." Jawab ku lega.

Kedua orang tua Angel yg tau bahwa Angel sudah siuman, tak kuasa menahan air mata dan dengan cepat menuju kamar Angel.

Dengan perasaan senang aku segera ke kamar inap ku. Dan aku melihat Rezi sedang melamun sambil melihat keluar jendela. Tanpa pikir panjang aku langsung menyamparinya dan memberitahukan nya kabar tentang sadarnya Angel.

"Zi, Angel udah sadar." Jawab ku sambil menepuk pundaknya.

Tanpa membalas omongan ku tadi dia langsung bergegas menuju kamar Angel, namun ku tahan dia karena masih ada kedua orang tuanya yg msh ingin bertemu dengan anaknya.

"Zi, lebih baik lo jgn kesitu dlu, karena masih ada nyokap sama bokapnya." Jawab ku.

Dan Rezi pun berhenti sambil duduk di bangku dengan tatapan rasa rindu nya kepada Angel.

"Ternyata Allah bales do'a gue, supaya Angel bisa sadar dari koma nya." Jawabnya.

Aku hanya terdiam saat mendengar perkataan Rezi barusan, sepertinya Rezi memcintai Angel melebihi apapun.

Disaat hening didalam ruangan ku, tiba² saja ada pintu yg terbuka dan masuklah seseorang yg memakai jaket hitam, topi, dan masker.

"Siapa lo?! Asal main masuk² ruangan orang sembarangan?!" Tanya Rezi sewot.

"Tenang ajj Zi, dia orang baik ko." Jawab ku santai sambil mengahampiri seseorang itu.

"Ada perlu apa kesini?" Tanya ku.

"Gue mau kasih tau lo hal yg penting." Jawabnya.

Bersambung

Next ke chapter berikutnya ya... maaf kalo lama updatenya. Soalnya lagi sibuk nih! Bukan orang sok sibuk yah..tapi emank sibuk beneran kok;(

Kalo gitu jgn lupa Vote and Coment ya...;* ;)

 I Miss You So MuchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang