Sorry guys gue baru nonggol lagi, soalnye sibuk nulis cerita gue yang judulnya 'Cinta Salah' kalo kepo baca aja yahh..
Oia guys, nama Angel gue ganti jadi ( Safa Valenski ) aja kali ya? Hnn yaudah gue ganti jadi nama itu ya, soalnya yaa gitu dahh.
Langsung aja deh ..Happy Reading guyss...
~~~~~
"Saf? Kita nginep dihotel mana nih?" Tanya Sofia.
"Hotel**** tuh disana, dikit lagi juga nyampe kok," jawab Safa tenang sambil membawa kopernya
"Cape nih gue," keluh Cinta menyeka keningnya, dan dengan cekatan Fikri mengambil alih koper bawaan Cinta yang bisa dibilang sangat banyak, yaitu 2 koper dan 1 tas tentengan.
"Sini aku aja yang bawa," seru Fikri.
"Makasih ya ayang bep," jawab Cinta mengandeng lengan Fikri dengan manja.
Safa hanya diam dan terkekeh kecil saat melihat kedua sahabatnya itu bermesraan didepan umum.
"Saf? Mau gue bawain ga?" Tanya Axel disamping safa, namun Safa hanya menggeleng.
"Gausah, makasih" jawab Safa singkat.
Rezi yang melihat tolakan Safa hanya tersenyum sinis kearah Axel yang juga kini bertatapan dengan Rezi.
"Bep, kamu senyum sama siapa sih?" Tanya Jeany dengan nada manjanya.
"Sama bule," jawab Rezi dingin. Jeany langsung membalalakan matanya.
"What?!" Pekik Jeany yang mendapat polesan dari Cinta.
"Bacot lo, malu-maluin tau gak?!" Seru Cinta dengan kesal.
"Ayang bep, kamu ga boleh ngelirik-lirik bule disini! Kalo kamu ngelirik awas aja! Aku bakal iket kamu dikamar. Ga boleh keluar!" Jawab Jeany dengan sombong, Rezi hanya bergidik geli.
"Serah lo," jawabnya.
~~~~~
"Oke, kamarnya ada 2. Satu buat kamar cewe di kamar nomor 264 dan kamar cowo di nomor 265, jadi sebelahan oke," jelas Safa saat sudah sampai didepan kamar masing2.
"Ihh, ogah banget gue tidur satu atap sama lo lo pada! Ga level!!" Tolak Jeany yang membuat emosi Sofia yang dari tadi ditahan kini sudah siap untuk mengeluarkan nya.
"Gue juga ogah tidur sama nenek lampir kaya lo!!! Haram bagi gue tidur satu atap sama lo!!!! MENAJISSKAN TAU GA!!! MENDING LO TIDUR DILUAR AJA SONO!! UDAH DIAJAK GA TAU DIRI!!!" bentak Jeany yang membuat nyali Jeany jadi ciut.
Chidir langsung melerai Sofia yang ingin mengacak-acak rambut Jeany yang sudah ia tata rapi.
"Udah Sof, jangan kaya gini deh." Lerai Chidir.
"Diem ga lo! Gausah ikut campur urusan orang deh,"jawab Sofia lantang yang membuat hati Chidir tergores luka yang mendalam.
"Udah lo kalo ngadepin Sofia lagi PMS pasti gabakal selesai deh urusan nya," bisik Kania sambil menepuk bahunya.
Chidir hanya mengeluarkan napas pasrahnya.
~~~~~
Jeany pun akhirnya tidur juga bersama Kania, Safa, Sofia dan Cinta.
"Duh, gue udah gasabar buat besok nihh..." seru Sofia tak sabaran.
"Gue mau naik banana boat deh," tambah Cinta.
"dasar norak.."
"Kalo lo gamau tidur diluar mending lo diem aje dah!" Bentak Sofia.
"Bodo amad," jawab Jeany santai tanpa memperdulikan ucapan Sofia.
Sofia kini sudah menghampiri Jeany, namun niatnya gagal karena Cinta sudah menahannya terlebih dahulu.
"Udah jangan pada ribut, mending tidur. Besok pagi kita mau keluar jalan-jalan." Ucap Cinta.
~~~~~~
Malam sudah berganti dengan Pagi, bulan sudah berganti dengan matahari yang terik.
Semua orang sudah bersiap untuk pergi ke tepi pantai, tetapi tidak untuk Kania.
"Kan, bangun!! Udah pada siap. Lo mau ikut ga sih?!" Teriak Cinta ditelinga Kania.
"5 menit lagi deh," ucapnya masih dengan posisi terlentang.
"Bangun ga! Kalo ga gue siram nih!!"
"Iya, iya gue bangunn..." ucapnya lalu bangun menuju kamar mandi.
~~~~~
"Yahh, tapi aku mau naik itu Fikk!" Seru Cinta memelas.
"Gaboleh!" Jawabnya dingin.
"Kamu mah begitu!!"
Begitulah nasib 2 pasang kekasih. Yang satu pengen naik banana boat dan yang satu tidak mengizinkannya.
"Yaudah kalo gitu kita pu--" ucapan Cinta terpotong saat Fikri akhirnya menyerah juga.
"Iyaa, iya aku izinin.."hela Fikri.
"Makasih sayanggg, muach," Cinta mencium pipi Fikri dan berlari meniju Safa yang sedang bersama Axel.
"Oh gitu,," ucap Safa kepada Axel.
"Saf, kita naik banana boat yukk.."Cinta mengajak Safa menuju tempat menaiki Banana boat.
"Ga boleh..." potong Axel.
"Lah?emang lo siapanya Safa?"
"Ya.. ya. Gue temennya." Jawabnya gugup.
"Bodo amat ahh, ayo Saf kita kesana."
~~~~
Niatnya sih Safa ingin naik banana boat. Mengingat dia tidak bisa berenang maka ia urungkan niatnya.
Hingga tiba-tiba...
'Byurrr'
Safa terjatuh kedalam pantai.
"To..tolongg!!" Teriak Safa.
"Mampus lo!! Siapa suruh ngibarin bendera perang sama gue?!" Seseorang tertawa jahat menatap Safa yang sudah tenggelam.
~~~~~
Seorang pria tanpa pikir panjang langsung menolong Safa yang tenggelam itu.
Pria itu berhasil menolong Safa dan membawa Safa ketepi pantai.
"Safa?!!!!!" Teriak Rezi yang melihat Safa dibopong oleh seorang pria yang Rezi tidak kenal.
Tanpa pikir panjang Rezi langsung menghampiri Safa dan diikuti oleh yang lainnya.
Pria itu menaruh Safa dibawah dan mencoba menyadarkan Safa, namun hasilnya nihil.
Pria itu langsung memberi napas buatan kepada Safa. Rezi dan yang lain terbelalak kaget melihat pria itu mencium Safa.
Bibir pria yang tak dikenal itu sudah menempel dengan bibir ranum Safa.
"Anjingg!!!" Teriak Rezi ingin memukul pria hidung belanh itu.
"Zi, jangan sekarang." Tahan Chidir.
"Tapi dia berani-beraninya nyium Safa?!" Teriak Rezi tak terima.
"Tapi dia lagi nyelamatin nyawa Safa!" Bentak Rian.
Rezi memberontak saat tangan nya ditahan oleh Rian, Axel, dan Chidir.
Kania, Sofia, dan Cinta sudah menghampiri Safa yang sudah tersadar. Dan membawa Safa menuju Kamar hotel.
Pria tadi bangkit dan ingin melangkahkan kakinya untuk pergi. Namun ditahan oleh Axel.
"Lo siapa?" Tanyanya dingim.
Pria itu hanya berdecih dan menepis tangan Axel. Rezi rahangnya sudah mengeras. Dan ingin menonjok badannya.
"Lepasinn gue!!" Berontak Rezi.
"Gue,,," jawab pria itu mengulurkan tangannya.
BERSAMBUNG...