PART 3.

3.3K 347 4
                                    

Taehyung mematikan TV di ruang keluarga rumahnya. Pria itu nampak malas dan ingin segera beristirahat.

Taehyung menghentikan langkahnya di anak tangga pertama. Indera pendengarannya menangkap suara kakak pertamanya dengan sang Ayah.

"Kau menungguku?" Taehyung mengalihkan pandangannya tepat di depan sosok pria bersurai coklat yang terkekeh.

"Kurasa, Seok Jin Hyung dan Ayah sedang membicarakan hal yang penting." Taehyung berujar dengan menggerakan ekor matanya ke ruangan kerja milik Ayahnya.

Namjoon mengangguk dan menghilang di balik pintu bercat putih itu.

Taehyung kembali menaiki anak tangga rumahnya. Berharap segera merebahkan tubuhnya dan menghilangkan penat yang membungkus pergerakan sendi tubuhnya.

Kim Taehyung tidak terlalu peduli dengan urusan pekerjaan Ayahnya. Namun, tidak bagi kedua kakaknya.

"Apa Ayah yakin?" Pria di depan Namjoon ini bertanya dengan gusar. Sang Ayah mengangguk sesaat.

Ia adalah Kim Seok Jin. Kakak tertua Kim Taehyung. Seok Jin berprofesi sebagai seorang Dokter yang cukup handal di sebuah Rumah Sakit.

"Ayah harus mempertahankan Perusahaan ini Seok Jin-ah, kau tahu pasti, Perusahaan milik Kakekmu ini sangat berharga." Pria paruh baya itu memijit pelipisnya pelan.

Seok Jin menghela nafas. Ia benar-benar ingat akan hal itu.

"Setidaknya, harus ada yang menggantikan posisi Ayah." Sang Ayah kembali berujar. Ia tersenyum sendu ke arah anak sulungnya ini.

Seok Jin terdiam beberapa saat. Ia beralih menatap Namjoon yang hanya diam mendengarkan percakapannya dengan sang Ayah.

"Wow... Hyung, seminggu lagi aku ada jadwal penerbangan ke Maladewa." Namjoon mengelak saat menangkap maksud dari tatapan kakaknya.

Kim Namjoon tidak berbohong. Pekerjaan menjadi seorang Pilot sudah terlalu berat untuk dipikulnya, apalagi harus ditambah dengan menjadi seorang Pemimpin Perusahaan.

Ia tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya.

"Sudahlah, Seok Jin..." Seok Jin mendengar helaan nafas kecewa dari Ayahnya. "Tak ada pilihan lain lagi."

Pria paruh baya itu menatap lurus ke arah Seok Jin. Menyalurkan maksudnya lewat tatapan mata.

"Ayah bercanda...." Seok Jin terkejut saat menangkap maksud dari sang Ayah.

----

"Baiklah, aku akan melakukannya." Taehyung berucap dan mengangguk singkat. Ia melempar ponselnya di atas ranjang empuk miliknya.

Jungkook baru saja menghubungi Taehyung. Pria itu mengaku mendapat tugas dari Yoongi, untuk menculik Min Hwang Joo, Ayah kandung seorang Min Yoongi.

Jungkook yang merasa tidak sanggup menyelesaikan tugas itu, akhirnya meminta bantuan kepada Taehyung.

Pria itu menyetujuinya. Taehyung mengerti rasa ketakutan Jungkook. Ayolah! Pria kecil itu masih berumur 19 tahun. Taehyung bahkan masih ingat bagaimana rasa takut itu saat ia masih berumur sama seperti Jungkook.

TOKK TOKK

"Masuklah, Hyung." Taehyung berkata sedikit keras. Ia duduk di sofa kecil berwarna putih gading di kamarnya.

Namjoon masuk. Ia tersenyum ke arah Taehyung. "Apa aku mengganggumu?" Namjoon bertanya sembari melirik rak buku yang tersampir rapi di dinding kamar milik adik bungsunya ini.

"Tidak." Taehyung menjawab. Dari kedua kakaknya, Taehyung lebih dekat dengan Namjoon.

"Kau mendapat tugas lagi?" Pria bersurai coklat ini menggumamkan pertanyaan sembari sibuk melihat buku-buku milik Taehyung.

"Yah, begitulah...." Taehyung berujar lirih. Kim Namjoon sudah tahu bahwa Taehyung akan menjawab dengan pernyataan yang sama.

Mendapatkan tugas. Namjoon tidak mengetahui pasti tugas yang di maksud Taehyung. Dan tentu saja, Taehyung tidak memberitahu yang sebenarnya kepada Namjoon apa maksud dari kata 'tugas' di sini.

Taehyung tidak bisa membayangkan hal apa yang akan terjadi jika keluarganya tahu, bahwa seorang Kim Taehyung adalah anggota Gangster.

Namjoon terkekeh. "Kau sangat sibuk sepertinya." Ia meletakkan kembali buku yang sempat dibacanya ke rak.

"Taehyung-ah," ujar Namjoon menatap lekat ke arah Taehyung. "Apa kau benar-benar ingin bebas?"

Taehyung tak mengerti arah pembicaraan yang dimaksud oleh Namjoon. Pria itu kemudian beranjak mendekati ranjangnya.

Namjoon hanya tersenyum saat Taehyung mulai menutup matanya.

"Kurasa, kau akan kehilangan kebebasanmu mulai besok...." Namjoon berucap pelan dan berlalu di balik pintu kamar Taehyung.

Meninggalkan adiknya yang tengah terlelap di alam mimpi.

----

Mind to vote and comment?😁

When a Gangster Become a CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang