Part 22.

1.4K 167 2
                                    

Ah Young nampak menikmati saat ia tengah melihat rak-rak yang menyediakan beberapa sayuran, buah-buahan, dan beberapa bahan masak lainnya.

Ah Young memang memfavoritkan pemandangan ini. Di mana, eksistensinya dimanjakan dengan warna hijau segar dari rak sayuran.

"Ah Young-ssi..." ujar seorang pria. Gadis itu pun menoleh, memperbaiki letak kacamatanya untuk melihat jelas siapa yang menegurnya. "Aku benar, 'kan? Kau Shin Ah Young?"

Ah Young melebarkan maniknya saat bertemu dengan pria yang agak tinggi darinya tengah tersenyum manis di sampingnya.

"Seok Jin-ssi! Bagaimana kabarmu?" Ah Young menyapa Seok Jin dengan ceria. Jelas saja, Ah Young mengagumi Seok Jin saat beberapa hari yang lalu mereka bertemu.

"Aku baik-baik saja," ujar Seok Jin sembari tertawa. "Apa yang sedang kau beli? Hm... Biar kutebak, kau pasti menyukai masakan, bukan?"

Kini, giliran Ah Young yang tertawa. Ia memegangi perutnya yang entah kenapa tiba-tiba menjadi sakit. Berlebihan bukan?

"Lebih tepatnya, aku suka memasak. Memasak adalah salah satu kegiatan yang bisa menghilangkan stres yang saat ini mulai mengerubuniku." Ah Young berusaha mengatur nafasnya. Ia bahkan menyeka sudut matanya yang agak berair.

"Hei! Kita sama! Aku juga menyukai makanan dan memasak. Memasak adalah hobiku." Seok Jin berbinar. Entah kenapa, ia sangat senang mendengar bahwa Ah Young mempunyai hobi yang sama dengannya.

"Dan makan, bukan?" Ah Young mencoba menggoda Seok Jin. Memainkan alisnya dan berhasil, Seok Jin tergelak.

"Ya, itu salah satunya juga," cercah Seok Jin masih tertawa. "Oh, ya... Hari ini aku ingin mencoba resep baru, apa kau ingin mencicipinya?"

Ah Young ragu sejenak. Ia nampak menimang-nimang. Bukannya ini kesempatan yang bagus untuk bisa lebih dekat dengan Seok Jin? Ah Young kadang membuat ekspetasi, jika bukan Taehyung yang menjadi Managernya, melainkan Seok Jin.

Sudah bisa dipastikan, jika gadis ini akan terus berusaha untuk mendapatkan sedikit perhatian Seok Jin.

"Bagaimana?" Seok Jin bertanya kembali. Membuyarkan segala khayalan Ah Young yang akan melayang entah kemana.

Akhirnya, dengan mementingkan egonya untuk bisa lebih dekat dengan Seok Jin, gadis itu mengangguk.

Seok Jin tersenyum. "Baiklah."

----

Ah Young melongo saat melihat rumah Seok Jin. Terlihat minimalis dengan pemilihan cat dinding berwarna putih dipadu dengan warna abu-abu gelap yang membuat rumah itu terlihat sangat elegant.

"Ayo, masuk." Seok Jin sekali lagi membuyarkan khayalan Ah Young. Gadis itu segera mengangguk perlahan dan beranjak turun.

"Apa... Aku tidak akan mengganggu?" Ah Young beralih menatap Seok Jin yang tengah sibuk menenteng beberapa tas plastik berisi berbagai macam bahan makanan yang menjadi bahan untuk eksperimennya kali ini.

"Tidak, Ayahku sedang berada di Jepang dalam 3 hari mendatang." Seok Jin mengajak Ah Young untuk masuk. Ia segera menuju ke dapur, dan meletakkan barang belanjaannya di atas pantri.

Ah Young terlalu sibuk memperhatikan rumah Seok Jin. Ia tidak berhenti berdecak kagum melihat berbagai interior yang dipasangkan di dalam rumah yang terlihat kecil di luar, namun, tak sebanding dengan isinya.

Taehyung mengernyit saat melihat seseorang yang ia yakini adalah seorang wanita sedang sibuk memperhatikan foto ataupun barang-barang di dekatnya.

Taehyung sempat berfikir, jika wanita ini adalah pencuri yang terlalu bingung memilih barang apa yang akan ia ambil. Namun, Taehyung mengurungkan niatnya untuk menangkap wanita itu saat melihat Seok Jin sedang berada di dapur.

When a Gangster Become a CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang