Salahku, Maafkanku Ali

3.2K 130 0
                                    

Detik berlalu, menit berlalu, jam berlalu, hari berlalu, minggu berlalu, dan bulan pun berlalu. Tak terasa hubungan Ali dan Prilly semakin berjalan dan berusia 6 bulan. Namun untuk ini mereka harus bertabah. Ada masalah yang menimpanya. Tapi untuk saat ini kedua pasangan ini harus benar benar bersabar menerima cobaan.

Di mulai dari penyerangan SMA RAJAWALI ternyata mereka salah paham. Memang, ada yang memajak mereka bahkan sampai memukul mereka dari SMA MARTIA BAKTI tapi itu bukan Ali. Melainkan, teman Ali. Ilham. Dia memajak SMA RAJAWALI dan memukulnya. Pacar Kaia, Bryson. Sempat ingin membunuh Ali waktu Penyerangan malam Jum'at. Tapi sayang, tuhan masih menginginkan Ali dan Prilly bersama.

Jika kalian tanya, kenapa Ali bisa menyerang? Bukannya bermalam di rumah Prilly? Jawabannya adalah, Iya benar.

Flashback on

Saat Prilly tertidur, ternyata diam diam Ali berjalan keluar rumah tak lupa ia masuk ke kamar Prilly dan masuk untuk mengecup keningnya, tanda ia pamit. Tak lupa ia membisikkan kata kata

"Doa'in aku yah sayang. Semoga aku pulang dengan keadaan utuh supaya bisa ngeliat kamu dan ngejaga kamu sampai nafas ini berhenti berhembus. Aku nggak janji sama kamu kalau aku enggak boleh nyerang lagi. Tapi aku janji, ini yg terakhir. Aku keluar dulu yah sayang. Nice Dream sayang. "

Sebelum keluar kamar, Ali sempat mengecup kening Prilly kembali dan memberikan selimutnya. Sebab baju dan celana yang Prilly pakai tersingkap memperlihatkan perut ratanya dan paha mulusnya. Pelan pelan Ali memberikannya selimut. Memakaikannya selimut sebatas dada dengan hati hati.

Dengan memakai jaket Lev'is yang di dalamnya berisi Parang sepanjang lengan. Dan menggunakan Motor Ninja Ali melaju membelah ibukota Jakarta. Sedangkan di sisi lain, rumah Prilly. Terlihat Prilly tertidur dengan menggeleng - gelengkan kepalanya gelisah dan nafasnya pun tak teratur.

Cepat - cepat Prilly terbangun akibat mimpi buruk itu. Di dalam mimpi, Ia melihat Ali terhunus pedang dan tersiram air keras membuat Prilly terbangun dari tidurnya. Nafas Prilly memburu. Cepat cepat ia mencari Ali di segala sudut ruangan, tapi nihil. Ali pergi.

Secepat kilat Prilly menelfon Kaia.

"Kaia!! Gawat gawat gawat!!! Ali pergi nyerang!!! Cepat jemput gue! " Sambungan telepon terputus secara sepihak oleh Prilly.

Mendengar telfon itu Secepat kilat Kaia bangun dari tidur dan segera meluncur ke rumah Prilly menjemput Prilly dan bersama pergi ke depan gedung DPRD. Di dalam mobil Prilly cemas. Melihat hal itu, Kaia memutar otaknya. Dan..... Aha!

"Prill. Lo coba raba di bawah kursi belakang kemudi gue! Perasaan pernah Bryson nyimpen gas airmata" Ujar Kaia tiba tiba. Prilly langsung mengangguk patuh. Meski heran, ia tetap melakukannya. Dengan lincah Prilly meloncat ke belakang. Kebetulan mereka memakai mobil Mercedez yang sudah di modifikasi oleh Ali. Ngomong - ngomong, ini mobil balap Ali loh! Ada juga yang lamborgini. Tapi Kaia lebih memakai yang Mercedez. Sebab ia ingin menjemput Ali. Jika memakai Lamborgini, Ali duduk dimana? Yakali duduk di atas -_-.

"Dapet Kaia!" Pekik Prilly kemudian kembali ke tempat duduk semula.

"Gue enggak tau, kalau penyerangan itu bakalan terjadi. Gue udah mewanti - wanti Bryson untuk kagak nyerang. Tapii..." Terlihat Kaia sama frustasinya dengan Prilly.

"Udah Kaia. Mending lo focus untuk cepat sampai" Nasihat Prilly tetap tenang meski dirinya juga sama kalutnya dengan Kaia.

Saat mereka sampai, ternyata tawuran itu baru saja dimulai. Terlihat Ali yang sedang memukul beberapa Anak Rajawali. Meskipun begitu, Ali juga sama dengan Anak Rajawali yang lainnya. Meski tidak parah, tapi tetap saja ada. Yaitu, pipinya memar, pelipis dan bibir mereka semua berdarah. Sama halnya dengan Bryson. Ia juga terlihat sedang melawan, Bang Bogel.

Dengan cepat Prilly turun. Di tangannya ada 2 buah pistol. Gas airmata dan pistol angin. Sama hal nya dengan Kaia. Kaia juga memegang 2 buah pistol. Namun kedua nya berisi gas airmata.

Dengan gemetar, tapi dengan tekad yang kuat. Prilly mengacungkan pistolnya keudara. Sempat ia melirik Kaia, Kaia menganggukkan kepalanya. Ia juga melihat Ali yang sedang terjatuh dan lawannya ingin menghabisi Ali dengan menyiramkan Air Keras.

Tak tahan Prilly menghitung aba - aba.

1..2..

"DOR... DORR...DORR..DORR..DORR" terdengan suara tembakan sebanyak 5 kali menggelegar di sekitar lokasi tawuran. Seketika aksi memukul berhenti. Mereka terpaku seperti patung. Mencari siapa gerangan yang menembakkan peluru.

Mata mereka melihat kearah seorang gadis yang masih mengacungkan pistolnya ke udara bebas. Dan gadis itu adalah Prilly. Sekujur tubuh Prilly memutih dan gemetar.

'Yang penting, Aliku selamat tuhan. Thanks god!' Batin Prilly

Mereka menatap Prilly tajam. Terlebih Ali yang menegang di tempatnya. Tak menyangka bahwa gadis mungilnya menembakkan 5 buah peluru ke udara.

Dengan segera, Ali berlari kencang saat melihat ada seseorang yang ingin melempari gadisnya dengan balok.

'Bukk'

Balok itu mendarat tepat di kepala belakang Ali. Pas saat Ali berhasil memeluk Prilly dari depan dan membenamkan seluruh badan Prilly di dalam dekapannya.

Kaia tercengang melihat hal tersebut. Terlebih Prilly. Ia menangis keras saat melihat Ali perlahan - lahan tumbang. Samar samar Prilly mendengar Ali berbisik

"Tetaplah tersenyum sayang. Ini salah satu caraku melindungimu. Mengorbankan nyawa dan duniaku untuk...... Mu " selepas berucap Ali tumbang.

Dengan cepat Kaia mengarahkan kedua pistolnya ke udara.

"DORR... DORR.... DORRR......... DORRRRR" Disertai airmata, Kaia melepaskan 4 buah peluru ke udara. Selepas itu ia melempar pistol masuk ke mobil yang kacanya terbuka. Segera Kaia menghampiri Prilly yang menangis sesegukan serta Ali yang pingsan kemudian di taruh di paha Prilly.

"Li.. Ali! Bangun!" Sentak Kaia menampar - nampar pipi Ali.

"Hikss.. Hikss.. A.. Alii..." Tangisan Prilly pun semakin kencang.

"Ali! Lo kenapa?!!" Tiba tiba teman Ali muncul yang bernama Kevin di sertai Dika.

"Ali pingsan! Ngelindungin Prilly karena tadi Ali ngeliat balok yang ingin di lepar Anak Rajawali ke arah Prilly" Jelas Kaia cepat. Mendengarnya Prilly terperangah. Ali benar benar mengorbankan Nyawa dan Dunianya demi Prilly.

"Pacar Ali?" Tanya Dika. Kaia menunjuk Prilly yang sedang memangku Ali.

"Vin!! Cepat dong!! Lo angkat Ali ke mobil dan lo Dika bawa motor Ali pulang!" Perintah Kaia. Dan diangguki oleh Kedua mempelai, eh. Maksud Author kedua lelaki itu.

Flashback off.

My Badboy - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang