Stay With Me, Prilly.

3.4K 137 0
                                    

. Ali dengan segera dilarikan ke rumah sakit. Kevin dan Kaia membawa Ali ke Rumah Sakit di Salah satu rumah sakit ternama.

Dengan perginya orangtua Prilly ke London membuat Prilly leluasa bermalam saat itu di rumah sakit. Bahkan seminggu juga ia tak pulang. Jika Alinya belum sadar.

Saat Ali sadar. Prilly langsung menangis haru. Bahagia.
Dengan cepat ia memeluk Ali. Kebetulan di Ruangan itu hanyalah Ali, Prilly, Kaia, Mila, Ichel, Kevin, Dika, dan tentu Dokter. Om Ali. Qaulam.

Prilly memeluk Ali sangat erat. Seolah olah tak ada lagi hari esok untuknya memeluk Ali lagi. Namun, bagai di sambar petir di pagi hari. Ali mengalami geger otak. Dan sedikit Bisu. Akibat benturan yang keras pada Kepala Belakang, tepat pada bagain Otak Kecil. Bagai terlahir kembali. Ali sering memandang lurus dan berbicara sekali - kali namun terdengar seperti balita umur 2 tahun yang ingin belajar berbicara.

Tak kuasa menahan kepedihan, Prilly pun tumbang.

Pingsan.

Kasur Ali yang luas membuat Prilly di baringkan di sampingnya. Ali menatap nanar kearah Prilly. Ia seperti ingin mengucapkan kata 'Sayang' untuk Prilly tapi lidahnya kelu. Ali juga seperti ingin merengkuhnya dalam dekapannya. Tapi badannya seakan beku.

Dengan penuh perjuangan, Ali akhirnya bisa menyentuh Prilly. Ingat, hanya menyentuh. Dengan tangan gemetaran, Ali mengusap pipi Prilly lembut. Memang jika dalam medis, Ali mengalami geger otak. Ingatan dan terjadi masalah Psikologis. Tapi hatinya yang bekerja. Hatinya masih mengingat jelas rasa Sayang dan Cinta kepada gadis di sampingnya.

Tak terasa Airmata jatuh membasahi pipi Ali yang sedikit - tirus - dari sebelumnya. Teman teman yang melihatnya terperangah. Ali yang geger otak masih saja mengingat Cintanya? Pikir mereka semua. Bahkan dokter alias Om Ali sendiri pun bingung.

Hati hati Ali mengelus pipi tembem itu. Sepertinya Ali sangat merindukan pipi ini. Tiba tiba saja Ali mengecup pipi Prilly. Dilanjutkan di Keningnya. Seketika teman temannya menahan nafas. Dengan cepat Ali memeluk Prilly yang masih pingsan. Bak memeluk patung.

"Nga.... Ahh... Msshh...awaa" Ali berbicara tidak jelas sambil membenamkan kepala gadisnya di dadanya. Siapa pun yang melihatnya pasti akan meneteskan mata. Dan itu Terbukti karena semua yang ada di ruangan meneteskan mata melihatnya.

30 Menit Kemudian...

"Nghh" Tiba tiba saja Prilly tersadar. Ali masih tetap diposisi yang sama. Prilly terkaget saat merasakan badannya sangat berat dan di lehernya terasa panas. Membuat bulukuduknya meringding.

"A.. Ali" Prilly menyebutkan nama Ali sambil mengusap kepala Ali yang terbenam di leher Prilly. Ali tidak goyang atau merubah posisinya.

"A.. Ali" Sekali lagi, Prilly menyebut nama Ali.

Sedikit lama, akhirnya Ali melepaskan pelukannya. Ali menatap Prilly dengan sendu. Ali tak mengerti dengan hatinya. Sedangkan Prilly menatap Ali nanar.

"Pukul aku aja, Li! Pukul aku! Seperti kamu memukul teman yang berani menegurmi sajaaa!!!! "Teriak Prilly histeris tiba tiba, membuat semuanya kaget lagi. Tak lupa, tangan Prilly mengambil tangan Ali kemudian memukul - mukulnya di pipinya, di lengannya, pokoknya di seluruh tubuh Prilly.

Ali menggeleng tanda ia tak mau memukul Prilly. Tetapi ia kembali memeluknya erat. Saat Prilly ingin di sentuh Mila, Ali memukul tangan Mila tanda Ali tidak mau gadisnya di sentuh atau di ambil. Di pukul oleh Ali membuat Mila meringis.

Taklama, Ali kembali menangis. Hanya menangislah yang bisa membuat Ali mengekspresikan hatinya. Karena lidahnya seakan kelu.

My Badboy - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang