Chapter.5a-> the hardest day

435 0 1
                                    

Author pov~

at distro

Sharron masih memikirkan kata kata menyakitkan dari verra kemarin,tapi secara tidak langsung membuatnya sadar dan berfikir keras akan hubungannya dengan marc yg penuh perbedaan.

Ia tertegun diam di meja kerjanya.

"sharr,stok barang udah mau abis kapan belanja?",tanya divia sedikit menghentakan angannya.

"Oh..mungkin besok div,aku lagi engga enak badan nie.",sahut sharron seraya memijit mijit tengkuknya.

Verra datang bersama Seorang wanita cantik dengan style elegan celana bahan dan blezzer cokelat datang dengan tatapan angkuh.

"Ada yg bisa saya bantu mrs.?" tawar sharron ramah.

"Saya ibunya marc, siapa yg bernama sharron diantara kalian berdua.?" tanya wanita itu sinis seraya melepas kaca mata hitamnya melihat ke arah sharron dan divia bergantian.

"Dia tante,wanita ini yg ngegoda marc"..tunjuk verra tersenyum licik.

Sharron hanya tertunduk tegang."Oh..cantik juga,pantas saja marc bisa di butakan cinta..dengar ya,marc itu baru 17 tahun dia itu masih labil,mungkin wanita dewasa kaya kamu tahu sendiri bagaimana anak seperti itu belum punya pendirian dan mudah berubah."kamu itu sudah lebih dari dewasa,kenapa masih main main dengan anak remaja kaya marc.? Apa tidak ada laki laki lain yg lebih dewasa dari marc.?" papar wanita itu menggertak sharron dengan nada sinis.

"sharr,apa maksud semua ini aku ngga ngerti..jangan bilang diem diem kamu jadian sama marc ya.?",selidik divia menghakimi.

Sharron masih tak bergeming mencerna perkataan ibu marc yg menyakitkan.

"heh,denger kan ibu marc bilang apa.? Kamu sadar diri dong.! Harusnya kamu mikir kalau marc cuman cuman cinta buta sama kamu,dia ngga tau arti kata cinta yg sebenarnya,mikir aja pake logika mana ada cowo ABG mau maunya sama wanita tua kaya kamu"..cibir verra sambil menyeringai penuh kemenangan.

"Kamu kalau ngomong fikir dulu dong jangan asal jeplak aja,! Dasar ngga punya hati",gerutu divia membela sharron.

"sudah verr,kita pulang saja.! Oh ya aku harap kamu bisa segera mengakhiri hubungan tidak wajar kamu sama marc,jauhi marc.! Selamanya aku nggak akan pernah setuju kalian berhubungan",tegas ibu marc mengancam seraya pergi bersama verra dari distro.

Sharron pov

at apartement

"sharr,kok kamu bisa bisanya diem kaya tadi di bentak & di hina gitu aja,kamu punya hati ngga sich.?",tukas divia mengguncang guncang badan ku yg terbaring mati rasa di ranjang.

"for what.? Yg mereka bilang emang benar adanya div,aku yg harus instrofeksi diri.",kata ku tersenyum getir.

"kamu itu sharr,kenapa jadi nyalahin diri sendiri sich.? Jelas jelas ngga ada yg salah kok dalam hubungan kalian,kalau memang saling mencintai why not.?",pungkas divia bijak.

"entahlah div,ini terlalu rumit..aku ngerasa semua emang harus di akhiri sebelum semuanya tambah terluka..yg di bilang ibu marc mungkin benar,marc masih labil & nggak ngerti cinta yg sebenarnya..percuma,aku ngarepin pria dewasa div,bukan waktunya lagi aku main main dengan umur ku yg nggak muda lagi..papar ku mengurut dada,benar benar sesak rasanya.

Ponsel ku memekik keras,tapi aku enggan mengangkatnya.

Sejak dari tadi telfon atau sms dari marc aku abaikan.

"sharr,sabar ya..aku yakin pasti kamu bakal nemuin pria yg terbaik buat kamu",kata divia sembari menggenggam tanganku.

"thank divi,kamu menang sahabat terbaik aku.."

No Me Ames (Don't Love Me)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang