Chapter.5b-> I'll be over u~

386 0 0
                                    

Author pov~

Sharron mulai menghindari marc,ia seolah menyibukan diri dengan pekerjaannya.kebetulan ia pergi belanja barang barang distro ke paris selama 2 hari.

Berulang kali marc pergi menemuinya ke distro tapi nihil ia tak dapat menemukan sharron,ponselnya pun tak pernah aktif.Bahkan divia tak pernah memberi tahu keberadaan sharron pada marc.

Marc mulai putus asa dengan semua ini,dia tak habis fikir apa yg terjadi dengan sharron.?

On the way to London

Sharron pov~

ku jejakan kaki di london lagi,apa aku mampu berdiri di hadapannya lagi.? Ya Tuhan..kenapa semua bisa seperti ini.? Aku sangat mencintai dia,mungkin keputusan ku nanti akan lebih baik untuk dia.

At apartement

Tak terasa taxi yg ku tumpangi sudah berhenti di depan gedung apartement.

Untungnya barang barang sudah aman di kirim ke distro oleh pihak distributor dari paris.

Ku hela nafas berat,rasanya aku lupa kapan bisa bernafas dengan lega.

Tiba tiba seseorang memeluk ku dari belakang saat aku berjalan menuju lift.

Aku coba meronta tapi tak bisa.

"sharr,biarkan aku meluk kamu kaya gini biar kamu ngga pergi lagi",kata suara itu getir tak di ragukan lagi pasti marc orangnya.

"Tolong marc,jangan kaya gini.!",keluh ku sambil coba melepas kan tangannya dari pinggang ku.

"sharr,apa salah ku.? Kenapa kamu pergi gitu aja ninggalin aku tanpa kabar,tanpa aku tahu apa yg aku lakukan sama kamu",ujar marc melepaskan pelukannya dan menatap ku tajam.

"kita bicara di dalam",ajak ku seraya memasuki lift,di dalam lift kita hanya saling diam.

Marc pov~

at apartement

Tatapan matanya kosong,sedari tadi dia ngga berani menatap ku.

Dia sama sekali tidak sehangat biasanya,sepertinya ada sesuatu yg membuatnya kaya gini.

Aku tertunduk lesu,dia menyuruhku masuk hanya untuk mengabaikan ku,entah apa yg ia lakukan di dalam kamarnya.

"ini minum lah,katanya mengagetkan ku dengan 2 cangkir cafucino di tangannya.

"marc,sebaiknya kita putus & akhiri semua ini sebelum semuanya semakin sakit", paparnya memecah kesunyian seakan petir yg menggelegar di siang hari.

Cangkir yg aku pegang pecah berserakan di lantai.

"kenapa sharr,ini ngga adil..apa salah ku.? Apa kamu masih ngeraguin cinta ku sama kamu.?",tanya ku bertubi tubi seraya duduk berlutut di bawah kakinya.

"kamu ngga salah marc,aku lakuin ini semua karena aku terlalu sayang sama kamu..terlalu banyak perbedaan di antara kita.kamu pantes dapetin wanita yg terbaik bukannya wanita tua kaya aku,masa depan mu masih panjang marc",paparnya seraya terisak,sudut matanya memperlihatkan kesedihan yg mendalam.

Aku memeluknya tak tahan melihat expresi matanya.

"ngga sharr,kamu jangan bilang kaya gitu..bukannya kita udah sepakat kalau kita akan tetap bersama apa pun yg terjadi,betapa besarnya perbedaan kita,kita akan lalui bersama kan.?",ucap ku meyakinkan.

Sharron mendorong tubuh ku kasar.

" udah marc,aku mohon jangan egois,jangan keras kepala.! Fikirin masa depan dan keluarga kamu..semuanya memang harus berakhir,kita pilih jalan hidup sendiri sendiri.",tegasnya sambil memunggungiku.

"kamu ngga cinta aku kan sharr.? Kalau kamu cinta aku seharusnya kamu ngertiin aku,aku bener bener cinta kamu.Lihat aku.! Apa ada orang yg ngancam kamu atau nyakitin kamu,ingin hubungan kita berakhir.? Bilang sama aku sharr.!" Teriak ku emosi membalikan badannya menghadap ku.

"ngga ada marc,ini murni dari hati aku..mungkin sepertinya aku memang nggak cinta kamu,aku perlu pria dewasa yg bener bener akan menghabiskan sisa hidupnya dengan ku bukan kamu yg hanya untuk main main,aku nggak sanggup nunggu kamu marc",katanya tegas membuat hati ku sakit.

"aku nggak nyangka kamu kaya gitu sharr,jadi selama ini aku cuman mainan kamu,kamu nggak tulus mencintai aku..

Ok lebih baik kita putus..."

tbc..

No Me Ames (Don't Love Me)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang