New School

240 11 9
                                    

Kring.........kring.......kr

Bletak! Alaram berhenti seketika. Seorang gadis terbangun dengan wajah kusut dan mata setengah terbuka.

"Makasih dah bangunin gw brengsek" Katanya dengan penuh amarah.

"Non... bangun non, nanti bisa telat berangkat ke sekolah barunya lo..." ajak Bi Selly sambil menyiapkan baju sekolah Sila.

"Aaa....h males ah. Lagi pula ini kan hari pertama masuk sekolah. Jadi nggak masalah dong kalo aku telat dikit..." Jawab Sila ketus.

"Jangan gitu Non... Nanti yang disalahin sama Tuan kan Bibi" Jawab Bi Selly dengan nada takut.

"Oh iya! Aku lupa kalo Ayah ada di rumah!" Sila langsung ngibrit pergih ke kamar mandi yang amat mewah itu.

Setelah beberapa saat, Sila pun turun kebawah dengan menggunakan seragam barunya, lalu bertanya kepada ayahnya.

"Ayah... Bagus nggak baju baru ku???" Tanya Sila dengan bangga.

"Bagus kok" kata Ayah sambil melanjutkan percakapannya dengan rekan kerjanya.

(Ayak Sila memang orang yang super duper sibuk, apa lagi Ibunya. Ibunya sangat jarang berada di samping Sila. Karna itu Sila sering iri dengan sahabatnya yang dulu, karna Ibu dan Ayahnya selalu ada untuknya. Tidak seperti Sila).

"Bi hari ini menu spesialnya apa?"

"Bubur bumbu kuning ala bibi non"

"Yes... Makan bubur" jawab Sila dengan semangat.

Setelah sarapan sila habis. Sila langsung pergih ke hadapan ayahnya.

"Ayah aku berangkat ya, doain biar dapet temen banyak."

Tanpa menunggu jawaban ayahnya Sila langsung pergi ke sekolah dengan berjalan kaki, (Walaupun Sila punya mobil).

"Sesampainya di sekolah"

"wow... Seru ya sekolah di sini." gumam Sila dalam hati sambil melihat-lihat isi semua kelas, yang penuh dengan macam-macam alat musik.

***

Tungtingtung.

"Diharapkan untuk semua siswa, agar segera ke dalam kelas"

Suara itu diulang-ulang hingga tak ada seorang pun siswa yang masih berada di lorong panjang itu.

"Baik anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Tolong perkenalkan diri" Pinta Pak Bacas kepada Sila.

"nama ku Sila Nasati Putri, Panggil saja Sila. Aku pindah kemari karena ayah ku bilang sekolah ini bagus, juga sekalian aku belajar main musik." ucap Sila.

"Baik Sila, sekarang kamu boleh duduk di samping orang yang di pojok itu."

"Oke. ASTAGA!" jerit Sila dalam hati saat melihat orang yang dibilang Pak Bacas tadi.

"ganteng banget!!!" Jerit Sila dalam hati.

"Hi. Nama gw Gerald Renaldo, panggil aja Aldo." katanya.

"HhHHhHhhHi." jawab Sila.

Sambil Pak Bacas menjelaskan pelajaran khusus sekolah musik. Sila mulai curi-curi pandang ke arah Aldo yang sedang fokus mendengar penjelasan Pak Bakas dan menyalin apa yang ditulis oleh Pak Bacas. Lama-kelamaan Sila menebak-nebak dalam hati.

"Mungkin dia anak yang rajin dan pintar" tebak Sila sambil senyum-senyum.

***

Note's :

Hi guys... Ini Novel baru aku. Jadi di maklumin aja ya kalo ada yang gakje di cerita ini...

Jangan lupa Votemensnya and kamennya ya... Ditunggu.

My Dream PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang