Eight

21 0 0
                                    

Hari ini, Sila diperbolehkan pulang oleh dokte. Hari ini juga, Ayah dan Ibu Sila pulang ke rumah untuk menjaga dan mengurus Sila walaupun hanya sebentar.

Bi Selly mulai mendorong kursi roda yang dinaiki Sila. Sila hanya bisa duduk diam di atas kursi roda sambil menatapi nasibnya. Kali ini, Sila hanya pasrah akan nasib yang diderita dirinya.

Setelah dipikir-pikir, besok adalah hari pertama Sila sekolah memakai kursi roda. Sila penasaran dengan expresi teman-temannya.

***

"Ayah!?! Ibu!?!" teriak Sila saat melihat Ayah dan Ibunya yang sedang berdiri di depan pagar rumah.

Dengan senangnya, Sila langsung mendorong kursi rodanya dengan kedua tangannya dengan kuat. Sampai-sampai...

"Gabruk!"

"Ya ampun, Sila!" teriak Ayah dan Ibu Sila, lalu mensampari Sila lalu menggendongnya.

Kali ini, Sila bisa melihat keadaan diluar sana. Sila bisa melihat kedua orang tuanya yang sangat panik akan keadaannya.

Seketika, semuanya menjadi gelap gulita. Hanya ada Sila yang berada di tengah kegelapan.

Mungkin ini hanya sebuah mimpi. Mimpi yang belum pernah dialami Sila.

***

"Emm..."

"Kok aku udah ada di kamar?" tanya Sila pelan.

"Tadi kamu jatuh nak..." jelas Ayah sambil mengusap tangan Sila.

"Ibu... Apa kabar?" tanya Sila sambil tersenyum manis.

"Ibu baik-baik saja nak..." ucap Ibu sambil menangis.

Tanpa sadar, Sila pun mulai duduk dan berusaha meraih kursi rodanya. Dengan cekatan, Ayah membantu menarik kursi rodanya, lalu menggendong Sila agar bisa duduk di kursi roda.

Kali ini Sila hanya bisa tersenyum, lalu berusaha untuk tidak terlalu kesulitan dalam mendorong kursi rodanya.

"Kali ini kita makan apa bi?" tanya Sila.

"Kali ini makanannya spesial buat non Sila." ucap bi Selly.

"Yey..." ucap Sila.

Makananpun siap, Sila makan dengan lahap. Sekeluarga pun merasa bahagia bisa berkumpul kembali.

***

Note's:

Foto yang diatas, adalah foto Sila.

Votmens & Commennya ditunggu...

Thx...

My Dream PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang