Setelah mengambil cukup banyak camilan untukku dan teman-temanku, aku kembali kekamarku dilantai 2. Michael yang biasanya paling semangat ketika melihat makanan, ketika melihatku masuk ia hanya terdiam. Aku mengernyitkan dahiku bingung, kenapa ni bocah?
"Kenapa lo, Tong?" tanyaku. Kutaruh segala jenis macam camilan milikku lalu menempati tempat duduk diantara Lily dan Calum.
Michael menatapku sebentar lalu menggeleng.
Ia kembali bungkam seraya menatap kearah lantai. Kudengar Calum menghela nafasnya berat, "Cerita kalo ada apa-apa. Masalah lo, masalah kita juga, Mike."
Aku dan Lily lalu menatap kearah Calum kemudian memeluk Calum dari kanan dan kiri, "Calum so sweet banget sih! Gemes deh!"
Calum memutar bola matanya, "Alay lo bedua."
Aku dan Lily hanya tertawa. Aku kemudian kembali menatap kearah Michael, berpindah tempat sehingga aku duduk sampingan dengannya. Aku menatap wajahnya yang tertunduk, "Curhat dong, Mike. Ada apa?"
Hening beberapa detik mendera kami semua hingga akhirnya 2 kata keluar dari mulutnya yang berhasil membuat kami terkejut.
"Gue putus."
Aku membuka mulutku tak percaya. Begitu pula dengan Calum dan Lily. Aku lalu menggeleng, "Lo bohong kan?"
"Kenapa bisa?"
"Apa masalahnya lo bisa putus?"
Aku, Calum maupun Lily bertanya dengan serempak. Membuat Michael mendesah kesal kearah kami semua, "Tanya satu-satu, Goblok."
"Kita kan kepo!" Ucap kami berbarengan.
Michael memutar kedua bola matanya kesal, "Terserah. Satu, gue gak bercanda. Gue beneran. Kedua dan ketiga, Rachel ketangkep basah sama gue lagi make out sama Jackson, iya sepupu sialan lo itu Ly, di toilet cowok. Sakit hati mas, Dek! Sakit!" Ia kemudian menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
Aku menatap kearah Calum dan Lily secara bergantian. Memberikan kode kepada mereka agar bicara karena aku telah kehabisan kata-kata.
Akhirnya, Lily berdeham sebentar lalu mendekat kearah Michael. Ia mengelus belakang punggungnya lalu berkata, "Bukannya bagus kalo lo udah tau duluan kalo ternyata Rachel itu selingkuh sebelum semuanya terlambat? Dia gak pantes ngedapetin elo yang sayang tulus sama dia. Mike, let me tell you something. She might be your first love, she might stole your heart for the very first time or she might be the one for you. But, you really have to know that you don't fall in love once. You'll find someone who will steal your heart for the second or third time. You'll find someone who deserves your love." Katanya panjang lebar.
Aku menatap Lily tak percaya, dapat hidayah dari mana dia bisa sebijak itu?
"Bro, masalah cewek itu gak terlalu penting selagi lo masih punya sahabat. Lo masih punya kita, we won't leave you like she did. Dan betul kata Lily, lo jatuh cinta itu gak cuman sekali. Lo bakal jatuh cinta berkali-kali buat nemuin the one, true love or whatever they called it. Sekarang bukan waktu yang tepat, but someday, you'll meet her." Kata Calum.
Aku mengangguk menyetujui.
Michael menarik nafasnya kemudian menghembuskannya pelan. Ia menatap kami secara bergantian, "Gue gak tau harus berterima kasih gimana sama Tuhan karena ditemuin sama orang gila kek elo pada."
"Sumpah, lo udah kayak cewek menyek tau gak. Udah ah, kita kesini mau dengerin Athena. Tadi nyuruh kita kesini buat apa?"
Ah! Gue baru inget!
Aku berdiri dari dudukku lalu menarik laci mejaku. Aku meraih map yang berisikan berkas milik Luke maupun koran lama itu. Aku langsung memberikannya pada Calum. Michael langsung berpindah tempat duduk dan ikut membaca bersama Calum.
"Menurut lo, dia ada hubungannya gak, sih?" Tanyaku.
"Anjing, riwayatnya Luke!" Michael menatapku tak percaya, "Lo dapet darimana?"
"Abangnya. Alex." Jawab Lily.
Michael manggut-manggut. Calum lalu meletakkan map itu kemudian menatapku, "Gue gak kaget sih."
"Kenapa gitu?"
"Ya lo liat aja, dia bertingkah aneh kalo disekolah. Lo semua, gak tau, sih. Dia sering bicara sendiri pas dikelas."
"Nah! Bukan gue aja kan yang bilang!" kini, Lily menatapku dengan tatapan udah-gue-bilang-apa
"Terus, maksud lo nyuruh gue sama Michael kesini juga nunjukkin berkas-berkas ini apa?"
"Gue minta tolong sama kalian, kita harus selidikin dia."
"Buat?"
"Bantuin abang gue. Please? Gak susah kok, lo sama Calum deketin dia aja. Semakin lo deket sama dia, semakin besar peluang lo buat tau tentang dia."
Butuh beberapa menit untuk Calum maupun Michael memikirkan itu hingga akhirnya mereka mengangguk setuju. Dengan refleks, aku langsung memeluk mereka berdua seraya mengucapkan terima kasih.
Setelah aku melepaskan pelukanku, Calum bertanya padaku, "Lo pacaran sama Ashton ya?"
"Tau darimana lo?" tanyaku balik.
Dia tertawa kecil, "Gak susah buat cari informasi tentang anak eksis kek dia. Pasti beritanya udah nyebar kemana-kemana. Tapi benerkan?"
Dengan tak enak hati, aku mengangguk lalu menunduk. Entah mengapa namun mulutku mengucapkan maaf kepada Calum.
Maaf karena aku telah menghancurkan hatimu, Cal.
Calum menangkup wajahku dengan satu tangannya lalu tersenyum tulus kearahku, ia mengangguk, "Udah gue bilang waktu itu kan? Hak lo kok itu. Gapapa."
Lalu hening. Tak ada yang membuka suara lagi. Hingga akhirnya Michael berdiri dari duduknya. Ia mencari entah album siapa dideretan album-album koleksiku.
"All Time Low?" tanyanya yang berhasil membuat kami semua berdiri dengan semangat.
Michael lalu memutar album All Time Low – Dirty Work. Setiap lagu, kami nyanyikan bersama hingga entah sudah berapa lagu sudah kami dengarkan hingga kami tertidur dikamarku.
---
Aku menatap kearah jam di dindingku. Sudah cukup malam untukku turun kebawah mengambil minum karena aku sangat haus sekarang. Dengan malas dan terpaksa, aku bangkit dari tidurku dan turun.
Ketika aku sedang menuang minumanku kegelas, suara seseorang berhasil membuatku terkejut dan hampir menjatuhkan gelas yang kugenggam.
"Ath?"
Ah ternyata ibuku.
"Mom bikin Athena kaget!"
"Ya maaf. Abisnya kamu malam-malam gini disini. Mom kira kan maling."
Aku memuta mataku lalu menegak minumanku.
"Oh iya, Then. Tadi temen kamu kenapa pulang duluan?"
"Hah? Temen Thena lagi tidur diatas tuh."
"Bukan mereka. Temen kamu yang tinggal didepan."
Dan, seketika tubuhku membeku.
Luke baru saja dari sini?
Itu berarti ia tadi mendengar percakapan kami semua?
----
HOI GUE GAK JADI UNPUBLISH CERITA NI ABAL DONG HEHE.
VOMMENTS JAN LUPA KYAK.
ANYWAY GUDLAK YAK YANG UKK!
X
KAMU SEDANG MEMBACA
Addicted || l.r.h
Fanfiction❝Are you a drug?❞ ❝No, dumbass. I'm a human, don't you see?❞ ❝Then, are you a cigarette?❞ ❝Geez, no! Why the hell are you asking me this?❞ ❝Because you make me so addicted.❞ --------- [Warning: Mengandung unsur psikopat. Mohon untuk kedewasaannya da...