26

975 185 8
                                    


Calum's POV

KRING!!!

"Baiklah, kelas telah berakhir. Jangan lupa kerjakan PR kalian dirumah!" Mr. Lee berseru didepan. Namun percuma saja, tidak ada yang mendengarkan. Semua orang sibuk mengemasi buku-buku mereka dan keluar dari kelas untuk sekedar bertemu teman-teman mereka atau makan dikantin.

Dan aku? Ketika bel berdering tadi, Lily yang satu kelas denganku langsung menarikku keluar dengan terburu-buru. Jika ditanya mengapa ia begitu terburu-buru, ia menjawab, "udah ditunggu Michael."

Aku hanya mengekorinya dari belakang. Namun, langkahku terhenti ketika melihat lelaki berambut keriting itu juga duduk bersama Michael. Dengan geram, aku menghampirinya, "ngapain lo disini?" tanyaku ketus.

Lelaki itu—Ashton, menatapku dengan tatapan bingungnya, "kalian mau nyari Athena kan? Gue sebagai pacar yang baik ya mau ikut."

Aku tertawa mendengar pernyataannya barusan, "pacar yang baik? Gue gak salah denger kan?"

"Calum, ini bukan waktunya buat bahas yang lalu. Udahlah, duduk sini, kita omongin yang penting," Michael menarikku untuk duduk disampingnya.

Aku mendengus dengan kesal seraya menatap tajam kearah Ashton yang duduk didepanku beberapa saat, "Jadi gimana?"

"Pulang sekolah kita ke AMH," Jawab Lily seraya menatap kami semua bergantian.

"Apa i—"

"Did you just say AMH? Nyokap gue dulu salah satu psikiater disana, dan gue sering ikut nyokap gue kesana. Gue kenal sama salah satu pengurus disana," kata Ashton memotong ucapanku.

Aku menoleh kepadanya kemudian berdecak kesal, "AMH itu apa?"

"Ah! Iya bagus tuh, jadi gampang cari taunya. And Calum... Really, Calum? Sudah berapa lama coba lo tinggal disini?"

Aku memutar kedua bola mataku, "tinggal jawab aja apa susahnya sih?"

"Arabelle Mental Hospital, Cal."

"Emang dia pernah dirawat disitu?"

Lily mengangguk, "gue abis nanya sama om gue sih iya. Oh iya abis dari situ kita ke kantornya bang Alex, gimana?"

"Omong-omong soal bang Alex, waktu gue jemput Athena kerumahnya dianya gak ada, loh, sepi gitu rumahnya. Malah pintunya kebuka lagi, kalo ada ma—"

"Apa lo bilang?" tanyaku lagi.

"Pintu rumahnya kebukaan. Eh tapi gue liat mobilnya bang Alex gak jauh dari rumahnya si Thena." Kata Ashton.

Aku langsung berbalik membelakangi teman-temanku—tentu saja kecuali Ashton—dan berpikir keras tentang itu.

Jika Alex memang sedang pergi untuk bekerja, kenapa mobilnya ada dirumah?

Dan parahnya... mengapa ia tidak mencari adiknya yang hilang?

"Ada yang gak beres," ucapku pada teman-temanku. Dan tepat saat itu juga, bel tanda masuk berdering begitu nyaring. Aku mendengus, begitu pula dengan teman-temanku. Setelah menentukan tempat untuk berkumpul setelah pulang, kami semua memutuskan untuk pergi kekelas kami masing-masing.

--

15.30 p.m

Aku menghentakkan kakiku tidak sabar seraya menyenderkan tubuhku dimobilku. Lily sudah ada didalam mobilku, Ashton sedang mengambil mobilnya. Hanya tinggal Michael yang entah dimana. Si Raja Ngaret itu padahal bilang sendiri pada kami, tidak ada satupun yang boleh terlambat. Namun nyatanya, ia sendiri yang terlambat.

Addicted || l.r.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang