A Nightmare Story

Yogyakarta: Kandang Menjangan

Panggung Krapyak atau yang biasa disebut Kandang Menjangan, berlokasi di sebelah selatan Plengkung Gading. Bangunan kuno yang sudah berumur hampir 250 tahun ini berdiri di atas lahan yang dulunya merupakan kawasan hutan.

Menurut sejarah, hutan Krapyak merupakan tempat favorit bagi kerabat keraton untuk berburu. Pada tahun 1613, ada seorang kerabat keraton yang meninggal karena diseruduk oleh kijang atau menjangan. Untuk memperingati beliau, dibangunlah sebuah benteng yang sekaligus bisa digunakan untuk berlindung dari hewan liar serta tempat aman untuk mengintai hewan buruan.

Panggung Krapyak juga terletak searah garis lurus dengan Pantai Selatan, Keraton, Tugu Jogja, dan Gunung Merapi. Tempat ini pernah direnovasi satu kali dengan penambahan jeruji besi dan pagar pintu. Ini membuat kandang menjangan semakin terkesan mistis karena gelap dan tertutup. Masyarakat juga tidak bisa sembarangan masuk jika belum memanggil juru kunci lebih dulu.

Menurut urban legend, pernah suatu ketika ada mahasiswa Jogja yang berkendara malam-malam melewati kandang menjangan. Dari jarak beberapa ratus meter, lampu motornya menyoroti sesuatu yang janggal dari celah-celah pintu dan jendela. Setelah dilihat lebih dekat ternyata ada seorang wanita berbaju putih serta berambut panjang sedang tergantung terbalik di dalam kandang menjangan.

Cerita terkenal tersebut berasal dari website Kaskus. Seorang pemuda bernama Ical pernah mengalami kejadian mistis di Kandang Menjangan. Ical merupakan penderita insomnia akut, jadi ia sering jalan-jalan malam berkeliling Jogja. Suatu hari sekitar pukul satu tiga hari, Ical menyetir motornya untuk pulang ke kos setelas puas berkeliling Jogja. Ia pun melewati Kandang Menjangan yang angker. Malam itu, Ical melewati Kandang Menjangan dari arah selatan. Dari kejauhan, lampu motornya menyorot salah satu pintu jeruji Kandang Menjangan. Awalnya, tidak ada hal aneh yang terjadi. Tetapi, ketika jarak motor dan Kandang Menjangan hanya terpisah sekitar sepuluh meter, lampu depan motornya menyorot semacam benda aneh yang menggantung di langit-langit Kandang Menjangan. Dari jarak sejauh itu, benda tersebut hanya terlihat seperti kain panjang berwarna hitam yang menjulur dari langit-langit. Si Ical mulai merasa ketakutan. Saat jaraknya dengan Kandang Menjangan semakin dekat, tampaklah jika benda itu adalah rambut hitam yang sangat panjang. Rambut itu hitam, lurus, dan sangat panjang. Jarak antara motor Ical dan Kandang Menjangan semakin dekat, pemilik rambut itu mulai terlihat. Dengan posisi terbalik alias menempel di langit-langit bangunan, ada seorang wanita dengan wajah putih pucat. Tubuh wanita itu tergantung terbalik di atas Kandang Menjangan. Wanita itu sebenarnya terlihat sangat cantik, tetapi wajah pucatnya terasa menyeramkan. Saking pucatnya, urat-urat berwarna biru di sekitar matanya yang hitam pekat tampak terlihat jelas. Tetapi, satu hal yang menambah seramnya sosok tadi ialah lehernya yang panjangnya tidak biasa. Ical yang melihat penampakan menyeramkan begitu, hanya bisa terus menyetir motornya. Sosok wanita tadi masih diam menggantung di langit-langit, melihat Ical dengan sudut matanya. Semakin mendekati Kandang Menjangan, Ical semakin merasa ketakutan. Tetapi sampai ia berhasil melewati bangunan angker itu, tidak ada hal menyeramkan yang terjadi. Setelah melewati Kandang Menjangan sekitar 20 meter, tiba-tiba Ical mencium bau harum. Bau harum itu membuat bulu kuduknya berdiri tegak. Walaupun telah berjalan beberapa meter, bau harum itu tetap tak mau pergi. Hal itu semakin menambah ketakutannya.

Tiba-tiba, Ical seperti mendengar suara gabungan pria dan wanita tepat di telinganya, "Aku numpang yo."

Ical langsung berkeringat dingin. Saking takutnya, ia sempat menghentikan laju motornya. Saat menoleh ke belakang, ia tidak bisa melihat apa pun. Tetapi bau wangi itu masih tercium. Ical tak lagi ambil pusing dan memutuskan memacu motornya sekencang mungkin menuju kos. Baru setelah kira-kira dua menit, bau wangi tersebut hilang.