Berbicara tentang cerita mistis di nusantara, pastinya kita semua tidak asing dengan istilah tuyul. Mungkin sudah secara umum, sosok gaib yang satu ini dikenal di khalayak ramai Indonesia. Versi cerita-cerita tuyul pun ada banyak, seperti cerita yang mengatakan bahwa sosok ini merupakan makhluk astral yang digunakan untuk pesugihan.
Secara luas, masyarakat mempercayai bahwa tuyul adalah makhluk mitologi yang biasa mencuri uang, terlepas dari konteks akan adanya "pemilik" yang menggunakan tuyul sebagai media mencuri uang.
Untuk bisa memiliki tuyul, biasanya seseorang akan memberikan mahar kepada orang pintar yang memiliki tuyul yang dipelihara. Orang pintar tersebut kemudian mengatakan kepada si tuyul bahwa ia akan diadopsi oleh orang tua asuh baru. Namun, siapa sangka Anda tidak perlu sampai mengeluarkan mahar ataupun menemui orang pintar pemelihara tuyul untuk mendapatkannya? Ada satu pohon mistis yang banyak menebar cerita misteri yang berkaitan dengan sosok astral yang satu ini. Lokasi pohon tersebut berada di Klaten.
Beberapa tahun yang lalu, lokasi ini pernah sempat diulas di sebuah acara televisi On The Spot. Lokasi keramat ini terletak sekitar 13 kilometer dari kota Klaten. Tepatnya di dusun Mbero, Trucuk, Palar, Klaten. Di lokasi tersebut tumbuhlah satu pohon ketos besar yang diperkirakan sudah berumur lebih dari setengah milenium (500 tahun) lamanya.
Secara turun temurun, warga dan penghuni dusun percaya bahwasanya tempat itu dulunya merupakan raga orang sakti yang bernama Eyang Bondho yang kemudian menjelma menjadi sebuah pohon besar. Eyang Bandho sendiri konon merupakan salah satu dari beberapa cucu maharaja Kerajaan Kediri, yakni Prabu Jayabaya yang dikenal sebagai raja yang membawa kerajaan Kediri menuju kejayaan.
Menurut penuturan warga sekitar, sosok Eyang Bondho sendiri terkadang menampakkan diri pada malam-malam tertentu di daerah itu. Selain dipercaya merupakan perwujudan dari Eyang Bondho. Pohon ketos yang sudah sangat tua ini juga dipercaya menjadi kerajaan sosok astral kecil yang kita kenal dengan sebutan tuyul.
Terkenalnya pohon keramat ini, membuat banyak orang datang untuk berkunjung. Pengunjung yang datang ke daerah itu beragam, mulai dari peziarah, wisatawan, sampai orang yang mencari pesugihan.
Untuk bisa memasuki area dalam pohon ketos yang dikelilingi tembok berarsitektur Jawa kuno yang memiliki pintu gapura itu, kita harus meminta izin kepada juru kunci dari tempat tersebut yang bernama Mbah Kardikem.
Selain harus meminta izin untuk memasuki area, pengunjung juga harus mematuhi ketentuan dan pantangan yang diberikan. Ketentuan yang pertama adalah harus bersikap sopan dan harus memiliki pikiran yang jernih secara rohani. Ketentuan yang lain adalah dilarang mengambil benda apa pun dari dalam area tersebut seperti ranting, batu, atau daun baik dari pohonnya langsung ataupun yang telah berjatuhan. Hal ini dipercaya karena bila seseorang mengambil daun atau ranting dari pohon tersebut, maka kejadian yang menakutkan akan menimpanya.
Ada yang percaya bahwa bila mengambil ranting atau daun di situ, seseorang akan diikuti oleh sesosok tuyul yang menjelma dari ranting atau daun yang telah ia ambil. Hal ini sudah seperti menjadi peraturan tidak tertulis bagi warga desa. Warga sekitar tidak berani mengambil daun atau ranting dari tempat angker tersebut.
Menurut penuturan juru kunci yang menjaga pohon ketos ini, ada banyak orang yang datang dari berbagai daerah untuk mencari pesugihan. Mereka sering bersemedi dan melakukan persembahan-persembahan di bawah pohon ini.
"Kalau ingin mencari pesugihan, syaratnya harus menyediakan Sesajen selama 7 kali pada malam Jum’at yang berupa bungkusan kenduri yang berisi pisang raja, garang asem, kembang setaman, dan teh mateh manis," ucap Mbah Kardikem sang juru kunci.
Percaya atau tidak, satu-satunya pohon ketos yang hanya tumbuh di Klaten ini menyimpan banyak sekali cerita mistis yang tidak bisa dinalar akal sehat. Kita hanya bisa berserah diri dan mendekat kepada Tuhan agar terlindung dari hal-hal yang negatif.
***Inget ya, menyekutukan Allah itu dosa besar. Jadi sekere-kerenya kamu jadi anak kosan, please jangan coba-coba miara tuyul.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Nightmare Story
HorrorKuntilanak. Pocong. Noni Belanda. Prajurit Jepang tanpa kepala. Hantu. Ada atau tidak? "A Nightmare Story" akan membawamu menikmati malam-malam penuh teror. These stories are based on true story. Believe or not? That's your own business. Nb: cerita...