chapter 15

1.4K 59 0
                                    

Pukul 06.06.

Cinta sudah berada di kampusnya, tepatnya di perpustakaan. Cinta sedang sibuk, mencari buku tentang ekonomi. Cinta bolak balik, tak karuan. Sampai akhirnya, Cinta menemukan buku tentang ekonomi.

Sayangnya, buku itu berada di rak paling atas. Cinta bingung harus mengambilnya, dengan cara apa? Cinta pun, meminta bantuan si penjaga perpustakaan. Tetapi, dia tidak ada di dalam perpustakaan.

Akhirnya, dengan terpaksa. Cinta mengambil cara untuk menaiki kursi dan mengambil buku tersebut. Saat, Cinta ingin mengambil buku tersebut, tiba tiba seseorang berbisik kepada Cinta.

"Biar, aku aja yang ambil." ( bisik seseorang tersebut )

Seketika, Cinta langsung menengok ke arah sumber suara. Dan ternyata, dia adalah Master. Rama.

"E-eh.. Rama." ( ucap Cinta sedikit kaget )
"Udah.. Biar, aku aja yang ambil. Ya?" ( ucap Rama menawarkan diri )
"I-iya."

Akhirnya, Cinta pun turun dari kursi dan Rama yang mengambil buku ekonomi tersebut.

"Nih.. Buku yang kamu cari." ( ucap Rama sambil menaikkan salah satu alisnya )
"E-emm.. Makasih ya."
"Sama sama. Kamu kayaknya, butuh banget buku ini."
"Iya. Soalnya, aku disuruh sama dosen aku, untuk ambil buku ini. Terus, aku mau kasih ke ruangannya."
"Ohh.. Mau aku anterin?"
"Emm.. Terima kasih banyak. Tapi, aku bisa sendiri kok."
"Yaudah. Kalau gitu. Nanti, aku tunggu kamu di taman ya.. Sehabis, kamu kasih buku ini ke dosen kamu. Ya? Bye.." ( ucap Rama sambil berjalan ke luar perpustakaan )
"Ada apa ya?" ( tanya Cinta kepada diri sendiri )

Cinta pun, bergegas menuju, ruang dosen yang diketahui bernama pak Wahyu. Sesampainya, di ruangan. Cinta langsung memberikan buku ekonomi tersebut, kepada pak Wahyu.

Setelah, Cinta memberikannya ke pada pak Wahyu. Cinta pun, langsung berjalan menuju taman kampus. Yang sering disebut, Rainbow Garden.

Cinta terus berjalan dan berjalan. Sampai akhirnya, Cinta melihat Rama sedang duduk menyendiri di bangku taman. Cinta pun, segera mengahampirinya.

"Rama."
"E-eh kamu, Cinta. Duduk.. Duduk.." ( ucap Rama yang wajahnya, terlihat tegang )
"Ada apa ya? Kok, kayaknya kamu serius banget."
"Iya.. Aku mau kasih sesuatu buat kamu. Cinta."
"Apa?"

Rama pun, mengambil sesuatu dari tasnya. Dan ternyata, sebuah kotak berwarna bening. Berisi sebuah, kalung berbentuk huruf "C".

"Ini.. Kalung buat kamu. Di kalung ini kan, ada huruf "C" nya. Yang artinya, Cinta."
"Ta-tapi, maksud kamu apa? Kasih kalung ini, buat aku?"
"Ini sebagai penghargaan kamu, karena kamu sudah giat dalam bekerja. Dan selalu bersemangat. Kalau gitu, biar aku pakaiin ya?" ( ucap Rama sambil memeasangkan kalung itu, ke lehernya Cinta )
"I-iya."

Setelah, kalung berbentuk huruf "C" sudah terpasang di leher Cinta. Cinta menjadi lebih cantik, dan anggun.

"Terima kasih ya.. Rama. Kamu sudah percaya, sama saya dalam menjalankan tugas pekerjaan saya, sebagai deliverynya City Cake. Saya seneng banget. Sekali lagi, terima kasih." ( ucap Cinta bahagia )
"Sama sama kok. Oh ya! Kalau gitu, saya mau ke lapangan dulu buat main basket. Sampai jumpa.." ( ucap Rama sambil menjauhi Cinta )
"Yaa.. Sampai jumpa.." ( jawab Cinta dengan rasa dag dig dug )

Setelah, Rama sudah tidak terlihat lagi oleh pandangan Cinta. Cinta pun, segera bergegas menuju ke kelas. Karena, sebentar lagi sudah saatnya masuk kelas.

Sesampainya di kelas, Cinta melihat Dave yang sedang mempersiapkan sesuatu. Dave terlihat sangat panik, ketika melihat Cinta sudah berada di hadapannya.

"Dave!" ( panggil Cinta sambil duduk di kursinya )
"Eh! Hai.. Cinta."
"Lohh.. Muka kamu, kenapa? Kok, kelihatannya panik banget. Ada apa Dave?"
"Enggak kok. Perasaan kamu aja, kali."
"Iya.. Kali ya.."
"Oh, ya.. Aku punya sesuatu buat kamu."
"Apa?"

Dave pun, mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Dan ternyata, Dave mengambil sebuah kotak berwarna merah. Dave pun, mebukakannya. Sebuah kalung.

"Ini kalung buat kamu, semoga kamu suka ya?"
"Wahh.. Ini, bagus banget Dave. Ini serius buat aku..?"
"Iya.. Ini buat kamu. Kalung ini, bertuliskan CINTA. Yang artinya.. Aku.. Cinta sama kamu.. Cin." ( ucap Dave grogi )
"Alahhh.. Kamu jangan bercanda deh.. Dave. Kamu pasti bercanda kan?" ( ucap Cinta tidak percaya )
"Aku serius. Aku gak bercanda Cin. Ini waktu yang tepat, untuk aku nyatain cinta ke kamu. Aku mohon.. Kamu jangan, menganggap aku gak lebih dari sahabat. Aku tau, kamu pasti cuma menganggap aku sebagai sahabat kan?"
"E-emm.. Maaf Dave. Aku emang dari dulu, cuma anggap kamu sebagai sahabat gak lebih. Dari kecil, kita emang selalu bersama dan kita udah janji. Kalau kita sudah besar, kita gak akan pernah merubah sahabat menjadi cinta. Kamu ingat kan?"
"Tapi, menurut aku janji itu udah aku cabut dan gak ada larangan. Kalau aku suka sama kamu. Aku udah lama, merendam rasa ini, ke kamu Cin. Aku takut kehilangan kamu."
"Dave. Kamu gak bakalan kehilangan aku kok. Aku gak akan pernah ninggalin kamu, sampai kapan pun."
"Tapi, kamu anggap kita sahabat? Gak lebih?"
"Maaf Dave. Maafin, aku." ( ucap Cinta sedih dan menunduk )
"Oke.. Kita akan tetap jadi SAHABAT. Oke.. Aku permisi." ( ucap Dave sedih dan langsung pergi meninggalkan Cinta )
"Dave! Dave, maafin, aku.."

Suasana kelas, masih sepi. Karena, ini masih pagi. Cinta pun, menangis karena kekecewaannya ia kepada Dave.

...

Sedangkan, Dave sedang berada di taman, menyendiri. Tiba tiba, Silla datang menghampiri Dave yang sedang mengotak ngatik sebuah kalung. Bertuliskan CINTA.

"Hai.. Dave.." ( sapa Silla )
"Lo mau ngapain ke sini?"
"Aduh.. Dave.. Kamu jangan marah marah gitu dong sama aku. Aku tau, kamu ditolakkan sama kak Cinta. Iya kan? Jujur aja deh.." ( ucap Silla sok )
"Lo tau dari mana?"
"Ya.. Tau dong.. Silla!" lanjut Silla. "Oh ya! Aku tau, kenapa kak Silla, nolak kamu."
"Kenapa?"
"Kak Cinta kan, suka sama Rama. Tim kapten basket plus bosnya dia. Apalagi, dia kaya dan ganteng. Sekaligus, dia selalu perhatian sama kak Cinta."
"Gak usah sok tau.." ( jawab Dave jengkel )
"Kalau gak percaya, mendingan kamu tanyain Rama. Kamu kan, sahabatnya Rama. Jadi, tanyain ke dia. Dia suka gak, sama kak Cinta. Kalau, emang Rama suka sama kak Cinta. Terus.. Kak Cinta juga suka sama Rama. Kamu pasti, akan tersingkir.. Dari kehidupannya kak Cinta."
"Ide yang bagus. Kalau gitu, ini kalung buat kamu aja Sill. Aku mau nyamperin Rama dulu. Thank's atas usulannya."
"Oke.. Dave.. Bye.. Hahaaa.."

Dave pun, segera berjalan menuju lapangan Golden Stone. Dan, Silla hanya tertawa dan sangat senang sekali. Mendapatkan, kalung dari Dave.

"Yes! Rencana aku berhasil.. Aku jual ah.. Kalungnya.. Untuk makan di restaurant. Yes!" ( ucap Silla langsung pergi )

Master Dan Cinta [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang