chapter 9

1.4K 67 2
                                    

Setelah, Cinta melaksanakan sholat Zuhur. Cinta pun, berjalan menuju lapangan. Karena, mungkin pertandingannya sudah dimulai.

Di lapangan, Cinta melihat Dave yang dari tadi mondar mandir gak jelas. Cinta pun, langsung menghampiri Dave.

"Dave!" ( panggil Cinta )
"Cinta! Akhirnya, kamu datang juga. Aku cari cari kamu, tapi gak ada. Kamu kemana sih?" ( tanya Dave yang terlihat panik )
"Maaf. Dari tadi, aku ada di mushola. Aku sholat Zuhur tadi."
"Ohh... Terus, Cinta. Ini kenapa? Kok baju kamu kotor gitu. Kamu bilang sama aku, kamu kenapa? Apa ini ulah Silla?"
"Bukan. Aku gak sengaja kesandung, terus jatuh deh, dikubangan air. Tapi, gak apa apa kok."
"Syukurlah. Kamu gak kenapa napa. Oh.. Ya! Cin! Aku boleh gak? Ambil nasi gorengnya, laper nih..."
"Ohh.. Kamu laper.. Yaudah. Tunggu sebentar ya.. Aku ambilin dulu."
"Oke! Aku tunggu di tempat duduk sana ya.."

Cinta pun, segera mengambil tempat makan berwarna hijau bergambar katak lucu ditengahnya. Saat, Cinta sedang mengambil tempat makan tersebut. Tiba tiba Cinta, mendapatkan pesan misterius lagi. Cinta langsung, membuka pesan tersebut.

"Apa kau? Dapat mengenal ku? Apa kau? Masih ingat dengan ku? Mungkin, nanti kita akan bertemu."

Pesan yang sangat aneh plus misterius. Cinta sangat kaget, ketika pesan itu berisi sebuah ungkapan yang menurut Cinta, sangat tidak masuk akal.

Tapi, Cinta menghiraukannya. Karena, Dave sudah dari tadi memanggilnya. Cinta pun, berjalan menghampiri Dave dan kebetulan juga ada Rama.
Cinta menatap Rama, dengan sesikit kesal.

"Wooww! Aromanya, kecium banget. Cin. Pasti ini rasanya, enak banget deh.." ( puji Dave )
"Ahh.. Masa. Belum juga dicoba, Dave. Sudah lebay deh.. Tapi, makasih ya.. Atas pujiannya."
"Iya.. Ini aku makan ya.."
"Iya.. "

Dave pun, melahap nasi goreng yang dibuat Cinta dengan sepenuh hati. Setelah memakannya, wajah Dave mulai memerah dan bibirnya terlihat sedikit berwarna merah muda.

"Gimana rasanya? Enak?" ( tanya Cinta )
"Emm.. Enak banget.. Tapi, ini nasi gorenganya pedes banget Cin. Hhhuuuh.."
"Masa? Perasaan, aku cuma masukin tiga buah cabe doang deh.." ( ucap Cinta penasaran )
"Kalau gak percaya, ini coba kamu makan."

Dave menyuapi Cinta, yang rasanya Cinta tidak percaya dengan apa yang dibilang Dave. Setelah mencobanya, Cinta pun ke pedesan dan langsung meminum air putih yang berada di sebelahnya. Tanpa berpikir panjang, Cinta meminum air putih tersebut, hingga tinggal setengah botol.

"Huhh.. Iya. Ternyata, nasi gorengnya emang pedes banget Dave."
"Ta.. Tapi Cin." ( ucap Dave terbata bata )
"Kenapa?"
"Ini minumnya, punya saya." ( ucap Rama sedikit kesal )
"Minumnya punya, tim kapten aku. Cin." ( ucap Dave )
"Apa?! E.. E.. Maaf. Maaf aku gak sengaja, Rama. Biar aku beliin deh ya.. Ya?" ( ucap Cinta salah tingkah )
"Gak usah. Mendingan, nanti kamu saya hukum." ( ucap Rama langsung pergi )
"Yayayah.. Ta-tapi.."
"Kenapa Cin? Emangnya, si Rama itu. Siapanya, kamu sih?" ( tanya Dave )
"Rama itu bos aku Dave. Makanya, aku sama dia sudah saling kenal."
"Jadi! Kamu bawahannya Rama. Pantes! Kalau kamu tuh.. Terlihat takut banget sama Rama."
"Iya.. Dia itu Master yang paling aku takutin. Hemm.. Kena! Lagi hukuman deh.."
"Hahahha... Kamu yang sabar ya.. Tapi, sebenarnya si Rama orangnya, baik kok."
"Apaannya, yang baik?"
"Nanti, kamu juga tau." ( ucap Dave langsung pergi karena pertandingan akan segera di mulai )
"Apa?"
"Cinta! Doain aku ya.."
"Em!" ( jawab Cinta singkat )

Lapangan Golden Stone itulah nama lapangan di kampus Cinta ini. Suasana di lapangan, sudah sangat ramai. Banyak pendukung dari tim lawan dan pastinya tim Rama. Yang bernama Tiger Boy melawan kampus sebelah bernama Lion Boy.

Mereka bertanding secara sehat. Tidak ada sedikit pun, yang bermain secara kasar. Cinta yang melihat pertandingan ini, sangat deg degan sekali karena skor mereka selalu seimbang. Dengan gaya teknik, yang dimiliki Rama. Dengan cepat,Rama selalu yang memasukkan bolanya ke dalam ring, dan Dave yang membantu Rama mengecoh lawan.

Cinta dengan teriakkannya, bersama mahasiswi yang lainnya yang mendukung tim Rama dengan kompak membuat yel yel yang dapat menyemangati tim Rama.

Tak berapa lama, pertandingan babak pertama pun, telah usai. Mereka diberi waktu istirahat selama 10 menit. Cinta pun, menghampiri Dave dan Rama.

"Selamat ya.. Di babak pertama ini, kalian unggul. Semoga di babak selanjutnya.. Kalian, terus unggul." ( ucap Cinta sambil menyodorkan tangannya kepada Dave dan Rama )
"Terima kasih ya... Cantik." ( ucap Dave )
"Makasih Cinta." ( ucap Rama )
"Dave. Aku berangkat dulu ya.. Soalnya, ini udah waktu aku berangkat kerja. Ya?" ( ucap Cinta )
"Yahh.. Jadi, kamu gak nonton pertandingan aku sampai habis dong.." ( ucap Dave lesu )
"Ya. Maaf. Tapi, aku harus kerja. Ya? Aku akan tetap doain kamu kok. Walaupun, dari jauh. Oke?"
"Oke. Janji?"
"Janji." ( jawab Cinta sambil menempelkan ibu jarinya Cinta dengan ibu jarinya Dave )
"Hati hati ya.. Cin."
"Iya. Kamu juga, hati hati ya.. Mainnya.."
"Oke!"

Cinta pun, berjalan menuju ke parkiran. Di saat, Cinta ingin memundurkan motornya, tiba tiba seseorang terjatuh dan menjerit kesakitan. Seketika, Cinta pun meletakkan motornya dan membantu orang itu. Karena, mungkin tadi tersenggol motornya Cinta.

"Astagfirullahal azim. Mas.. Mas gak apa apa? Maafin, saya mas.. Maaf banget. Saya gak sengaja." ( ucap Cinta memohon sambil membantu cowok itu berdiri )
"Gak apa apa kok. Saya maafin... Tapi, gimana saya mau main? Kalau kaki saya, keseleo gini?" ( ucap cowok itu setengah pasrah )
"Emang, masnya ini timnya Tiger Boy?"
"Bukan. Saya tim lawan Tiger boy. Lion Boy."
"Ohh.. Kalau gitu, sekali lagi saya minta maaf ya.. Mas."
"Kalau gitu. Kamu bantuin, saya ya untuk bilang ke pelatih saya kalau saya izin untuk tidak main dulu."
"Baik. Kalau gitu. Ayo!"

Cinta pun, memapah cowok itu sampai ke lapangan. Sesampainya di lapangan, cowok itu pun bilang ke pada pelatihnya. Dan cowok itu, meminta Cinta untuk mencarikan dia taksi untuk pulang.

Akhirnya, Cinta pun mengiyakannya. Dan bergegas untuk mencarikan taksi untuknya. Tak berapa lama menunggu, akhirnya Cinta menemukan taksinya. Dan Cinta pun, memapah kembali cowok tersebut ke dalam taksi.

"Thank's ya. Kamu sudah bantuin saya cariin taksi dan antar saya ke sini. Bye! Sampai ketemu lagi."
"Iya."

Setelah taksi itu, sudah berjalan dan sudah tidak terlihat lagi oleh matanya Cinta. Cinta pun, langsung menaiki motornya dan bergegas untuk berjalan menuju ke tempat kerjanya.

Sesampainya di sana, Satria adik dari Rama sudah berdiri di depan pintu toko kue. Cinta pun, melihat ke arah jam tangannya dan Cinta terlambat 1 jam. Hati Cinta sangat deg degan, dan Cinta berpikir kalau ia akan mendapatkan hukuman lagi.

Dengan cepat, Cinta langsung menghadap Satria dengan gugup.

Master Dan Cinta [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang