Unforgettable [kim taehyung fanfiction]

Part 7: Nenek Sihir

Cerita sebelumnya

Ketika aku hendak meninggalkan
dia. Namja itu menarik tanganku.

"Apa kau lupa dengan perjanjian kita"

"Sejak kapan aku membuat
perjanjian dengan crazy
namja sepertimu"

"Sejak kemarin cantik!"

"Apa kamu mencoba untuk
merayuku?"

Dia hanya terdiam sambil
menampakkan ekspresi yang
tidak bisa kugambarkan.

"Kalau iya. Itu tidak akan
berhasil"

Aku berjalan meninggalkan dia

"Hey kamu masih punya hutang
untukku!"teriaknya
"Dasar Crazy yeoja!!!"

"Crazy namja!"

☆☆☆☆☆

Part 7

Taehyung POV

Aku berjalan menyusuri jalan
setapak di hutan.

"V! Namaku kim taehyung! Kamu biasa memanggilku v!"

"Maaf aku tidak
mengenalmu"

Hal itu berulang-ulang kali
terputar di kepalaku.
Kenapa dia tidak ingat?
Gadis itu sangat aneh!

Ela POV

Dasar crazy namja.
Sejak kapan aku membuat kesepakatan dengan dia.

Oh iya astaga.

Tempat tidurnya lupa kubersihkan!
La...la...kamu sangat ceroboh.

¤¤¤

"Huh~ "
kurebahkan tubuhku diatas
tempat tidur

"Eittss...OMG la itu kan tadi baru dibersihkan!!!"
Sambil mengomeli diriku sendiri.

~~Tok tok tok~~

Itu siapa ya?

"Nuguya?"

"Tukang"

"Masuk!"

~~krieekkk~~

"Maaf non Ela ya?"
Kata sebuah pria yang
barusan mengetuk pintu

"Iya. Ada perlu apa?"

"Itu anu...saya diminta
Na ahjummah untuk membuat
jembatan kayu.

Huhh?? Jembatan kayu?
Disini hutan bukan sungai!

"Dimana?"

"Di rumah pohon. Katanya
Supaya rumah pohonnya
bisa terhubung. Jadi jalannya
gampang. Tidak perlu turun
atau naik tangga lagi jikalau
mau ke rumah pohon lain"

Aduh pak kenapa tidak dari tadi!!!
Pekerjaan saya kan bisa jadi lebih mudah.

"Oh iya. Silahkan"

"Kenapa sekarang baru dikasih tahu pak? Kalau dari tadi kan, pekerjaan saya bisa lebih gampang diselesaikan."

"Sebenarnya tadi malam
saya mau bilang"

"Kenapa tidak bilang saja?"

"Jadi, tadi malam saya sedang
menaiki tangga menuju
kamar non. Tiba-tiba
terdengar suara seperti ada
yang jatuh. Saya terdiam
untuk sementara. Dan
melanjutkan kembali tapi,
ketika saya sudah mau
sampai, saya melihat nona
park masuk ke dalam kamar
non. Disaat itu juga nyali saya
menciut. Takut dipecat
oleh nona park "