Part 19: Truth

74 3 0
                                    


Cerita sebelumnya:

"Kamu boyband?"

"Iya"

"Aku baru ingat! Kamu bekerja untuk ayahku Park Hyeo Son pendiri big hit"

"Mwo! Kau anaknya!"

Part 19

Ela's POV

"Anak angkat sebenarnya"

"Pantas saja wajahmu familiar",
jawab namjoon

"Kurasa aku pernah melihat
wajahmu disalah
satu foto di mejanya", lanjut jin

"Tapi kenapa kamu disini?",tanya jungkook dengan wajah penasarannya.

"Entahlah. Tapi dari dulu adikku selalu iri denganku"

"Iri?", tanya namja itu.

"Mungkin karena harta. Sejak ibu meninggal ayah mengadopsiku, mengangkat dia sebagai bagian dari keluarganya. Dan kurasa semua kasih sayangnya diberikan kepadaku dan kurasa itu tak adil untuk bo ram. Sampai suatu ketika di saat dia ingin pensiun dia memutuskan untuk mewariskan hartanya ke anaknya yang tertua dan itu aku. Bo ram mengalami kesulitan untuk menerima hal itu. Dan akhirnya dia memutuskan untuk menculikku di saat pesta untuk debut boyband baru dan itu kalian BTS. Dia menculikku agar hartanya akan diwariskan ke dia. Dan menyuruhku untuk meminum susu beracun itu agar aku tidak ingat dan tidak balik ke seoul untuk mengambil kembali hakku."

"Tunggu tapi kenapa kamu ingat?",tanya hoseok

"Itu karena sudah 3 hari dia tidak minum susu itu", jawab taehyung

"Jadi sekarang apa?"

"Tunggu aku masih punya 1 pertanyaan. Soal peta itu, waktu itu ketika kita shooting tempat ini tidak ada di peta."

"Mungkin Park bo ram sengaja menghapus tempat ini dari peta agar kalian tidak menemukanku di sini. Kalian kan masih di bawah naungan big hit dan kurasa dia sekarang sudah menjadi pewarisnya"

"Tapi kenapa kita tidak pernah melihat wajahnya",tanya jimin

"Itu karena dia tidak pernah mau untuk menunjukkan wajahnya. Neo Pabo ya!", jawab namjoon

"Hehehehe", jimin hanya memamerkan senyumnya

"Jadi sekarang apa?"

"Balik ke seoul"

"Tapi aku suka disini"

"Kalau begitu aku akan tinggal dengamu", kata jimin berusaha menggoda.

Aku hanya dapat tersenyum-senyum melihat tingkahnya yang kekanakan.

"Ya!", taehyung mengeluarkan suara bass-nya.
Jungkook dengan cekatan menggeplak kepala jimin

"Ya! Jeon jungkook"

Dan mulailah kegiatan kucing mengejar kelinci. Jungkook berlari keluar pintu dengan jimin menyusul di belakangnya. Aku hanya dapat terkekeh melihat tingkahnya.

"Bagaimana kita balik seoul?"

"Kita tanya saja ke boram", usul yoongi.

Aku membelakakkan mataku.

Mungkin itu pertama kali aku mendengar yoongi berbicara. Atau.

"Kenapa? Ada yang salah", tanya yoongi

"A-ani hanya saja aku baru pertama kali mendengarmu berbicara"

"Kau sudah pernah mendengarku berbicara"

"B-baiklah", tatapannya yang tajam membuatku gugup untuk berbicara

"Hyung kau menakuti pacarku", jawab taehyung.

"Pacar dari hongkong!"

Kami semua terbahak-bahak melihat ekspresi taehyung yang merajuk manja.

Kuakui itu sangat imut.

××××××××××××××××××××××××××××××××

Makan malam tiba.
Situasi di meja makan sangatlah canggung di antara kita ber-10.
Tentu saja aku bersikap masih tidak tahu apa-apa. Tamatlah riwayatku beserta namja-namja bodoh ini jika dia tahu. Soal ahjumma aku bingung dia berpihak dengan siapa. Tapi yang kutahu pasti hal ini harus berakhir sebelum bo ram bertindak lebih jauh.

"Uhm..."

Suara na ahjumma memecah keheningan.

"Bagaimana makanannya?"

"Enak ahjumma", jawabku

"Tapi kamu belum menyentuh makananmu sama sekali"

"Eumm.."

"Kamu kenyang?", tanya taehyung

"Iya"

"Aku berdiri duluan"

Aku melangkahkan kakiku ke dapur dan menyandarkan diriku ke buffet.
Beribu pikiran terlintas di kepalaku

Aku ingin bertemu ayah
Aku ingin tahu kabarnya.

Kuhembuskan nafasku dengan kasar.
Terasa sebuah tangan mendarat di pundakku.

"Ya!", kata namja gila itu.

"Mwo!"

"Gwaenchana?"

"I'm fine"

"Tapi..."

"Aku baik-baik saja!
Tolong jangan menatapku seperti itu!"

"Aisshh. Ada apa denganmu hari ini"

"entahlah"

"Rasanya dunia ini
sudah membuatku gila"

"Kau memang sudah gila! Bodoh!"

"Hahaha itu mungkin turunan"

"Paboya!",taehyung tersenyum kecil di bibirnya.

"Aku rindu ayah"

"Tenang kita pasti akan kembali ke seoul. Untung saja kamu ingat kalau tidak kita akan terjebak di sini selamanya tanpa tahu alasan yang sebenarnya"

Pranggg

Bunyi piring jatuh dari balik tembok dapur. Terlihat seorang wanita yang mengangkat pecahan piring-piring itu.

"Bo ram?"

To be continue

Unforgettable [kim taehyung fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang