Takdir 1(Bab 1)

1K 163 112
                                    

*maaf kalo banyak typo:) Kalo boleh kasih tau yah biar gampang Adhy revisinya^_^

Saat aku membuka mata,

semua terlihat gelap.

Mungkinkah aku sudah mati?

Namun ini terasa seperti aku baru tiba disini.

Adakah yang bisa kutanyai?

Aku takut!

Ingin kugerakkan badanku namun perasaan takut terus menghantuiku dalam tempat yang sunyi dan dingin ini.

Aku merasakan cairan bening yang mengalir pelan di mukaku.

Angin berembus pelan menerpa diriku walaupun pelan, tetapi mampu membuatku merinding ketakutan. Di saat itu juga terdengar decitan-decitan kecil didepanku, aku berlari berusaha menemukan suara itu dan dari kejahuan cahaya samar-samar mulai terlihat.

Jantungku semakin berdegup kencang, tinggal beberapa meter dan aku dapat melihat dengan jelas wujud makhluk tersebut. Saat aku sudah sangat dekat dengan cahaya putih tersebut. Seketika cahaya itu menghilang, lalu muncul sebuah bola berwarna-warni dihadapanku.

Tanpa berpikir aku langsung menyentuh bola itu dan seketika itu juga tempat disekelilingku yang tadinya gelap, sunyi, dan dingin ini bercahaya. Secara spontan aku menutup mata dengan kedua tanganku. Lalu tiba-tiba cahaya terang itu menghilang.

Aku merasakan kehangatan disekelilingku dan suara canda tawa, perbincangan beberapa orang mulai terdengar di telingaku. Karena penasaran aku membuka mata dan yang terlihat didepanku adalah beberapa bangunan, dengan anak-anak yang sedang bermain juga sekumpulan orang yang sedang berbincang,  dan terkadang senyuman muncul di bibir mereka.

ROAARRRRR...

Auman kencang yang mencekam telinga terdengar di belakangku, ku balikan badan melihat sumber suara sekilas siluet makhluk sepuluh kali lebih besar dariku matanya yang merah menyalah menatapku dengan mengintimidasi.

Aku gemetar lalu jatuh ketakutan bersimbah keringat, seketika langit berubah gelap, tawa dan canda anak-anak tadi pun hilang bersamaan dengan bangunannya. Semuanya hilang menyisakan satu cahaya yang tersisa.

Cahaya itu berasal dari makluk hitam-putih di depanku makhluk yang layaknya seperti sebuah bola kecil, dengan mata biru dan sayap hitam.

Makluk itu berkata, "Kaulah yang terpilih Aland, semuanya akan berubah. Ketika hitam berubah menjadi putih dan semua akan bahagia karenanya."

Seketika itu juga muncul tujuh pintu di depanku dan masing-masing pintu mempunyai warnanya sendiri. Saat aku membalikan badanku hanya ada 1 pintu hitam besar bertuliskan,

"KEMBALI DAN MATI."

Aku kebingungan pintu mana yang harus kupilih. Makluk itu pun kembali bersuara "Fokuslah pada pintu yang ingin kau pilih, satukan hati kita berdua karena kita adalah satu dan kau akan menemukan jawabannya." Aku ragu akan perkataan makluk tersebut, namun hanya ini satu-satunya yang bisa aku lakukan. Aku mulai mencoba untuk fokus dan mengikuti kata-katanya.

Aku menutup mata dan mencoba untuk fokus, dan layaknya telepati makluk itu berkata-kata dipikiranku.  "Aland kamu telah berhasil, sekarang bukalah matamu dan takdirmu akan dimulai dari pintu dihadapanmu." Setelah kata-kata itu diucapkan pikiranku kembali kosong dan karena penasaran aku membuka mata.

Di hadapanku hanya terdapat 1 pintu putih yang memancarkan cahaya putih bersih. Aku membuka pintu itu dan terkejut karena pintu itu menghilang, namun aku lebih terkejut lagi.

Aku telah berada ditempat yang sangat indah. Rumput hijau yang tumbuh dengan subur, air sungai yang mengalir pelan didekatku, disebelah selatan terdapat pegunungan bersalju dan di hadapanku terdapat ratusan pohon pinus. Di tengah ratusan pepohonan pinus itu terdapat sebuah kastil yang megah, dengan menara perak yang menjulang tinggi dan atap emas yang berkilau karena disinari mentari pagi.

When Black Change To WhiteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang