Takdir 3(Bab 1)

755 140 63
                                    

Buat yg bingung sama bentuk soulpet itu yg ada di mulmed contoh soulpetnya*itu punya elois Surg*

Di belakangku telah berdiri seorang laki-laki besar, berkacamata yang berumur sekitar 50 tahun. Layaknya seorang penyihir, dia mengenakan jubah dengan tiga warna utama yaitu merah,kuning dan biru namun jubah yang dikenakanya hanya sebagian, karena sebagian tubuhnya mengenakan pakaian petarung lengkap dengan pedangnya.

Tapi yang membuatku merinding adalah soulpet yang berada di sampingnya, dengan rupa seperti naga dan berwarna merah-hitam, berukuran empat kali lebih besar darinya.

"Apa yang kalian lakukan disini? Ini sudah malam kalian tidak mau diserang Dazarkkan!" Pria yang dipangil Profesor franklin itu menunjukan raut wajah cemas. Lalu menatapku dan menjabat tanganku "Dan namamu alandkan, perkenalkan saya Profesor Franklin." aku tersenyum karena sepertinya dia orang yang baik pikirku.

"Baiklah, elois dan aland ayo cepat naik! Kita harus segera kembali ke kastil untuk makan malam." Kata Profesor franklin lalu menaiki soulpetnya.

"Baiklah Profesor!" Jawab kami serentak.

Elois menaiki soulpet Profesor lalu diikuti olehku yang masih sedikit ragu. Sehabis aku duduk dengan benar soulpet Profesor langsung melesat dengan cepat dan hampir membuatku terjatuh, untung elois menahanku. Aku kembali duduk dengan baik dan melihat keindahan kota lucidum di bawahku.

Rimbunan pepohonan pinus yang sedikit bersinar, karena makluk kecil yang bercahya beterbangan disekitarnya. Seakan tau akan apa yang kulihat elois berbicara, "Aland itu adalah flaylight, pertanda akan kedamaian yang sekarang hanya terdapat di lucidum." Hanya terdapat di lucidum. Kalimat elois ini membuatku memikirkan beberapa pertayaan. Namun kusimpan karena ingin melihat keindahan makluk bercahaya yang diberi nama flaylight itu.

Aku tersadar saat elois mengoyankan badanku, "Kita sudah hampir sampai" Kata elois. Aku menatap bagunan yang menjulang tinggi didepanku, Kastil luxturim.

Saat aku mengangkat kepalaku aku tercengang karena bangunan di depanku, kastil luxturim. Bangunan yang sangat megah dan bercahaya karena dindingnya dilapisi perak dan atapnya yang dilapisi emas. Ternyata ini lebih besar dan indah jika dilihat dari dekat.

"Aland, sampai kapan kau mau duduk disitu? Ayo cepat masuk dan segera makan malam!"

"Baiklah Profesor." Jawabku lalu turun dari soulpet profesor yang segera terbang pergi dengan soulpetnya.

Aku lalu mengikuti elois yang membuka pintu kastil. Aku sedikit terhenti karena, pintu kastil yang dibuka elois memiliki lambang pedang dan tongkat sihir dengan tiga warna sama seperti pakaian Profesor.

Melihatku yang terhenti elois melipat kedua tangan di dadanya dan berkata, "Aland, apa yang kau tunggu? Ayo cepat masuk kau tidak mau mati kelaparankan?"

"Maafkan aku elois aku hanya kagum akan kastil ini."

Elois hanya tertawa dan kembali menjawab "oh kau tidak salah aland, kau memang seharusnya melakukan itu karena baru tiba disini hanya saja.." elois berhenti berbicara dan pipinya bersemuh merah, lalu ia memegangi perutnya.

"hanya saja aku lapar" hahaha sekarang aku yang tertawa mendengar alasan elois.

"Jadi aland sekarang kita makan malam dan aku janji besok akan menjelaskan dan menemani mu mengelilingi kastil!"

"Benarkah" tanyaku tak percaya.

"Tentu saja, kau kan temanku"

Sehabis mengatakan itu, elois kembali berjalan dan aku kembali mengikutinya.

Kami berdua masuk kedalam kastil dan didepanku terdapat 3 lorong, dengan warna obor penerang yang berdeda-beda. Di samping kiriku obor berapi merah. Di samping kananku obornya berapi biru dan di depanku berwarna kuning. Warna lorong-lorong Ini seperti warna pakaian Profesor dan warna lambang di pintu tadi  ingatku.

Ingin aku bertanya pada elois namun ku urungkan. karena mengingat akan janji elois tadi dan aku kembali mengikuti elois yang masuk kelorong dengan obor berapi kuning.

Selama berjalan didalam lorong aku terus melihat disamping kiri dan kananku terdapat banyak pintu dengan corak dan bentuk yang berbeda-beda. Pintu-pintu itu berjarak sekitar 5 meter antara satu dan yang lainya. Tak berapa lama didepanku telah ada sebuah pintu. Layaknya pintu yang tadi kumasuki. Pintu didepanku juga memiliki warna dan lambang yang sama, namun lebih besar ukuranya.

Elois membuka pintu itu dan didepanku nampak puluhan anak dengan pakaian yang hampir seperti milik Profesor. Namun tidak semuanya karena ada juga yang mengunakan pakaian petarung seutuhnya dan ada yang mengenakan jubah penyihir seutuhnya. Mereka semua sedang makan, namun terhenti saat aku dan elois masuk. Aku sedikit risih karena semua pandangan mata tertujuh padaku. Aku terus berjalan mengikuti elois menujuh salah satu bangku kosong yang telah di tempati oleh seorang gadis, yang mengenakan jubah penyihir berwarna biru.

__--__--__--__--__--__--__--__--__
^_^
27 Mey 2016

When Black Change To WhiteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang