Hal Baru II.2(Bab 3)

378 51 10
                                    

Sebenarnya kenapa professor Danger yang baru saja kuketahui namanya itu, menyuruhku pergi keruangannya?

"Aland, kau hebat sekali nilai A+ dari professor Danger aku bahkan tidak berani bermimpi untuk mendapatkannya." Pekik Nana murid dengan rambut Penten berkilaunya.

"Terima kasih."

**

Pagi itu berlangsung dengan ramai dan jangan lupakan tanganku yang pegal karena terus-menerus bersalaman. Sepulangnya dari kelas Elois menyuruhku bersiap-siap dan menggunakan jubah dengan warna putih bersih. Kami pergi menujuh ruangan Profesor Danger, sesampainya kami pintu dengan nuansa hitam pekat dan ukiran-ukiran kuno menghiasi pintu itu.

"Kita sudah sampai Aland, masuklah!"

Aku bahkan mengira kalau kita sedang berada dalam sebuah galeri lukisan. Ratusan lukisan menawan memenuhi dinding ruangan ini dan yang membuatku sangat kagum lukisan-lukisan itu dibuat oleh professor Danger yang kupikir penyuka bela diri dan olaraga itu. Kini sedang membuat sebuah lukisan mermaid yang terasa horor karena tema dalam lukisan itu adalah pertumpahaan darah.

"Oh kalian sudah masuk, duduklah!" Perintah professor Danger menunjuk 2 buah kursi bergaya klasik dengan warna merah tua.

"Terima kasih." Jawabku dan Elois.

"Aland kau mungkin bertanya-tanya mengapa aku memanggilmu? Akan ku jelaskan tujuanku memanggilmu, sebenarnya mantra Criseld yang tadi kau pertunjukan itu bukanlah mantra mudah benarkan Elois?" Aku mengalihkan padangan pada Elois.

"Benar Profesor bahkan untuk menghasilkan 1 lapisan perisai aku telah berlatih selama 2 hari dan 12 lapisan dalam 1 bulan." Aku kaget akan peryataan Elois.

"Yah Elois kebanyakan yang mendapatkan nilai A telah berlatih selama 1 bulan atau lebih. Mungkin kau memiliki bakat dalam mantra ini Aland aku akan mencoba mencari guru untukmu kau mungkin bisa menjadi Levi Prospells atau penyihir mantra pelindung. Namun tidak menutup kemungkinan kau memiliki kemampuan yang lainnya, maka aku akan melihat perkembanganmu dalam satu bulan. Baru akan kulaporkan ini kepada kepalah sekolah. Apakah kau setujuh?"

Mereka tidak bercandakan ini hari ketigaku disini, hari pertamaku di kelas ini dan guru pertamaku, Pikiran ini dan itu keraguhan karena hal baru, terus berkecamuk di dalam kepalaku. Tampar aku jika ini sunguhan!

'Plakkk'

Sebuah tamparan keras melayang dipipiku yang indah, "Oouch, itu sakit!" Keluhku sambil mengelus pipiku.

"Aku tahu ini sesuatu yang baru bagimu Aland. Namun ini hal biasa di Lucidum apa pun bisa terjadi! Banyak hal baru yang belum kau ketahui, jadi mulailah menentukan keputusan, keputusan yang mungkin bisa merubah kehidupanmu, ambilah sebuah keputusan dan jalanilah!" Betul apa yang telah dikatakan Elois aku takakan maju kalau tidak segera mengambil sebuah keputusan.

"Baiklah aku setujuh professor." Jawabku yakin.

"Ok kalau begitu Elois dan Reina bisa membantumu mereka termaksud murid-murid yang barbakat terutama Reina."

Aku dan Elois kembali ke kamar kami namun dalam perjalanan pulang kami melihat Reina tengah berjalan-jalan di danau belakang sekolah.

"Reina apa yang kau lakukan?" Tanya Elois penasaran, "Aku sedang mencari Dark Lotus Flower yang baru mekar." Reina menunjukan gambar bunga itu.

"Memangnya untuk apa kau mencari bunga itu?" Tanyaku penasaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Memangnya untuk apa kau mencari bunga itu?" Tanyaku penasaran.

"Aku akan membuat healing powder."

"Oh healing powder yah, sepertinya tadi aku membaca tentang bubuk ini. Ini merupakan bubuk pertama di buku 1001 Bubuk Ajaib. Kalau tidak salah gunanya untuk, mmm.." Aku mengaruk kepalaku walau tidak gatal.

"Aland kau ini masa sudah lupa, healing powder merupakan bubuk yang digunakan untuk penyembuh kau bisa menyebuhkan berbagai hal dengan bubuk ini." Reina menjelaskannya dan setelah aku telah mengerti.Kami membantu Reina mencari Dark lotus flower hingga beberapa menit kemudiaan.

"Reina aku menemukannya!" Teriak Elois yang sedang mencari di sisi danau sebelah barat. Reina langsung berlari memeluk Elois namun yang membuat aku sedikit sakit hati kenapa Elois harus membalas pelukan Reina.

Karena sudah cukup gelap kami masuk kedalam kastil untuk makan malam dan selama makan malam itu aku tidak bicara kepada Reina maupun Elois atau bisa dikatakan ini merupakan mode ngambekku. "Aland dan Elois besok temui aku jam 5 pagi di depan ruang perpustakaan dan tidak ada kata terlambat terutama kau ELOIS!" Ucap Reina menekankan kata Elois.

Aku hanya menganguk tanpa melihat kearah mereka berdua, setelah makan malam aku tidak mempedulikan Elois dan langsung pergi ke tempat tidurku.

"Aland, apakah kau marah kepadaku?" Aku tau itu suara Elois namun aku tetap tidak bergeming.

"Oh aku tau kau cemburu, namun yang tadi itu bukan sepenuhnya kesalahanku aku hanya refleks memeluk karena dipeluk. Yang harus disalahkan itu seharusnya CALON ISTRIMU!" Elois menekakan kata calon istrimu.

"CALON ISTRIKU?" Pekikku dan langsung keluar dari mode ngambekku.

"Wah ada yang langsung bersemangat nih, perasaan tadi masih ngambek, nggak mau bicara dan tiba-tiba.." Elois menaik turunkan alis matanya.

"Ti-tidak! A-aku-" Aku berusaha memebelah diri dengan suara terbata-bata, dan memang ku akui yang Elois katakan itu tepat sasaran, tetapi jujur aku terlalu malu untuk mengakuinya.

"Sudalah CALON SUAMI REINA, tidurlah dan hentikan wajah Blusingmu itu. Uaaah, Aku mau ngantuk, good night!" Goda Elois yang kemudian langsung masuk kedalam selimutnya.

"Good night!" Balasku yang tenga berblusing riah.

Tidak mau berlama-lama mataku juga telah terpejam dan berbagai mimpi tentangNYA memenui alam bawah sadarku.

**

Aku telah melupakan kejadiaan kemarin kami bangun dengan cepat dan langsung bersiap untuk pergi menemui Reina di depan ruang perpustakaan.

"Baguslah kalian datang tepat waktu." Kami mendengus lega.

Reina mengajak kami ke tempat rahasianya, setelah berjalan melewati beberapa pintu aneh hingga Jalan buntu telah berada didepan kami.

'Open Splart' muncul cahaya biru dari tongkat Reina.

Srakk...srakkk

Bunyi gesekan diding yang terbelah meenjadi dua bagian dan muncul pintu ditengah bagian itu. Reina membuka pintu dengan warna biru tua.

"Wow Reina ruangan apa ini?"

__ --__--__--__--__--__--__--__-- ^_^

Wah di bagian ini ada dark lotus flower ceritanya gini

ini pas adhy lagi cari di Google tumbuhan yang cocok buat healing powder eh muncul teratai, yah udah Adhy buat namanya jadi Dark lotus flower semogah suka. Dan setelah selesai nulis Adhy ingat ama novelnya kak Ayriana_Ren yang kece abis 'PRINCE OF DARK LOTUS' jadi Adhy dedikasi cerita ini buat kak ren :) and btw bab tiga tinggal satu bagian lagi nih ditunggu yah,

^_^ for Xi

Jika ada saran dan komentar silahkan ditaruh di kolum komentar dan vote bila kalian menyukainya.
"see you next story"
👋✌

19 Agustus 2016

When Black Change To WhiteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang