When Black Change To White

Takdir 2(Bab 1)

*maaf kalo banyak typo:) Kalo boleh kasih tau yah biar gampang Adhy revisinya^_^

Yang di mulmed tuh aland*

Di saat aku sedang mengagumi tempat yang baru kudatangi ini, tiba-tiba ada yang mengejutkanku, "Hei! Apa yang kau lakukan disini?" Aku tersadar dan segera kubalikan badanku, ternyata ada banyak anak seusiaku dengan pakaian aneh dan aku melihat makhluk aneh berada disekitar mereka.

Anak-anak itu saling berbincang-bincang bahkan ada yang tengah memperhatikan aku, karena bingung aku kembali menatap anak laki-laki yang sedikit lebih pendek dariku, kuperkirakan usianya 13 tahun, berparas tampan, berkulit putih, dengan rambut keriting yang berwarna hitam kemerah-merahan.

Aku langsung melontarkan banyak pertanyaan kepadanya,"Tempat apa ini? Kenapa aku berada disini? Dan kenapa ada banyak anak disini? Da-" Dengan cepat dia mengangkat tangannya menyuruku berhenti berbicara,

"Tunggu dulu, kau bilang apa? Kau tidak tau tempat apa ini! HAahaha jangan bercanda semua orang tau Lucidum! Atau mungkin kau ingin membuatku tertawa hahaha lelucon yang bagus."

Dengan perasaan kesal, sambil kedua tanganku memegang kepalaku. Dengan suara keras aku lalu berteriak "Ohh... sungguh aku tidak bercanda, aku benar-benar tidak tau tempat apa ini dan kenapa aku bisa tiba disini? Jadi kumohon katakan! Ini dimana dan Tempat apa ini?"

Tanpa kusadari aku telah menarik perhatian Anak-anak serta makhluk mereka dengan suara kerasku, namun aku tidak peduli karena semua yang telahku lalui semuanya sangat melelahkan. Ingin Aku tertidur untuk selamanya dan tak terasa mataku mengeluarkan cairan bening yang tak dapat ku tahan.

Disaat itu juga aku duduk sambil menyembunyikan kepalaku kedalam lutut dan terus terisak, namun anak laki-laki tadi mencoba menenangkanku, "Maafkan aku kawan aku tak tau apa yang telah kau alami, namun mungkin itu sangat menyakitkan. Tapi kawan ayo bangkit karena menyesali dan memarahi dirimu sendiri itu tak ada gunanya".

Aku sadar kalau yang dikatakanya itu benar. Aku mengangkat kepalaku, menghapus cairan bening di mukaku dan tersenyum kepadanya lalu dia membalas senyumku.

"Terima kasih teman kau benar ini saatnya untuk bangkit bukan menyerah dan maafkan sikap ku tadi aku sedikit terbawa emosi."

"Tak apa, namaku Elois dan ini soulpetku namanya Surg," S ambil mengelus makluk yang bernama yang berwarna orange Elois kembali bertanya dengan serius,

"Hmm nama mu siapa?" Aku terdiam karena pertayaan Elois.

Karena aku belum menjawab pertayaanya, elois terus memajukan kepalanya dan dengan tatapan serius menunggu jawaban Elois menatapku, aku hampir tertawa melihat muka konyolnya itu.

"Emm namaku-" Jawabku terbata-bata.

Aku tak dapat mengingat namaku, namun seketika aku teringat sebelum tiba ditempat ini makluk yang disebut soulpet, sempat memangilku aland maka langsung kukatakan "Namaku Aland, senang berkenalan denganmu Elois."

Kami berdua saling berjabat tangan lalu tertawa bersama, namun elois berhenti tertawa lalu bertanya, "siapa nama soulpet mu? Aku baru pernah melihat bentuk dan warna seperti ini." Aku kemudian membalikan badan untuk melihat makluk yang disebut soulpet itu dan baru aku sadari kalau bentuk dan warnanya memang aneh, karena tidak tau nama makluk itu aku bertanya padanya.

"Hei siapa namamu?" Namun makluk itu hanya diam dan menatapku, di sampingku elois tengah tertawa lalu menepuk pundaku dan kemudian berkata.

"Aland apa yang kau lakukan? Tidak ada soulpet  yang bisa berbicara bahasa manusia dan seharusnya kau sudah mengetahui nama soulpetmu sejak kau memilikinya!"

Aku ingin menceritakan semua kejadian yang telah kualami, sebelum aku tiba di lucidum. Namun hari telah gelap dan Elois mengajak ku untuk kembali ke kastil luxturim, meski masih bingung aku hanya menganguk dan mengikuti Elois.

Saat kami akan memulai perjalan pulang, seketika angin yang cukup keras menerpa tubuhku dan hampir membuatku terjatuh, namun Elois menahanku. Aku cukup kaget lalu membalikan badan untuk melihat apa yang terjadi.

"Profesor Franklin!" Sebut Elois gugup.