Hal Baru I.3(BAB 2 End)

454 69 12
                                    

Ini seperti yang dikatakan Zoran padaku. Aku melihat jam di dinding perpustakaan, "Elois kelas sudah hampir dimulai kita harus bergegas pergi!"

"Cau benar Aland." Elois dan aku menutup buku bacaanya, buku itu pun terbang kembali ketempatnya. Kami lalu berpisah dengan Reina yang masih meminjam beberapa buku. Aku dan Elois keluar dari perpustakaan dan berjalan menujuh kelas sambil mengobrol.

"WOI ANAK BARU BERHENTI DISITU!" Suara mengelegar dari belakangku menghentikan langka kami.

"Kau memanggil ku?" Tanyaku pada 3 remaja didepanku.

"Ha..ha..ha, IA GUE MANGGIL ELOH!" Jawab lelaki yang ada ditengah sambil menunjuk diriku dan kuyakin dia adalah pemimpin kelompok ini.

"Mau Apa cau Blyan?" Tanya Elois kesal.

"Whahahah hei! Ada apa dengan suara loh?" Tanya Bryan terdengar mengejek.

"Sudahlah, gue nggak butuh loh. Sekarang gue perlunya sama anak baru ini." Bryan berjalan kearah ku

"Jangan macam-macam dengannya!" Suara elois terdengar kembali normal, syukurlah efek ramuan Dublr itu telah hilang.

"Kemana suara imut loh itu?" Elois berlari hendak menerjang Bryan, namun tidak ada yang terjadi hanya kegelapan yang kurasakan setelah sebuah kata yang diucapkan Bryan.

'LUFEMOVENT'

"Hei buka mata loh!"

Aku membuka mataku badan dan tanganku telah terikat disebuah kursi. Nuansa gelap dengan sedikit cahaya remang-remang membuat tempat ini terasa menyeramkan. Bahkan suara teriakan orang minta tolong terdengar dari belakangku juga suara pintu berderik menambah aura gelap dari ruangan ini. Namun aku tidak melihat Bryan kemana perginya dia?

"Hahaha." Suara tawa Bryan mengema dalam ruangan itu. Bryan muncul dari belakangku mengunakan jubah hitam berhodie sehingga hanya mukanya yang terlihat.

"Gue cuman mau ngetes lu aja anak baru. Jadi yang harus loh lakuin cuman jawab pertayaan gue dengan jujur. Kalo nggak, hmm mungkin beberapa mantra bisa berguna." Bryan mengayunkan tonkatnya pada sebuah patung di hadapanku

'PIECE NECK'

'Trakk' leher patung laki-laki itu terpisah dari tubuhnya, aku pun bergindik ngeri.

"I-ia." Jawabku takut.

"Anak pintar gue mulai pertayaanya, siapa namamu? Dan kamu kelompok murid apa?"

"Namaku Aland dan aku kelompok Lefinator."

"Lefinator yah, kalo gitu mana soulpet loh? Gue mau lihat,"

Aku bingung karena Zoran tidak berada disisi ku lagi. "Soulpetku hilang." Jawabku gugup,

"Eloh udah mulai bohong yah soulpet itu selalu berada disekitar pemiliknya dan nggak mungkin hilang." Bryan mendelik marah, dia terus memaksa aku untuk menunjukan soulpetku namun jawaban yang kuberikan tetap sama, "Aku tidak tau dimana soulpetku!"

"Sudahlah lagi pula tanpa soulpetmu aku tidak dirimu lagi! Jadi selamat tinggal."

'MORYLOST'

Seketika itu juga aku merasakan ingatanku seperti ingin keluar dari kepalaku namun kembali masuk, aku merasa kepalaku mulai pusing lalu aku pingsan namun sebelum itu lampu di ruangan ini menyalah dan aku melihat sebuah lukisan besar. Bukan lukisan tapi sebuah lambang, lambang yang mengerikan.

Kurasakan kesadaran mulai menjelajai tubuhku mulai dari tangan hingga akahirnya mataku terbuka.

"Aku dimana?" Satu pertayaan yang keluar dari mulutku, langsung membuat 2 pasang mata yang tengah sibuk berbincang-bincang mengalihkan perhatian mereka kepadaku.

"Aland kau sudah sadar!" Pekik Elois dan Reina bersemangat.

"I-ia memang kenapa aku bisa berada disini? Seingatku tadi aku berjalan bersama denganmu, Elois kitakan akan menujuh ke kelas. Ohh tidak apakah aku melewatkan kelas pertamaku?" Tanyaku heran disertai takut.

"Aland apakah kau tidak menginggatkejadian tadi, saat bryan menculikmu dengan mantra LUFEMOVENT? Apakah kau tidak mengingat semua itu?" Elois berdiri menatap marah kepadaku lalu ia mengoyangkan badanku.

"Cukup Elois!" Reina menyingkirkan tangan Elois

"Tapi Reina..." Elois tidak setujuh saat reina membelahku dan itu membuatku sedikit tersentak kaget.

"Ku bilang Cukup Elois kau tidak bisa memaksa Aland dia tidak tau apa-apa. Bisa saja Bryan telah menggunakan mantra MORYLOST sehingga ingatannya hilang." Reina berusaha menenangkan Elois lalu memberiku minum air dan kulihat perkataan Reina berhasil menenangkan Elois.

"Elois aku tidak tau siap Bryan dan kalu memang dia telah menghilangkan ingatanku aku minta maaf. Tapi aku bersumpah aku tidak ingat apa-apa!" Kataku lalu berdiam diri tak mau menatap Reina dan Elois dan begitu juga dengan Elois.

Kulihat elois Berjalan kearahku, "Maafkan aku Aland aku sedikit terbawa emosi." Aku pun memaafkan Elois dan kami saling berpeluka, Reina juga ikut bergabung.

Elois dan Reina mulai menceritakan tentang Bryan, dari cerita mereka dan gambar yang mereka tunjukan aku akhirnya tau kalau Bryan itu merupakan salah satu murid ternakal disekolah ini. Namun dia bisa selalu menutupi setiap kesalahannya, banyak murid yang pernah ditangkapnya selalu bernasib sama sepertiku ditemukan pingsa dilorong dan hilang ingatan bahkan ada yang sampai melupakan namanya sendiri. Mereka mengingatkanku agar menjauh dari Bryan dan aku sangat-sangat setujuh.

Dan setelah semua itu aku akhirnya keluar dari RK yang baru ku ketahui merupakan singkatan dari ruang kesehatan. Aku mulai belajar bersama Elois di dalam lemariku agar besok aku dapat mengikuti pelajaran pertama yang telah kulewatkan dengan baik. Dari semua Hal Baru yang telah kulalui, besok mungkin juga menjadi HAL BARU.

__ --__--__--__--__--__--__--__-- ^_^

Hai-hai adhy update nih lumayalah bab 2 udah selesai nanti bab tiganya menyusul yah.

Jika ada saran dan komentar silahkan ditaruh di kolum komentar dan vote bila kalian menyukainya.
"see you next story"
👋✌

4 Agustus 2016

When Black Change To WhiteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang