Hal Baru II.1(Bab 3)

387 59 13
                                    

Sinar mentari pagi menyinari wajahku dan semakin lama sinar itu semakin panas, wajahku terasa panas aku pun langsung membuka mataku. "TIDAKKK AKU TERLAMBAT!" Teriaku setelah melihat jam diatas meja.

Segera kubangunkan elois dan kami bersiap-siap dilemari kami masing-masing dan setelah 15 menit kemudian aku telah berpakian lengkap dan Zoran juga telah berada di punggungku.

"Elois kenapa kau lama sekali? Reina bisa memberikan banyak hukuman padamu loh!" Teriaku didepan lemari Elois pasalnya telah 25 menit berlalu dan dia belum keluar dari lemarinya.

"Aland ayo berangkat!" Elois langsung berlari disusul olehku, akhirnya kami sampai di perpustakaan, kami langsung masuk dan mencari keberadaan Reina.

"Wah wah wah, kalian hampir saja terlambat 1 menit tapi tak apa mungkin karena Aland sedang sakit jadi aku memaafkan kalian hanya untuk kali ini saja! Ingat itu." Reina berkata dengan amat lembut namun bagiku itu seperti kata peringatan kematian yang menyiksa batin.

Kami mulai membaca beberapa buku diantaranya Panduan Siswa Baru Di Kastil Luxturim, 1001 Mantra, 1001 Bubuk Ajaib, dan bisa kalian tebak aku hanya membaca beberapa mungkin sekitar 5 atau 6 karena bubuk-bubuk itu memerlukan banyak bahan dengan nama aneh dan juga sangat sulit dibuat. Sedangkan untuk beberapa mantra bagi levinator pemula yang diberi nama mantra newlefi. Aku berhasil melakukan beberapa mantra seperti Pinkylor yang mengubah warna jubah Reina yang semulanya kuning berubah menjadi merah muda dan setelah itu beberapa pukulan cinta dari Reina memenui kepalaku.

Selain itu Elois mengajarkanku bagaimana cara menyembunyikan Soulpet dan benda-benda lainnya tanpa menggunakan tas. "Aland kau cukup mengatakan Secret Pocket maka akan muncul layar yang hanya bisa dilihat oleh dirimu saja.

Yang harus kau lakukan adalah menyimpan bendamu di layar itu dan jika kau membutuhkan sesuatu kau tinggal mengucakan Secret Pocket tongkat!" Sebuah tongkat muncul ditangan Elois aku cukup kagum dan mencobanya aku mencoba menyimpan tongkatku pada Secret pocket.

"Secret Pocket tongkat!" Sebuah tongkat muncul ditanganku. Karena jam pelajaran hampir dimulai aku dan Elois pergi ke kelas kami dan Reina pergi ke kelasnya. Aku akhirnya berhenti di sebuah pintu berwarna kuning dengan lambang pedang dan tongkat yang saling menyilang diatas pintu itu terdapat tulisan lefinator satu. Elois menyentuhkan tangannya ke lambang di pintu dan pintunya langsung terbuka, namun tertutup saat Elois dan soulpetnya masuk.

Aku mengikuti apa yang dilakukan Elois dan berhasil masuk keruangan kelas yang sangat menakjubkan. Terdapat sekitar dua puluhan anak yang sedang berterbangan dengan soulpet mereka masing-masing.

Berbagai buku yang terlihat tengah berterbangan mengikuti pembacannya, mantra-mantra yang sedang di uji coba. Kegaduaan kelas yang terihat tidak asing bagiku, ini seperti Dejavu.

"Ehmm!" Suara bariton yang berasal dari belakangku menghentikan aktivitas murid-murid yang tadi berlangsung ramai, kini mereka duduk manis di kursi mereka. Bisa ku tebak itu adalah suara guru laki-laki dengan perawakan tinggi bahkan tinggiku hanya sampai dadanya, kulit putih, bermata hitam pekat, rambut hitam serta jubah kuning yang menutupi tubuh berototnya, dan jangan lupa wajah tegasnya. Ciri-ciri guru killer nih.

"Kamu Anak baru cepat perkenalkan dirimu 1 menit mulai dari sekarang!" Perintanya sambil menatap tajam kepadaku.

"Tapi pak?"

"Waktumu tersisa 30 detik." Kata guru yang belum ku ketahui namanya itu.

"Hai teman-teman aku baru tiba 2 hari disini, perkenalkan namaku Aland dan ini soulpetku Zoran semogah kita bisa saling memban-"

"STOP! Waktumu habis cepat duduk disamping laki rambut orengs meja kelima kursi ke 9!" Guru itu mamatikan stop watchnya tanpa memperhatikan aku.

**

Dan disinilah aku sekarang duduk bersama Elois yang diberi nama rambut orengs sedangkan aku Itam manis hahaha nama yang cukup aneh namun sudalah, Nama ini masih lebih baik dari pada teman didepanku Pisang goreng padahal naman sebenarnya adalah Sringenana katannya dia berasal dari kota Surabaya.

ProSpells atau mantra pertahanan dan perlindungan merupakan Pelajaran yang diajarkan oleh guru yang namanya tidak kuketahui. Sebelum pelajaran dimulai guru itu telah menetapkan beberapa peraturan diantaranya.

Berbicara saat ia menyuruhnya dengan menggunakan waktu, tidak diijinkan untuk keluar kelas saat jam pelajaran berlangsung, peralatan sihir yang ia suruh bawa harus telah berada diatas meja saat ia memasuki kelas. Dia memiliki 1 dari 1000 hukuman aneh dan akan membuatmu tersiksa jika kau melanggar peraturannya.

"Baiklah pelajaran pertama kita adalah membuat Shield dan mantra yang harus kalian gunakan adalah cirseld. Latih mantra itu dalam 5 menit! Dan untuk kau Itam manis aku tambahkan 5 detik." Kata guru itu lalu kemudian menghilang dengan asap putihnya. Keributan murid-murid yang panik dan mulai berlatih dengan mantra Criseld itu.

"Bagaimana ini Elois?" Tanyaku kebingungan.

"Keluarkan tongkatmu!"

"Secret pocket tongkat!" Sebuah tongkat kayu coklat muncul di tanganku.

"Katakanlah, cirseld!" Ucap Elois lantang dan sebuah cahaya kuning layaknya perisai muncul menutupi bagian muka Elois.

"Wah kerennya, hei teman-teman lihat tuh Elois udah berhasil." Gadis pendek dengan rambut yang di kuncir 2 berteriak semangat. Anak-anak yang lain mengalihkan padangan mereka ke Elois dan banyak yang mulai berdecak kagum.

Aku pun mulai mencoba, "Cirseld!" Sebuah cahaya kecil muncul lalu menghilang beberapa detik kemudian. Aku terus mencoba hingga percobaan ke dua puluhku, "Cirseld!" Ucapku lantang sambil mengayunkan tongkat kearah tubuhku.

Sebuah cahaya kecil yang mulai membesar menjadi perisai kuning berlapis 10 menutupi tubuhku yang kini terperangah karena berhasil.

"Wah, Aland ini perisai yang sangat hebat, bagaimana cara kau membuatnya? Aku bahkan baru bisa membuat delapan lapisan tapi ini 10." Elois bertepuk tangan.

Kami terus berlatih hingan tepat lima menit asap putih itu kembali muncul bersamaan dengan guru itu. "Cepat simpan tongkat kalian diatas meja! kecuali Itam manis yang bisa menyimpan tongkatnya. hmm sekarang!" Guru itu menghentikan stop watchnya.

Oh ternyata memang 5 menit 5 detik aku menyimpan tongkatku di atas meja.

Satu persatu murid maju dan menunjukan kemampuannya dan kebanyakan dari mereka mendapatkan nilai B bahkan A yang berarti perisai mereka sekitar 10 atau 11 lapisan. Hal ini membuat aku takut dengan nilaiku nanti.

"Itam manis sekarang giliranmu." Ucap guru itu mengejutkanku, kuberanikan diriku dan menghilangkan rasa takut. Aku segera maju dan mengangkat tongkatku,

"Cirseld!" Kataku lantang

TRAK..TRAK..TRAKK

Cahaya yang keluar dari perisai ini bukanlah kuning tetapi hitam putih dan perisai ini berlapis 50 puluh atau mungkin lebih karena batas perisai itu adalah 50 puluh dan aku melewati garis itu beberapa cm.

"Deseld!" Perisai-perisai itu menghilang seketika.

"Aland kau mendapatkan A+ dan satu pengumuman namaku adalah profesor Danger. Aku akan menjadi wali kelas kalian untuk tahun ini. Untuk kau Aland sebentar jam 3 kau harus menemuiku di ruanganku! Elois akan mengantarmu."

"Baik profesor Danger." Jawab aku dan Elois bersamaan. Profesor Danger langsung menghilang bersama asap putihnya.

__ --__--__--__--__--__--__--__-- ^_^

1k word lumayanlah untuk pembukaan bab 3 ini and btw thanks yah guys hari jumat lalu Wbctw 2k readers:) sama adhy juga mau berterima kasih kemarin tepatnya hari sabtu pagi WBCTW rank #87 di genre fantasy:) walau sekarang turun ke #119 tapi nggak papa adhy tetap senang.

^_^

Jika ada saran dan komentar silahkan ditaruh di kolum komentar dan vote bila kalian menyukainya.
"see you next story"
👋✌

14 Agustus 2016

When Black Change To WhiteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang