Part 3 [Saengil Chukka]

262 13 1
                                    

"how can you go without telling me first?
There's nothing i can do.. "

"eoh? Mana eomma? Dia bilang akan makan malam bersama " ara meraih note diatas meja dan membacanya

'makanlah dulu, eomma harus pergi. Eomma sayang kalian'

"oh" jawab ara singkat

"mungkin eomma harus pergi kekantor karena ada urusan penting" tae mengambil nasi secukupnya.

"tapi tidak biasanya ..? Appa juga tidak biasanya pulang semalam ini apalagi ini adalah hari ulang tahun eomma. Apa appa bahkan ingat jika hari ini eomma ulang tahun? " ara memutar-mutar sendoknya.

Taehyung yang hendak memakan nasinya tersentak mendengar perkataan ara.

"sudah makanlah jangan bicara terus, jika eomma pulang nanti kita akan memberinya kejutan, setuju? " taehyung tersenyum lebar.
..

Seperti biasa setelah makan malam ara dan taehyung akan duduk bersama didepan tv.

Apakah kalian berfikir mereka sedang menonton tv bersama? Tidak. Ara akan asyik sendiri dengan handphonenya sedangkan taehyung? dia akan berlatih dance dan bernyanyi hingga larut malam. Mungkin itu sebabnya tubuhnya menjadi kurus karena setiap kalori yang masuk ketubuhnya akan langsung terbakar.
Bagaimana dengan si tv? Tentu saja mengoceh sendiri.

"oppa bagaimana audisimu?? "

"eum.. Rahasia! Kau tidak boleh tau jika aku lolos" jawab taehyung konyol.

"dasar bodoh. kau lolos."

"heh? Kau tahu darimana!? "

Ara menghela nafas, entahlah terkadang oppanya ini tampak begitu jenius, dan terkadang.. Eungg aku tak tega mengatakannya, begitulah

"demi dewaaa (ketahuan suka nonton uttaran)
Kau baru saja mengatakannya!hhh "
Ara tak mau berlama-lama berada disana dan langsung menuju kamarnya.

Taehyung hanya garuk-garuk hidungnya yang tak gatal
"sepertinya dia bisa telepaty.. Ih seram.. " gumam sibodoh tae --'

'Ding Dong' 'Ding Dong'
.

"oppa!! Eomma datang! " ara menggedor-gedor pintu kamar taehyung.
Tampak taehyung keluar dengan membawa kue tart yang lilinnya sudah menyala lengkap dengan topi ulang tahun.

"hehe ini pakailah " taehyung menyodorkan topi ulang tahun pink pada ara.

'Krieett.. '

"saengil chukkae eomma!!!"
Tae dan ara berteriak serempak ketika pintu terbuka, namun..

"Annyeong haseyo nona jung, apakah ini adalah kediaman Nyonya Jung Daejung? " 2 polisi kini berdiri didepan pintu.

"n.. Ne.. Ada apa?? " bibir taehyung bergetar.
Dua polisi tersebut saling bertatapan

"malhae! Malhaebwa, ada apa dengan eommaku??! " ara tercekat matanya mulai berkaca-kaca
Kedua polisi tersebut langsung melepas kedua topinya.

"joesonghamnida.. "

Ara dan taehyung cukup paham dengan apa yang telah terjadi.

"Ani.. Mothae.." ara mengguncang-guncangkan tubuh kakaknya

"mothae oppa!!! Andwae!!!"
Taehyung menarik ara kepelukannya dan memeluk tubuh rapuh itu erat.

" 'eomma harus pergi' inikah maksud eomma!? Wae?? Waeyo oppa!??? " Ara menangis sejadi-jadinya dipelukan taehyung.

•flashback off•

.
//at sopa //

•ARA POV

"ara, kau sudah mengerjakan pr? "
jin mengeluarkan buku matematikanya dan menyodorkannya pada ara.
Hah? P apa? Pr? Oh shit aku lupa mengerjakan. Seperti biasa jin akan meminjamkan PRnya dengan sukarela dan aku akan menyalinnya.
Kulirik jam tanganku, oh tidak 3 menit lagi ssaem park akan datang, tidak ada waktu.
Jin sepertinya paham akan kondisiku
"yang sabar ya.. Aku turut bersedih " jawab jin sambil menepuk-nepuk punggungku.

Seluruh isi kelas terdiam ketika ssaem park, guru killer matematika masuk kedalam kelas.
Oh shit again! Mati aku! Kulihat semua teman-temanku satu persatu mulai mengumpulkan buku tulisnya termasuk jin. Mati aku!

"choi ara, jeon jungkook, mana buku tulis kalian? "
Mwo? Jadi jungkook juga tidak mengerjakan? Aku memalingkan wajahku kepojok ruangan dimana jungkook duduk, jungkook langsung memalingkan wajahnya. Oh apakah sejak tadi dia memperhatikanku?

"choi ara! " aku tersentak ketika ssaem park memukulkan penggaris panjangnya ke papan tulis.
"n-ne?? " tanyaku bergetar

"jeon jungkook, choi ara, lari keliling lapangan 50 kali! "

"dde?! " ucapku dan jungkook serempak

"75 kali"

"ini keterlaluan ssaem! " rengekku memelas, kulihat jungkook tidak banyak merespon

"karena ara terus membantah, kutambah hukumannya menjadi 100 kali, ppalli! "

"kau pasti punya dendam pribadi padaku ssaem"
Gumamku gusar
..

•AUTHOR POV

"ara-ah, jungkook-ah fighting!! Ayo semangat!! " jin, jimin, taehyung, suga, dan rapmon tengah ber cheerleader ria dipinggir lapangan dalam rangka menyemangati jungkook dan ara yang sedang menjalani hukuman.

"ayo ara! Kau pasti bisa! " teriak jin tak kalah keras dengan para dongsaengnya.

"hosh hosh hosh kurang 97 lagi ayo semangat!! " ara menyemangati dirinya sendiri.

"ayolah jangan jadi pemalas, ayo lari " jungkook menarik paksa tangan ara dan membawanya berlari, tentu saja para ARMY yang melihatnya langsung histeris, kesetanan kemudian mati. (gak lucu deh thor--)

Ara yang sudah tak bertenaga lagi menurut saja pada jungkook.

"ayo fighting! Kurang banyak lagi!! " para member juga tak kalah heboh memberikan semangat kepada 2 insan yang tengah syuting video klip india ( tumpajare tumpajare dung~ ). Eh lagi dihukum maksudnya.

I Choose To Love You [BTS  FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang