#6# Conflict

2.3K 84 21
                                    

.
..The last Chapter...
.
.
Hinata masih tetap pada posisinya bahkan ketika sepasang tangan kekar melingkari tubuhnya yang hanta dibalut dress biru selututnya. Bahkan wajah Yuki yang semula berwajah murung kini terlihat cerah. Dia yang memang sangat merindukan sosok ini segera melompat dan memeluk sebelah kaki. Meskipun wajahnya masih terlihat innoncent.

"Saso nii... kapan pulang? Kok enggak ngasih tahu."

"Lepas. Apa yang kau lakukan Sasori?"

Hinata berusaha melepaskan diri dari dekapan Sasori. Sedangkan sang empu malah menyeringai puas.

"Tidak akan pernah."

"Jangan sentuh kekasih/tunanganku."

..
..
..It's Me..
..
..

Sasuke tidak henti-hentinya menggerutu ini dan itu saat ibunya menyuruh mengambil bahan makanan kedapur. Bayangkan saja berapa pun jauhnya seperti mengelilingi 2 kali lapangan basket.

Tentu saja ia tidak terima. Bukan karna ia malas. Tapi, karna kehadiran si setan merah di pesta kecil-kecilan keluarganya ini.

Hyuuga dan Uchiha memang rival di dalam bisnis, tapi diluar itu mereka adalah keluarga yang akrab mengingat masing-masing kepala keluarga memiliki ikatan persahabat. Yah meskipun sikap kaku keduanya kadang membuat jarak tersendiri untuk mereka.

Sasuke kembali dari dapur dengan dua buah botol kecap ditangannya. Ia berjalan kearah tiga orang yang nampak sibuk dengan pemanggangan ikan.

"Aku tidak menyangka kau satu sekolah dengan Sasuke kun." Mikoto dan Manami memperhatikan Gaara yang sibuk dengan pemanggang ikannya. Meskipun terlihat cuek Gaara bisa menanggapinya dengan anggukan atau deheman ambigunya. Ia tentu harus bisa menanggapi semua perbincangan kedua wanita yang sama-sama memiliki dua putra ini. Setidaknya hanya sebagai rasa hormat pada sang tuan rumah. Tapi percayalah itu hanya bentuk kamuflasenya agar ia bisa memantau wanita miliknya saat bersama rivalnya. Tentu saja tidak sia-sia ia ikut ke acara keluarga ini. Bermodalkan dengan berbagai ancaman pada Hinata, iapun mendapatkan apapun yang dia mau dari wanita itu. Termasuk menggeser posisi Sasuke di sisinya.

Tunggu kenapa ia jadi peduli aa... lebih tepatnya...
Kenapa ia bisa sepossesive ini? Otaknya sudah keracunan ikan gosongnya..

Tunggu.. Gosong?

"Gaara kun. Ikannya kematangan."

Gaara tersenyum tidak enak yang tentu saja dimaklumi oleh kedua ibu-ibu cantik ini. Kecuali..

"Payah kau. Masa memanggang ikan saja tidak bisa. Dasar tidak berguna." Ejek Sasuke menatap remeh pada Gaara.

"Kh. Setidaknya ini lebih baik dari pada jadi tukang suruh." Balas Gaara menatap tajam Sasuke.

"Sudah sudah. Dari pada berdebat ayo kita... Sasori kun!" Perkataan Hitomi terpotong saat seorang pemuda berwajah baby beriris gazel lembut dan surai yang membuat Gaara tahu siapa ibu dari pemuda yang nampak 3 tahun lebih muda darinya itu.

"Kapan kau pulang nak? Kenapa tidak memberitahu kaasan dulu?" Ucap Manami memeluk putranya lantas memberikan kecupan sayang kepada anak tertuanya itu.

"Maaf Kaasan. Ternyata aku bisa lolos dan masuk dua besar. Nih.." Sebuah piagam penghargaan dengan tinta emas bertuliskan namanya tealihkan pada tangan sang ibu membuat wanita tersayangnya itu tersenyum penuh haru dan bangga padanya.

It's Me (SasuHinaGaa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang