It's Me (SasuHinaGaa)

#7# Touching

#WARNING!!!#

UNTUK ANAK DIBAWAH 19 TAHUN DILARANG KERAS BACA!!
.
Maaf karna ini spesial dewasa jadi mohon untuk pengertiannya
.
.

BUKAN YANG PATUT DITIRU
.
.
.

Ini hanya sekedar untuk mengetahui arti keberadaan Hinata untuk Gaara

Spesial untuk Gaahina dengan adegan dewasanya
..
..
..

Pesta di belakang rumah kediaman Uchiha telah selesai. Anggota keluarga Hyuuga telah pulang ke kediaman mereka. Hinata harusnya pulang ke kediaman klan Hyuuga hanya saja ada yang harus ia selesaikan terlebih dahulu terutama masalah di apartemennya. Ia menghela napas membanting tubuhnya ketempat tidur yang masih berantakan. Tercium aroma parfum lavender dengan campuran pine mentol dan....

tunggu!

Hinata sontak bangun dari posisi berbaringnya. Cih. Benar-benar...

Ia lupa meminta jasa service apartemen untuk membersihkan apartemennya. Sisa-sisa pergulatannya dengan Gaara masih tercium dihidungnya. Cih mengingatnya membuat Hinata mual.

Pria itu tiba-tiba saja masuk keapartemennya, bahkan sebelum Hinata benar-benar membuka lebar pintu apartemennya, pria itu telah mendorong dan menghimpitnya pada pintu yang ditutup dengan kakinya. Gaara langsung menciumnya kasar bahkan saat ia berusaha untuk melawan dan meronta sama sekali tidak membuat pria yang menjabat sebagai boss gank sekolah ini bersedia menurunkan kekuatannya. Lama kelamaan tubuhnya lemas karna tenaganya terbuang sia-sia. Tentunya Gaara yang menyadari kepasrahan Hinata langsung menggendongnya ala bridal style dan langsung membawanya kekamar.

Uh.. Hinata sendiri juga tidak tahu seberapa terlenanya ia saat Gaara menyentuhnya dengan lembut. Ia kira akan sekasar saat pria itu menciumnya. Hingga ketika pria bersurai merah pemilik tato 'ai' ini menggagahinya untuk keberapa kalinya Hinata sudah tidak bisa menyadarkan dirinya untuk berhenti.

Dan bunyi bel yang ditekan secara bar-bar membuat Hinata terbangun. Dan ia menyadari Gaara yang sebelumnya juga tertidur dan memeluk tubuhnya jelas merasa sangat terganggu. Suara bell yang brisik membuat pria itu akhirnya terpaksa bangun dan secepatnya memakai celana panjang yang ia campakan sebelumnya.

Dan terakhir dengan kedatangan Sasuke dikamarnya membuatnya terkejut dan malu secara bersamaan. Namun perkataannya yang kurang ajar  membuat Hinata kesal bukan main. Andaikan pria itu tidak segera menjelaskan tentang apa maksud kedatangannya mungkin sudah Hinata pukul di bagaian wajah congkaknya.

"Haah..." Kembali ia menghela napas lelah. Dalam sehari ini sudah banyak hal terjadi. Ia benar-benar penat, kepalanya terasa sangat pusing. Tapi, ia harus membereskan kamarnya yang berantakan sekarang juga. Tentu tidak akan nyaman saat kau beristirahat dengan aroma yang mengganggu indra penciumanmu.

Dengan sangat terpaksa dan sisa tenaga yang ada ia segera beranjak mengganti gaunnya dengan tank top dan hot pants hitamnya. Mengikat rambutnya asal. Ia menarik napasnya dan mulai melangkahkan kakinya menuju tempat tidurnya.

Dimulai dengan mengganti sprey dan bantal, merapikan barang-barangnya yang cukup berantakan di lemari. Menyapu mengepel sudah sangat cukup membuat tubuhnya berkeringat. Hal itu membuat Hinata tidak berfikir panjang untuk mandi menggunakan air dingin padahal waktu menunjukan pukul 11 malam. Siapa yang perduli? setidaknya ia tidur dalam keadaan sudah bersih dan nyaman

..
..
It's Me
..
..

Jam menunjukan pukul 7.39. Terpampang jelas pada jam rolex bermodelkan sport style yang melingkari tangan pemuda yang masih setia berdiri di koridor kelas. Gaara mendecih saat seseorang yang ditunggunya tidak juga muncul. Padahal ia sengaja tidak masuk jam pelajaran pertama hanya untuk menunggu orang itu. Tumben sekali gadis yang biasanya selalu tidak disiplin itu semakin tidak 'disiplin'. Ia kembali tegak saat seseorang berjalan melewatinya dengan sedikit tergesa-gesa. Tidak lupa beberapa tumpukan buku yang tersusun rapi dikedua tangannya.