#10# Who Love? (Bag I)

4K 134 39
                                    

WARNING!!

Not for child under 18 year age

Be have scane Mature
.

.

Jarum jam menunjuk angka 4.00. Masih terlalu pagi untuk beranjak dari tempat tidur. Namun Hinata yang mempunyai kebiasaan bangun pagi dan selalu ia terapkan dimana pun ia berada. Hanya saja suasana yang sepi tidak membuat langkahnya berhenti berjelajah dirumah besar ini.

Setelah selesai membersihkan diri Hinata berniat untuk mencari udara segar disekitar Uchiha Mansion. Hinata bukan type orang yang suka berdiam diri di dalam rumah maka, sekalipun ia berada dalam rumah selain Hyuuga Mansion sekalipun ia pasti akan menyempatkan waktu walaupun hanya sekedar jalan-jalan singkat.

Hanya saja langkah santainya tertahan di kebun belakang mansion. Sejenak ia tertarik untuk menyapa seseorang_dikira tukang kebun Uchiha_ sebelum akhirnya ia memutar mata bosannya saat surai raven dengan model emonya tertangkap retina lavendernya.

"Keluarga Hyuuga tidak pernah memberitahumu bahwa mengintip adalah tindakan tidak sopan." Suara baritonnya melebihi rasa dingin di waktu musim salju. Hanya saja jangan harap akan berefek pada putri Hyuuga satu ini.

"Aku hanya tidak sengaja lewat."
"Kalau begitu kenapa berhenti." Pernyataan yang dibandingkan dengan pertanyaan yang sarkatik.

"Dan ku kira kau pura-pura untuk tidak tergiur padaku saat pagi hari, bukan?"

"Hahaha.. kau bergurau, Sasuke san. Seumur hidup aku tidak akan pernah punya minat apapun padamu."

"Oo.. ya..  tapi, ku lihat kemarin kau nampak sangat menginginkanku." Pancing Sasuke. Ia tidak perlu berbalik untuk menyaksikan wajah kesal Hinata. Ia hanya cukup menyelesaikan pekerjaannya memberi pupuk pohon tomat kesayangannya.

"Aku bahkan masih dapat mendengar suara desahanmu."

"Brengsek!! Kau yang  menjebakku."

'Tapi, kau menyukainya."

~Flash Back start~

Sebuah mobil sport hitam metalik berhenti dekat taman jalan menuju rumah Uchiha Mansion.

Hinata menatap Sasuke bingung. Pasalnya mansion Uchiha tinggal 3 belokan lagi. Kenapa Sasuke menghentikan mobilnya disini. Lagipula tempat ini sepertinya jarang dilewati orang.

"Kenapa kau.."

"Apa yang kau lakukan dengan Gaara, tadi?" Tanya Sasuke enggan untuk berbasa-basi.

"Apa maksud- oh..." Hinata terkekeh pelan. Iris lavendernya bergerak menatap Sasuke jenaka. "Kau melihatnya ya.. ku kira itu bukan urusanmu. Bukankah kau tidak tertarik denganku dan ku rasa bukan satu kewajiban untuk memberitahukannya padamu."

"Tch." Sialan.

Kesal, Sasuke melepaskan seatbelt dan mencondongkan tubuhnya untuk melepaskan seatbelt yang di pakai Hinata.

"Hey! Apa yang kau..."

"Akan ku tunjukan apa posisimu saat ini, Hyuuga." Bisik Sasuke tepat ditelinga Hinata. Sasuke menyeringai dingin saat merasakan aroma lembut lavender menguar dari leher Hinata. "...Akan ku tunjukan seberapa besar hubungan ini dari pada hubungan tidak bergunamu dengannya."

Ia menarik pinggang Hinata membawanya duduk di kursi kemudi. Hinata berontak. Beberapa kali punggungnya menghantam stir menimbulkan bunyi klakson yang brisik.

"Rilex, Sweety." Sasuke bersumpah inilah kali pertama ia bersikap lembut apalagi pada perempuan selain ibunya. Biasanya para wanita berusaha untuk menggoda bahkan memohon-mohon untuk di sentuh olehnya. Tapi, untuk Hinata yang keras kepala sepertinya, ia harus keluar dari zona egoisnya.

It's Me (SasuHinaGaa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang