Terdengar suara langkah kaki yang semangkin mendekat, 'tap tap tap tap'
, 'brak' suara pintu terbuka keras dab tersentuh dinding lalau seseorang berteriak."Anu. . . Semuanya, kita dipanggil ke aula sekarang" Fifirant memanggil semua orang sedang sibuk sendiri dalam ruang tamu yang besar ini.
Tanpa bertanya (tumben) semuanya
Dan langsung bergegas ke aula."Kalian sudah sampai, aku akan memberikan. ." Baru saja seorang pemuda ingin berbicara langsung dipototng Mira.
"Kenapa kau disini Williams, aku sudah bilang aku tidak mau menikahimu" sahut Mira ketus sok kepedean.
"Sudah, kita bicarakan itu nanti, kalian disini untuk. ." Baru saja ingin melanjutkan, Mira memotong lagi.
"Bagaimana bisa dibicarakan nanti, katanya kau mau menikahiku tapi kau sendiri tidak serius" Mira memotong lagi.
" aku memang mau menikahimu, tapi sekarang ada hal lain yg ingin aku sampaikan. . ." Belum selesai bicara, Williams dipotong Mira lagi.
"Bagaimana bisa kau begitu, kau bilang mau menikahiku, tapi ada hal yang ini kau beritahu, apa? Bahwa kau sudah tidak mencintaiku, kau sudah menemukan orang lain yang lebih baik dari aku, dasar semua pria sama saja" Mira meledak karena sedang PMS.
"aku masih mencintaimu, tapi anda hal yang aku ingin sampaikan pada ka. . ." Williams dipotong lagi oleh Mira.
"Kau bialbg kau mencintaiku tapi kau malah begini, kalau kau benar mencintai aku, cepat nikahi aku, jangan bertele-tele"Mira menyerocos lagi.
" baiklah" Williams mengeluarkan cincin dari jasnya. "Ahem, Mi. . .Mira maukah ka. .kau men. . nikah denganku" Williams melamar Mira dengan gerogi dan wajahnya memerah.
"Awww" satu ruangan terpukau .
"Williams, akhirnya, aku tidak bisa menikahimu, karena, aku belum siap" Mira menolak.
". . ." Seisi ruangan terdiam seribu kata.
"B*ngsat" teriak Misere dab memukul Mira dengan gagang kapaknya.
"Dasar . . . Ja. . . Iiihh" Hayle ikutan.
Semua orang yang menyaksikan memukul Mira kecuali Williams yang kecewa dan Sebastian yang menenangkannya.
"Sudah sudah, dia menginginkanmu tapi dia tidak mengakuinya" Sebastian memeluk Williams dan menepuk-nepuk punggungnya.
Setelah 10 menit, keadaan tenang kembali dan Mira yang lebam-lebam diamuk masa.
" Ahem. . . Kalian dipanggil kesini karena sudah saatnya kalian menerima perkamen ini, kalian akan mengikuti arahan perkamen dan akhirnya melawan kaisar"Williams berkata-kata dan Mira memotong lagi.
" jadi itu yang ingin kau katakan, kenapa tidak bilang saja langsung, malah membuat aku berpikir hal yang lain" Mira memotong.
Karena seisi ruangan sudah muak dengan kelakuan Mira, maka Mira dianggap tidak ada di ruangan.
"Jadi kami harus mengikuti ala yang tertulis dalam perkamen itu" Harold bertanya.
"Ya.. bisa dibilang begitu" kata Williams sembari memberikan perkamen.
"Apa kalian mencium bau kentut?" Sebastian bertanya.
"Lihat perkamennya Sebastian, muncul sesuatu" Emmelie heboh.
"Tertulis. . . Bahwa Kennedict baru saja buang angin" Sebastian berkata sembari melotot Kennedict.
" hah apa? Bukan aku" ucap Kennedict melanjutkan kegiatannya menggali emas.
'Ah ada yg muncul, besok kita akan ke Rahjeu, itu kota di selatan kan?" Sebastian bertanya.
"Iya, itu diprovinsi Valbar, jadi kalian akan kesana, akan kuurus perlengkapannya jadi kalian besok tinggal berangkat. Jawab Williams.
Mereka pergi meninggalkan aula meninggalkan Mira dan Williams untuk mendiskusikan sesuatu.
End of part 7
Vote if you like ↖(^▽^)↗
KAMU SEDANG MEMBACA
Dodeka Iroes Kai Pergamini[Off/Hiatus]
FantasyDisebuah negeri bernama Pontea terdapat sebuah Scroll (gulungan/perkamen) tentang sebuah legenda 12 orang pendekar yang akan membasmi sang kaisar kelam yang telang menguasai negeri tersebut, ditulis oleh seorang peramal yang hidup 400 tahun yang lal...