Menikah?

17 3 4
                                    

Masih diaula, Mira dan William mendiskusikan sesuatu yang sepertinya penting, mereka berdebat alot tentang sesuatu . . .

"Aku sudah bilang, aku tidak mau menikah, aku belum siap" Mira berucap.

"Lalu kapan kau mau, setelah membunuh Kyisut, apa kau yakin bisa membunuhnya" dengus William.
"Ayolah, kalian akan ke Valbar, mungkin kita tidak akan bertemu lagi, jika kita menikah, aku akan punya alasan untuk tetap bersamamu"

"Tenang saja. . . Aku punya rencana, meskipun mereka semua gagal untuk membunuh Kyisut, aku tetap dapat membunuhnya sendiri, percayalah padaku, aku tidak selemah yang kau pikirkan, jadi. . .percaya saja" Mira memeluk William.

". . ." William hanya diam dan menagis, menikmati dekapan hangat  tunangannya karena untuk pertama kalinya dipeluk oleh Mira.

"Sudah, percaya saja padaku, aku mencintaimu, tetapi aku hanya belum siap untuk menikah, umur kita masih panjang, kau hanya harus bersabar. Ucap Mira sembari mengusap mata William yang berlinang air mata.

"Aku akan menunggu, setidaknya kau harus tetap hidup, meskipun hanya kau yang kembali" William kebali menangis.

"Iya, aku janji. . ." Mira menyodorkan kelingkingnya untuk membuat janji.

Tanpa berpikir apapun William langsung mencium Mira tepat dibibirnya, menangis karena tak bisa bersamanya dan senang Mira akhirnya menerimannya.

"Wi. . Will. . . Ciuman pertamaku kau rengut, terima Kasih. . ." Mira tersipu malu serta kenikmatan.

"Kau juga ciuman pertamaku " William mengusap pipi Mira dan ingin berciuman lagi.

Mira dan William menghabiskan sekitar 10 menit untuk berciuman, mungkin sudah belasan kali mereka melakukannya, akankah mereka melakukan hal lain yang lebih serius. . . Semua tergantung mereka sendiri.

End part 8
Maaf kalau kependekan
Author kegangu sama adek yg nyetel musik keras-keras, jadi ndak konsen
'-')/

Dodeka Iroes Kai Pergamini[Off/Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang