Latihan

35 5 4
                                    

Siang ini para pendekar diminta untuk melakukan latihan tetapi hanya enam dari mereka yang harus melakukan, mereka adalah Harold, Sebastian, Roserta, Angelly, Marie dan Mira yang hanya menonton karena emblemnya akan memangkas hidupnya kalau digunakan.

"Ah ahkirnya aku bisa mengunakan benda ini, siapa yang akan menjadi lawan tanding ku" Harold bersemangat.

"Bagaimana kalau aku? " tanya sebastian.

"Ladies first, aku ingin melawan pacarku" Marie memotong Sebastian.

" baiklah nona, sabagai pria aku akan mengalah" undur Sebastian.

Mereka pun naik ke sebuah arena yang dilapisi pelindung sekeliling mereka dan mereka memilih senjata mereka, Marie mengambil tombak dan Harold mengambil angar.

" hah sayangku, kenapa senjatamu kurus begitu, sepertinya itu juga letoy" ucap Marie dengan tawa kecil di wajahnya.

" senjata yang biasa ku pakai tidak ada, tetapi senjataku yang ini juga tidak buruk, meskipun kecil dan letoy tetapi panjang dah juga bagus untuk menusuk" balas Harold dengan bangga.

"Baiklah ayo kita mulai" Marie bersemangat memulai pertempuran antar kekasih ini.

Emblem Harold memiliki kemampuan untuk memanipulas panas matahari menjadi sihir api dan hanya bisa dipakai saat siang hari, beruntungnya sekarang masih siang sedangkang emblem Marie emblem yang membuat sihir angin, siapakah yang akan menang, jika dilihat dari elemennya tentu saja api, tetapi . . .

"Hyaat" serang harold kearah Marie.

Mereka beradu senjata, terlihat kenikmatan bertarung dari mimik mereka tetapi pertarungan sihir yang akan menentukan.

" gust of wing" Marie menggunakan akhirnya untuk memanggil angin yang menyeruak kearah Harold.

"Solar Crest" Harold menggunakan akhirnya untuk menangkis sihir Marie, area akhirnya cukup luas sampai membakar marie.

" arg panas, kamu semangat sekali sayang sampai aku kesakitan begini" Marie meronta kesakita tetapi masih ingin melawan " Healing wind" Marie memanggil kesejukan untuk memulihkan dirinya.

"Dasar curang, seenaknya memulihkan diri, ini tidak adil, Sun Ray" Harold memancarkan sinar panas dari telapak tangannya kearah Marie.

"Hazard Twister" Marie membalas dengan sihir area, membanting Harold yang terkena hempasan sihir nya ke pinggir arena dan membenturkan nya ke dinding sampai setengah pingsan.

"Sepertinya kau menang nona, aku sedikit mengantuk, selamat mala. . . ." Harold pingsan lalu Marie segera ke tempat nya dan memulihkanya dengan Healing wind nya.

"Yah ampun, mereka memang pasangan yang serasi, baiklah sda yang mau jadi lawan tanding ku" Sebastian bertanya ke arah gadis-gadis.

"Aku saja, setelah ini kita bisa istirahat karena Mira tidak boleh menggunakan emblemnya, sabar yah" ledek Roserta.

" mau mati heh, aku bisa menukar nyawaku lalu menyeret punya mu ke neraka" Mira marah.

"Hiy . . ., karena kemampuan mu menyeramkan makanya kau tidak boleh memakainya" ucap Roserta.

"Nah nona, pilihlah senjatamu" Sebastian menawarkan.

" ah ini sepertinya bagus" Roserta mengambil cambuk.

"Baiklah, kalau aku tidak perlu, kau akan lihat kemampuan emblemku" ucap Sebastian.

Mereka pun bertanding di arena yang sedikit terbakar karena sihir Harold, lalu Roserta langsung menyerang dengan sihir.

" whip of Thunder" menyambuk ke arah Sebastian lalu keluar petir dari ujung cambuknya.

"Aha. . . Bright shield oath " muncul perisai ditangan kiri sebastian dan aura di depan nya yang menangkis petirnya Roserta.

"Chi. . . " Roserta menyambung kegirangan bagaikan orang yang sedang terburu-buru.

Sebastian hanya menangkisnya lalu memberikan serangan kejutan pada Roserta " black sword slash" muncul pedang ditangan kanan sebastian lalu tebasannya membesar dan mengarah ke arah Roserta, bentuknya bagaikan boomerang dan semakin besar.

"Thunder warth pillars" muncul pilar-pilar petir menyelubungi Roserta dan menepis serangan Sebastian.

" aha itu bagus, giliran aku yang mengila" Sebastian menyerang bertubih-tubih sampai pilar petir Roserta hampir hilang semua.

" Thunder balls" Roserta menyumon bola-bola petir kearah Sebastian dan di tangkis oleh Bright Shield Oath meskipun retak parah.

" oho, ini semakin menarik tapi sudah saatnya minum teh, aku ahkiri saja yah, Rain of chaos" hujan pedang mengguyur Roserta dan mengores tubuhnya, bekas lukanya mengeluarkan asap dan perihnya minta ampun tetapi Roserta hanya diam menahan sakit.

"Oey, Marie, sembuhkan dia dengan sihirmu, sebelum lukanya makin parah" Sebastian berteriak kearah Marie.

" ah, fungsiku hanya untuk menyembuhkan, tidak asik" Gumamnya lalu berlari kearah Roserta.

"Ah sudah mau siang, kita sudahi saja yah, aku akan memasak makan siang untuk kalian" Angelly kegirangan karna dia akan memasak lagi.

" baiklah, aku juga sudah lapar, bisa buatkan aku mie? Aku suka mie" tanya Mira kelaparan.

" ah baiklah, mau berkuah atau kering" Angelly bertanya kegirangan.

" keduanya, aku mau dua mangkuk" Jawab Mira lebih kelaparan.

" ah. . . Baiklah akan ku buat kau terpukau dengan masakan ku" balasnya lebih girang lagi.

" aku sudah tak sabar, mengingat sarapanmu yang enak begitu, aku jarang makan ayam karena tidak suka, tapi ayammu begitu enak, aku suka" Mira menjawab dengan iler mengalir dibibir.

Angelly hanya terdiam malu karena masakannya dipuji-puji dan segera pergi ke dapur untuk membuat dua jenis mie.

"Ah. . . Cepat sekali, hei semuanya ayo ke ruang tamu, kita tunggu makan siang kita" teriak Mira.

Mereka semua segera ke ruang tamu dan mejumpain 6 orang lainnya sedang menikmati ruang tersebut dengan cara mereka tersendiri.

End of part 4

Dodeka Iroes Kai Pergamini[Off/Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang