Para Pahlawan

48 7 4
                                    

Didalam sebuah ruangan besar yang terdapat 12 pintu kamar di dalamnya, seperti sebuah rumah besar yang isinya hanya ruang tamu dan banyak kamar akan ditinggali para pendekar.

"Kakak, bisakah kita sekamar" ucap Hayle pada abangnya.

"Baiklah jika kau mau, lagi pula memang lebih menyenangkan berdua" balas Harold pada adiknya.

tiba-tiba seorang gadis pirang dengan gaun mewah mengomel "hanya ruangan yang kalian miliki? Mansion milikku bahkan jauh lebih bagus dari tempat ini, yah tidak apalah karena ada pria idamanku" lirik Emmilie ke arah Sebastian.

"Apa yang kau maksud aku nona? Terima kasih, aku merasa tersanjung" ucap pria dengan postur sempurna dan memiliki rupa menawan kepada Emmilie.

"Ah sudah malam, sebaiknya aku tidur" ngumam Fifirant dengan wajah bersinarnya yang mulus dan terawat.

"kenapa Fi, ini belum larut, temani aku untuk melanjutkan novel" lontar Mira.

"YOLO, aku ingin merasakan kasurku, ayo Fayle, anggap saja ini bulan madu kita yang tertunda" teriak Roserta sambil menarik suaminya yang bertubuh kekar eksotis.

". . ." Fayle hanya diam mengikuti istrinya ke dalam kamar.

"Dimana dapur, aku ingin tea time sebelum tidur, ada yang mau ikut denganku, aku akan suguhkan biskuit sebagai pendamping teh" ucap Angelly sambil bernyanyi kecil.

"Aku mau, kau mau marie? Akan kuambilkan untukmu" tanya Misere kepada wanita yang berpostur model dan berlekuk tubuh nan indah di sofa.

"Yare iskedar(tidak dalam bahasa Kadler) aku sedang diet, aku harus menjaga tubuhku demi pekerjaan ku, tapi tidak masalah jika hanya teh tanpa gula" ucapnya kepada gadis dengan aura sensual dan berkulit putih tersebut.

"Aku juga mau tidur" ucap Kennedict dan langsung ke kamarnya lalu terdengar suara music box yang menenangkan hati dari kamar Kennedict.

"Bagaimana nona Emmilie, nona Hayle, mau ku antar ke kamar kalian" ucap halus sebastian penuh pesona sembari mengulurkan tangan pada mereka.

"Aku mau" ucap mereka berdua.

"Hey, jauhkan tanganmu dari adikku kau. Orang asing yang menakutkan" ucap ketus Harold.

"Kakak, dia begitu menawan" ucap Hayle.

"Adikmu benar, justru mukamu itu yang menyeramkan, jangan ganggu sebastianku" bentak Emmilie tepat didepan harold.

"Sudahlah, mari kita tea time saja, akan kubawakan untuk kalian, kalian duduk manis saja di sini setelah itu kita bisa tidur" ucap Angelly kesak dan langsung bergegas ke dapur.

"Akan kubantu, aku sering membuat teh" ucap sebastian kepada Angelly.

Semuanya yang di ruang tamu setuju dan menungguh teh dari Angelly selama 10 menit

"Ah enaknya seduhan Sebastian, aku suka" ucap Emmilie.

"Benar, ini enak" ucap Misere

"Angelly dan Sebastian memang berbakat, tidak seperti kakakku yang menumbuk daun teh saja gagal" ucap Hayle dengan sinis.

". . ." Harold hanya terdiam menyeruput tehnya.

Beginilah mereka berkumpul dan menghabiskan malam ini.

End of part 2.

satu lagi, satu kamar tidak terpakai, mungkin akan ada tokoh ke 13.

Dodeka Iroes Kai Pergamini[Off/Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang