Reza mengganti baju sekolah nya dengan baju kaos polos dan celana jeans pendek . Ia memandang dirinya di cermin sambil menata rambut nya . Lalu ia bergega turun kebawah tak lupa membawa kunci mobil sport kesayangannya dan iphone nya .
Seorang pelayang berjalan menunduk menghampiri reza . "Ada apa," " ujar reza sarkas " maaf den , gini nyonya hari ini pulang , nyonya minta raden jemput nyonya di airport" ujar pelayan itu gugup " nanti suruh pak tono aja yang jemput" ujar reza berlalu tanpa menunggu jawaban dari pelayan itu .
Reza mengemudi kan mobil kesayangannya kerumah sakit siang tadi . Reza ingin bertanggung jawab . Tidak niat reza bukan bertanggung jawab tapi memanfaatkan keadaan untuk mencuri perhatian . Katakan saja reza mencari kesempatan di dalam kesempitan . Ya memang benar ada nya .
Sesampai di rumah sakit reza berjalan kearah ruangan rasyia siang tadi . Ia memasuki ruangan rasyia . Saat reza memasuki ruangan tersebut orang yang berada di dalam menatap reza bingung . Reza membeku di tempat . Karena ia bingung harus berbicara apa .
"Oh iya mom , dia yang bawa rasyia kerumah sakit" ujar rasyia. Reza berterimakasih kepada rasyia lewat tatapan mata . Rasyia hanya mendengus .
"Oh iya , tante bunda nya rasyia" ujar ibu rasyia , menyalami reza , lelu menepuk pelan punggung reza , kemudian seorang perempuan dengan postur tubuh yang tinggi , berisi , dan putih . Matanya bulat berbinar indah , bibir yang tipis dan hidung yang tidak bisa dikategorikan mancung maupun pesek ikut menyalami reza . "Gue boya sahabat rasyia" ujar nya . Reza menampilkan senyum manis nya . Ya senyuman khusus perempuan yang masuk kategorii reza . Yang terakhir menyalami reza adalah ivan " gue ivandri putra pratama suryo" ujar ivan menekan kan kata suryo .
Reza membulatkan mata nya . Ia tidak percaya " anak om suryo?" Ujar reza masih dengan wajah terkejut nya . Ivan hanya mengangguk angkuh.
"Tante belum tau nama kamu " ujar ibu rasyia . "Reza aprilian fransisko" ujar reza sambik tersenyum . " oh jadi kamu putra tunggal dari kelurga fransisko" ujar bunda rasyia .Ivan membelalakan matanya . " apa?! Keluarga fransisko?!" Ujar ivan terkejut . Ibu rasyia tersenyum ke arah ivan lalu mengangguk . Ivan menatap ibunya dengan tatapan tidak terima. "Mom gimana bisa?" Ujar ivan tidak terima . "ada apa ?" Ujar rasyia menatap abang nya bingung . Ivan hanya menggelengkan kepala nya lalu tersenyum .
Reza menghampiri rasyia" gue minta maaf " ujar reza . reza bingung dengan dirinya sendiri . Reza paling gengsi untuk minta maaf tapi kepada rasyia ,kalimat itu sangat mudah terucap . " gue udah maafin" ujar rasyia acuh . "Mom rasyia pulang hari ni ya" ujar rasyia . Mom rasyia mengangguk . "Gak rasyia . Kondisi kamu itu lemah" ujar ivan tidak setuju.
"Bang rasyia cuma kaget kok" ujar rasyia kukuh dengan pendapat nya , ia menanpilkan puppy face nya , biasanya ivan aku luluh dengan ekspresi itu "Terserah" ujar ivan mengalah . "Reza ikut kerumah?" Ujar ibu rasyia menawarkan . Ivan tidak terima tawan ibu ivan kepada reza " mom?!" Ujar ivan tapi tidak di gubris sama sekali oleh ibu rasyia .
"Gak tante , kapan kapan aja " ujar reza ramah . "Cih lo kira gue ngijinin " ujar ivan tidak terima . "Abang?!" Ujar rasyia membentak abang nya . Ivan memutar kedua bola matanya "tante , rasyia , boya , bang ivan gue pamit dulu ya " ujar reza tersenyum . "Gue ga sudi nama gue dipanggil dengan embel embel abang" ujar ivan
"Abang ivan!" Ujar rasyia . "Ivaaaaan" ujar ibu rasyia . Ivan yang ditegur begitu hanya tersenyum sarkas . "Mom keluarga fransisko itu jahat , mereka itu musuh kita, coba mom inget , perusahaan dad hampir bangkrut gara keluarga fransisko" ujar ivan panjang lebar . " ivan , itu orang tuanya bukan dia . Dia itu gak ngerti apa apa " ujar ibu rasyia atau rossana .
"Tapi mom dia itu pewaris" ujar ivan mengelak " siapa tau dia merubah semua nya , kita gak tau ivan"ujar rosana " tapi bibit bobot nya mom"
"Abang sudah! Kenapa coba ? Gak usah dipermasalahin" ujar rasyia yang mulai muak dengan perdebatan ibu dan abang nya . Sementara itu boya hhany setia memijit kaki rasyia ."Sudah kita pulang sekrang mom" ujar rasyia dengan wajah di tekuk . "Boya , ivan urus administrasi. Mom dan sasya pulang duluan" ujar mom , rasyia hanya menekuk wajah nya . Ia kesal dengan abang nya yang sudah berumur 23 tahun tapi masih bersifat seperti bocah keras kepala .
***
Reza duduk di cafe dengan gusar . Ia sedang menunggu seseorang . Seseorang menghampiri reza . Ia berperawakan tinggi dan atletis . Kulitnya kuning langsat . Hidung yang mancung dan alis yaang tebal menambah kesan tampan . "Lo lama banget iel" ujar reza meluapkan emosi nya . Orang yang ditunggu reza bernama gamaliel . Ia sahabat reza dari kecil . "Macet za" ucap nya dengan watados nya .
"Lo tau gak?!" Ujar reza antusias . "Gak tau" ujar iel masih dengan watados nya . "aih bego banget si" ujar reza mendelik jijik . "Lo kan belum bilang bego " ujar iel tanpa merasa bersalah " gue belum selesai ngomong--" ujar reza tetapi perkataan nya langsung disahut oleh iel ."yaudah ngomong"ujar nya tanpa bersalah sambil melambaikan tangannya memanggil pelayan cafe . "Gue mau ngomong asyuu" ujar reza geram . Gamaliel atau iel mengacuhkan reza ia memesan minuman
"Rasyia itu putri dari keluarga suryo " ujar reza . " APA?! SURYO?!" Reflek iel memukul meja lalu berdiri ia sedikit mencondong tubuh nya kedepan . Membuat semua pengunjung cafe melihat kearah mereka berdua .reza mengusap wajah nya kasar . Iel langsung duduk sambil terkekeh " temen siapa sih lo?!" Ujar reza sambil memasang wajah tersiksa buatan nya "temen lo lah" ujar iel tanpa merasa bersalah . "Gue ga pernah punya temen malu maluin kayak lo" ujar reza sarkas . " terus kenapa diteminin "
Reza mendengus kesal . " kembali ke awal . Permainanya seperti nya semakin sulit " ujar reza sambil mengaduk minumannya . Iel mengacuhkan perkataan reza ia malah merasyu pelayan yang mengantat minumannya . "Iellll!" Ujar reza geram " apa?" Ujar iel dengan tampang watados nya . "Gue kekantor dad , mending gue ngurusin kerjaan yang belum selesai" ujar reza geram ,iel hanya mengangkat bahu nya dan menggoda pelayan tu lagi. Merasa tak di respon reza meninggalkan cafe tersebut menuju kantor dad nya . Karena ia sudah terikat janji akan mengurus perusahaan mereka yang dijakarta dan dad nya mengurus perusahaan yang di amerika ."Ughhh semua nya semakin sulit . Tenang reza , kan elo suka hal yang berbau tantangan . Jangan nyerah" ujar reza berbicara kepada dirinya sendiri .
Dilain sisi
"Apa apaan ini?! Reza berhubungan dengan putri dari keluarga suryo?! Aku harus bertindak!" Ujar seorang pengusaha sukses yang bernama Syahriel Fransisko , ayah dari reza A Fransisko . Syahriel menelpon pewaris perusahaanya .
"Dad mau ketemu kamu , cepet kekantor dad!" Ujar syahriel . "Ini reza memang kekantor dad" ujar orang yang di seberang sana . Syahriel mengusap wajah nya gusar .
Watados = wajah tanpa dosa
Haiiiii alur cerita nya beda banget kan dari pada cerita yang dlu . Jadi gue ngeganti alur cerita nya nih . Tapi tokohnya masih sama walau ada sedikit yang berubah , terus karakter nya juga berubah.
Jangan lupa vote((:
KAMU SEDANG MEMBACA
Get Stuck!
FanfictionSempat unpublish terus sekrang di repost dengan alur cerita yang beda