(5)

74 9 0
                                    

"YEAY!!GOAL!!" Teriak loren . Loren sedang bermain PS bersama stevan di kamar reza . Mereka ber 5 sekarang berkumpul di kamar reza . Gamaliel sedang bermain catur dengan reza . Sedangkan kein sedang mengedit poto hunting mereka kemaren .

"Za elu kuliah dimane?" Ujar loren , tetapi tangan dan matanya masih fokus ke layar di hadapannya . " reza jadi ceo dia ga kuliah" ujar gamaliel yang menyambung seperti tiang listrik . " etbuset dah . Gua kuliah nyok "ujar reza seraya menjitak kepala gamaliel . " gue satu kampus sama kalian aja deh" sambung reza . " waaaah jadi junior kami lo berdua" ujar stevan . Tangan nya masih sibuk memainkan stik ps .

"Tau kok lo senior" ujar gamaliel sewot . "Senior ? Berarti tua dong? Mau mati WHUAHAHAHA" ujar reza . Lalu serempak tawa reza dan gamaliek pecah sedangkan stevan memandang reza dengan tatapan memebunuh .

"YEAU GOAL LAGIIIII!" teriak loren yang memanfaat kan kesampatan dalam kesempitan " eh anjing , elo memanfaatin kesempatan didalam kesempitan ya"ujar stevan tidam terima " siapa suruh ngeladenin orang gila " ujar loren dengan tamoang watados nya .

"Siapa gila?" Ujar gamaliel sarkas . " reza lah " ujar loren masih dengan tampang watados nya . Gamaliel melempar bantal yang ia peluk tadi ke wajah loren . "Eh anjing junior gak sopan"ujar loren dengan nada sok berkuasa yang dibuat buat . " gak gue tolongin lu ntar pas masa orientasi" ujar loren dengan nada mengancam yang lebih terdengar seperti nada merayu perempuan . Reflek reza dan iel berdiri sambil hormat ke arah loren " siap senior" ujar reza ala prajurit abal abal .

"Lebay njing " loren melempar bantal ke arah wajah reza . reflek reza menarik lengan gamaliel , al hasil gamaliel lah yang terkena imbas . Gamaliel menatap reza geram , reza hanya terkekeh dengan tampang watados nya .

" kayak anak anak aja si , za besok pendaftaran di buka , lo udah nyiapin berkas ? " ujar kein menengahi . Kein mematikan komputer nya , " udah mak" ujar reza sambil terkekeh , kein hanya menatap reza malas . " gue ga ditanyain elah" ujar gamaliel tidak terima "aduh kasihan sekali anak ku yang tampan ini . Tidak perhatikan oleh ayahnda nya" ujar loren membelai rambut gamaliel layak nya seorang ibu . Alhasil iel membalas dengan tatapan jijik . Sedangkan kein dengan yang lain nya hanya terkekeh .

Tok....tok...tok...

Suara ketukan dari luar pintu kamar reza membuat semua orang yang berada di kamar reza terdiam . "Apaaaa si?" Ujar reza sambil membuka pintu kamar nya . Muncuk seorang pelayan sambil menunduk takut . "Makanan udah siap den" ujar pelayan tersebut "apalagi? Gak ada kan ? Udah sana " ujar reza sambil menutup pintu kamar nya kasar . Kawan kawanya hanya mengenggelengkan kepala melihat kelakuan reza yang telah berubah total .

Reza yang dulu bak seorang malaikat yang selalu ramah kepada siapapun kini menjadi seorang iblis yang selalu berkata kasar kepada orang yang ditemui nya terkecuali sahabat dan ibunya . " kenapa geleng geleng? Ayo turun , lapar kan " ujar reza lalu ia kekuar lebih dulu disusul kein lalu iel , stevan dan terakhir loren .

Mereka menyantap makanan mereka sambil bersenda gurau kecuali kein yang sibuk mencari background yang bagus di iphone nya . "Bisa bayangin gak kalau nanti reza sama iel bakal jadi junior?" Ujar stevan . " aelah gabisa , kecuali jadi junior paling brengsek si bisa " ujar loren " brengsek lu "ujar reza lalu mereka tertawa bersama .

Tiba tiba handphone kein menandakan seseorang menelpon nya . Kein mmbaca nama penelpon nya . Awal nya ia malas untuk mengangkat tapi karena orang itu orang yang sangat berjasa bagi nya dan keluarga nya , dengan terpaksa kein berdiri menjauh dari teman temannya untuk mengangkat telpon itu .

"Temui gue di cafe biasa nya"

Tit..tit...tit...

Singkat,padat, dan jelas.

Kein mengumpat dalam hati nya , lalu menghampiri teman temannya , " eh gue duluan ya , ada urusan " ujar kein . Kein bertos dengan mereka satu satu khas geng mereka setiap bertemu atau berpisah . "Bye" ujar kein sambil berjalan keluar pintu utama rumah mewah milik reza . "Untung bawa mobil sendiri"ujar kein saat sudah berada didalam mobil .

Kein menjalan kan mobil nya dengan kecepetan umum . Kein bukan anak brandalan seperti ke empat temannya , apa yang teman temannya lakukan bukan berarti kein juga seperti itu . Sebenarnya kein anak baik baik tapi karena ia berteman dengan ke empat anak berandalan itu kein kena imbas di cap berandalan oleh orang yang mengenal mereka . Pedahal sikap kein berbanding jauh dengan mereka . Hanya fans fanatik kein yang mengetahui sifat asli kein tapi mereka tidak tahu masa lalu suram kein .

*****

Kein sampai di sebuah cafe . Saat ia memasuki pintu cafe itu ia berjalan kedalam ruangan private , cafe itu salah satu cafe mewah di jakarta karena ia memiliki ruang privasi . Kein mencari ruang private vvip , tempat ia dengan seseorang biasa nya bertemu .

Lalu kein masuk tanpa permisi . Terlihat seorang lelaki gagah dan tampan sedang berkutik dengan laptop nya . Saat menyadari kehadiran kein , pria itu langsung menutup laptop nya .

"Apalagi van?" Ujar kein malas sambik menyeruput coffe late yang sudah di pesan kan ivan . Yaps ivan . Kaka rasyia anak pertama suryo . Dia sahabat kein dari kecil dan orang paling setia serta mengerti kein . Dia juga penyelamat perusahaan keluarga nya .

"Gue minta elo bersikap manis ke rasyia"ujar ivan dingin . "Susah van " ujar kein mengeluh . Cukup susah bagi seorang kein bersikap manis kepada seorang perempuan . ia cukup trauma dengan masa lalu nya . " dia punya kelainan jantung , jantung nya sangat lemah . Dia gak bisa dikasarin , di bentak ataupun terkejut . Lo harus melakukan nya dengan spesial "ujar ivan panjang lebar .

"Tapi vannn"ujar kein mengelak . "Gak ada tapi tapi an , cuma elo yg gue percaya.besok antar dia pendaftaran , usahakan dia diterima. udah lah gue hari ini balik ke california . Perusahaan gue bermasalah. Semua nya udah gue bayar" ujar ivan memberi tahu tanpa di pertanyakan oleh kein . Kein mendengus kesal. "Bye" ujar ivan langsung pergi meninggalkan kein yang masih setia didalam ruangan itu . Hal baru bagi nya berinteraksi dengan seorang perempuan . Kein sangat membenci seorang perempuan yang hanya bisa memporakporanda kan hati dan kehidupan lelaki . Itu lah pemikiran kein.

Kein keluar dari ruangan tersebut lalu pergi meninggalkan cafe tersebut . Kein menjalan kan mobil nya kearah rumah nya . Sesampai di rumah kein menaikan sebelah alis nya bingung "papa tumben pulang cepat " ujar kein yang langsung tuurun dari mobil dan keluar dari garasi mobil menuju masuk kedalam rumah nya .

"Paman papa mana?" Ujar kein saat menemui kepala asisten rumah tangga nya di ruang tamu . " dikamar nak, beliau sedang sakit"ujar kepala pelayan tersebut . Kein mengangguk lalu tersenyum . Kein setengah berlari menuju kamar ayah nya , " papa kenapa?" Ujar kein yang menatap ayah nya khawatir . " papa gak papa cuma capek , pijetin kaki papa gih"ujar ayah kein , kein mengangguk menurut . Ia memijet kaki ayah nya lembut .

kein melirik ayah nya yang sudah terlelap . Lalu kein menuup tubuh renta ayah nya dengan selimut . Kein beranjak pergi dari kamar ayah nya menuju kamar nya dilantai atas . Kein memilih mengistirahatkan pikirannya yang melayang kemana mana . Kein menyiapkan diri nya untuk hari esok dan selanjut nya , karena kehidupan kein akan berubah , ia harus bisa menghilangkan rasa benci nya kepada wanita . "Gak semua perempuan seperti mama kein "ujar kein berbicara pada dirinya sendiri . " lo harus coba nerima satu perempuan masuk kedalam hidupan lo sementara waktu . ini terakhir kali . Terakhir kali kein , dan setelah itu hidup lo akan tenang sampai ajal menjemput lo" ujar kein berbicara pada dirinya sendiri . Lalu kein memejam kan matanya .














Haiiii.... cerita nya kemana mana ya ? Maaf hehehe . Ini tokoh pertama nya kein , rasyia sama reza ya . Hehehe .

Ohya berberapa part kedepan masih belum fokus ke tokoh utama . Masih nyebar kemana mana cerita nya . Mungkin mulai part 10 kali ya udah fokus ke tokoh utama hehehehe . Di usahain update nya 1 part 1 hari deh . Bhay🙌🙌🙌🙌🙋🙋🙋🙋🙋🙋

Get Stuck!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang