(10)

114 7 0
                                    

"Bangun" ujar orang tersebut sambil menarik selimut yang menutup tubuh mungil rasyia . "Ukhhhhh 5 menit lagi" ujar rasyia sambil menggeliat lalu menarik kembali selimut tersebut sampai menutup seluruh tubuh nya .

"Lo kuliah atau engga sih" ucap orang tersebut datar . "AH KAK KEIN?! NGAPAIN LO DIKAMAR GUE?!" rasyia langsung terduduk , ia mengintip kedalam selimut . "Huh lengkap" desah rasyia sambil bernafas . "Lo liat jam . Gue rela bolos gara elo" ujar kein dingin lalu pergi meninggalkan rasyia . "Uhhh kapan coba si ga dingin gitu hah?! Ngapain coba harus kak kein yang bangunin huh . Bikin mood gue ancur pagi pagi cih . Kalau bangunin nya lembut gapapa ke ini uda dingin , ngomong nya irit lagi . " rasyia mengomel sendiri lalu menyambar handuk nya menuju kamar mandi .

30 menit kemudian rasyia sudah siap berangkat . Rasyia mengambil handphone nya di nakas . Lalu berjalan turun . Ia melihat boya dan kein duduk di meja makan . "Lamaaaaaa syia lamaaaa" ujar boya menatap rasyia kesal . Rasyia terkekeh sebntar . "Kenapa ga makan duluan coba? Kenapa harus nungguin gue" ujar rasyia sambil mengambil posisi duduk disebelah boya tepat dihadapan kein

"Kein yang nyur--" boya langsung terkekeh kikuk karena mendapati tatapan dingin dari kein . " maksud nya" ujar rasyia yang tidak terlalu jelas mendengar perkataan boya . "Lo ga dengerkan? Syukur deh" ujar boya terkekeh sambil menyuap sesendok nasi goreng kemulutnya .

"Hm hmmm nasi goreng nya enak" ujar rasyia . Tanpa sepengatahuan boya dan rasyia kein tersenyum bahagia , sangat bahagia senyuman yang tulus dari hati . Ketika rasyia menatap kein. Kein langsung mengubah ekspresi nya kembali seperti awal, ekspresi datar nya ,

"Siapa buat?" Ujar rasyia menatap boya . "Pelayan elo lah" ujar boya santai sambil terus menyendok nasi goreng. "Gak mungkin gue hapal masakan mereka" ujar rasyia memicingkan matanya . "Ya kein yang buat" ujar boya datar lalu ia ditatap tajam oleh kein . Boya yakin jika tatapan kein itu diibaratkan pisau mungkin tatapan kein sudah membuat boya mati ditempat .

"Gue ....sa...salah?" ujar boya gugup . Kein menyeringai . "Lo bisa masak? Lo gak masukin sianida kan?" Rasyia memicingkan matanya menatap kearah kein . "Lo mau makan atau ga?" Bukannya menjawab kein malah balim bertanya . "Terserah lo lah gue kenyang , ayo berangat" ujar rasyia yang sudah mulai muak dengan sikap kein terhadap nya , rasyia menarik tangan boya "gue masi lapar" ujar boya ,yang menyempat kan menyuap sesendok nasi goreng kemulutnya .

"Kita ke mcd gue bayarin" ujar rasyia sarkas . Rasyia megambil tasnya lalu pergi meninggalkan kein sendirian yang masih asik menyantap nasi goreng nya . Kein terkekeh melihat kepergian mereka , ia menggelengkan kepalanya .

Ekspresi kesal rasyia ada lelucon bagi kein , lelucon yang sangat lucu bahkan tidak akan pernah kein rela kehilangan lelucon nya tersebur .

"KAK KEINNNNNNNNNN?!" Mendengar teriakan rasyia kein kembali terkekeh . Ia sudah menebak bahwa rasyia akan berteriak ketika sampai di garasi . Dan tebakan kein tepat mengenai sasaran . Kein beridiri berjalan santai menyusul mereka di garasi sambil tersenyum sendiri membayangian ekspresi rasyia .

Sesampai di garasi kein memasang wajah datarnya , ia menautkan alisnya . "Fix okeeeey kali ini gue kalah telak . Cepet antar gue . Gue bosen banget sama lo bikin bete aja hobby lo" kein terkekeh ia menganggap perkataan rasyia merupakan pujian untuk nya . Ia sangat bahagia saat ini .

"Antar gue ke mcd" ujar rasyia sarkas . Sepanjang jalan ia menghadap keluar jendela sambil mengomel sendiri .

"Ih kenapa lo itu ngebetein , bisa gue tebak cuma cewe ga waras yang jatuh cinta sama lo" ujar rasyia menatap kein tajam , kein hanya menaik kan sebelah alis nya .

Sedangkan dikursi belakang boya menatap mereka lirih . Lalu ia memejamkan matanya , menarik nafas dan menghembuskan nya kembali . Sangat sakitt ketika ia tahu orang yang ia cintai mencintai orang lain . Bahkan orang yang ia cintai berusaha berubah dan melupakn kenangan pahit hidup nya demi orang lain .

Get Stuck!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang