Kein berdiri didepan pintu utama rumah rasyia . Ia menarik nafasnya lalu menghembuskan nya berkali kali guna mengumpulkan tenaga nya untuk mengetuk pintu rumah rasyia.
Tok...
Baru satu ketukan pintu itu sudah terbuka sendiri nya . Ketika pintu itu terbuka terlihat 2 orang paruh baya yang masih awet muda . Syianna Amanda Suryo dan Arya Suryo kedua orang tua rasyia dan ivan .
Kein menyalami mereka satu satu sebagai bentuk penghormatan kepada mereka . "Mau kemana om tante?" Ujar kein ramah , dulu mereka memang sangat akrab . "Ke California , perusahaan kami yang disana sedang dalam masalah " ujar Syianna ibunya rasyia dan ivan . "Yah kalau om harus turun tangan berarti bisa 5 bulan kedepan dong" ujar kein dengan wajah sedih yang di buat buatnya membuat pasangan tersebut terkekeh .
"Masih ingat aja kamu" ujar Syianna seraya mengelus punggung kein . "Tumben malem gini kamu kesini? Ivan lagi ga ada loh" ujar Suryo angkat Suara . "Mom dad gak ada yang keting... lah kok elo ?!" Ujar rasyia yang terputus ketika melihat kein bersama kedua orang tua nya . "Kalian sudah saling kenal?" Ujar Syianna yang binggung dengan respon anak nya
"Iya kenal bangetttt malah mom" ujar rasyia yang menekan kan kata banget sambil melirik kein . Kein hanya terkekeh dalam diam melihat tingkah rasyia . "Pedahal mom mau kenalin " ujar syianna . "Biar lah mi , kalau mereka sudah saling kenal kan tambah mudah" ujar Suryo sambil tersenyum penuh arti melirik rasyia dan kein bergantian . ""Maksudnya?" Ujar kein dengan rasyia kompak . Rasyia reflek menutup mulut nya kein menggigit ujung bibir bawahnya .
"Nah kan pi ngomong aja kompak" ujar syianna . "Dah dah dad sma mom berangkat dulu . " ujar suryo mengelus pipi rasyia dan lengan kein . "Karen ivan lagi sibuk tante titip rasyia ya " ujar syienna setelah mencium kedua pipi rasyia dan kein . Setelah pasangan tersebut masuk kedalam mobil rasyia menghembuskan nafasnya kasar .
"Mau masuk atau engga sih kak ? " ujar rasyia kasar . Kein melalui rasyia ia berjalan menuju ruang keluarga lalu menghidupkan televisi . Rasyia yang melihat kelakuan kein mengoceh sendiri sambil terus menghentakan kaki nya . " lo mau terus disitu aja?cepet ganti baju 10 menit" ujar kein . " sumpah itu kalimat terpanjang lo kak" ujar rasyia lalu beranjak pergi .
Entah kenapa hatinya mengikuti instruksi kein . Rasyia bersiap siap . Ia memakai t-shirt putih dilapisi kemeja merah kotak kotak gober denhan pasangan legging kain berwarna putih dan sneakers putih hitam .
Rasyia mengambil sling bag nya lalu memasukan handphone serta kartu kredit nya . Rasyia mencepol rmbut nya ke atas sembarangan tanpa menggunakan sisir . Lalu ia bergegas turun kebawah menghampiri kein .
Rasyia melihat kein sedang bertelponan dengan seseorang . "Kak udah siap" ujar rasyia sesampai di bawah . "Gue sibuk . Bye " ujar kein mematikan telponnya saat menyadari kehadiran rasyia . Kein menunjuk keluar menggunakan dagu nya lalu berjalan mendahului rasyia .
"Ngomong kek kak" ujar rasyia menghentakan kaki nya lalu berjalan menyusul kein . Mereka berada dalam satu mobil dengan suasana hening . Kein yang fokus menyetir dan rasyia yang asik dengan dunia maya nya .
"Btw kak kita kemana?" Ujar rasyia sambil menaruh handphone nya kedalam sling bag nya. "Kekedai ice cream dlu atau mall dlu?" Kein tidak menjawab pertanyaan rasyia melain melempar pertanyaan untuk rasyia .
"Itu bukan jawaban"ujar rasyia ketus . "Gue butuh jawaban bukan pernyataan" ujar kein dingin . Tidak ada satu pun dari mereka yang mau mengalah hingga pada akhirnya kein yang memutuskan keputusannya dalam diam .Kein melajukan mobil nya menuju sebuah kedai ice cream ternama . Kedai ice cream langganan rasyia dan boya . "Kak kok kesini" ujar rasyia protes walau dalam hati nya ia sedang melompat jingkrak jingkrak " gausah protes kalau suka" ujar kein turun dari mobil . Rasyia buru buru menyusul kein .
KAMU SEDANG MEMBACA
Get Stuck!
FanfictionSempat unpublish terus sekrang di repost dengan alur cerita yang beda