" gue nggak bakalan biarin cita cita lo yang satu itu tercapai nona prilly latuconsina . jatuh cinta sama pria lain ? cih , langkahin mayat gue dlu "
gumam aliando perlahan dan tidak mampu untuk membuat sesiapa pun mendengarnya
" hahah bagus deh . kamu gadis yang sangat bersemangat prilly latuconsina "
ucap staff itu .
" haha terima kasih buk "
" ya , ini buku dan kartu pelajarmu . semoga sukses . fighting ! ohh ya , bukannya kamu satu sekolah dengan aliando ? "
" hah ? "
" dari kartu pelajar kalian yang sama "
" oh .. mungkin . aku juga nggak tau apa dia itu satu sekolah sama aku "
balas prilly tanpa menatap aliando sama sekali .
gadis itu berusaha mati matian untuk tidak memperdulikan keberadaan aliando disampingnya ." apa ? kalian nggak saling kenal ? anehh .. "
" kami nggak saling kenal buk , mungkin aliando ini orang yang sangat sibuk .
jadi kami nggak pernah ketemu sebelumnya .
yaudah deh , terima kasih buk aku duluan "prilly tampak secepat kilat berbalik dan melangkah pergi dari tempat ini dengan kekuatannya yang masih tersisa .
" huh ... ini benar benar ... "
prilly mengadah kearah langit , berharap air mata nya tak akan pernah turun .
prilly sudah terbiasa menahan air matanya dengan cara seperti in . gadis itu perlahan lahan duduk di sebuah bangku dibawah pohon besar , tanpa sadar jika sejak tadi ada seseorang yang terus memperhatikannya dengan lekat dibalik pohon itu ." bodoh ! bodoh ! "
umpat prilly lagi , sepertinya ia belum puas memaki dirinya sendiri saat ini
" tapi kamu cantik nona prilly latuconsina "
timpal seseorang seketika , membuat pprilly terperanjat kaget .
gadis itu kontan saja berbalik dan mendapati seorang pria tengah tersenyum lebar bersama lolipop mungil ditangannya .
prilly sedikit tercenang , ia seperti pernah melihat pria ini .
tapi ..." bahkan di saat kamu sedang menangis seperti ini aja , wajah kamu tetap aja sempurna . benar benar ciptaan tuhan yang limited edition "
pria itu mendekat kearah prilly , lalu berjongkok untuk menghapus jejak kecil air mata gadis itu .
prilly mengerjap ngerjap , sebenarnya pria ini cukup tampan
" loee ... loe ... "
" buka mulut kamu nona "
" hah ! loo hmmmmpppmmm ... "
belum sempat prilly hendak meneruskan kalimatnya itu , bibirnya sudah lebih dahulu tersumbat dengan setangkai lolipop yang tadi berada ditangan pria itu .
prilly sontak kaget , ia ingin memuntahkan permen bekas mulut pria asing itu dari bibir mungilnya .
tapi rasanya sangat manis . bahkan dengan cepat menghentikan rasa tangisnya seketika" menurut fisiologi , sesuatu yang manis itu dapat mempengaruhi keadaan hati seseorang . permen itu buat kamu nona prilly . tenang saja aku nggak menghidap HIV kok . jadi yah sekadar berkongsi lolipop itu nggak berbahaya . "
pria itu tampak menggaruk garuk kepala belakangnya yang tak gatal . prilly diam seakan menimbang sesuatu .
sepertinya memang tak terlalu buruk untuk mengemut permen itu di dalam mulutnya .