Bontang High School

12.2K 546 2
                                    

' seperti seekor landak ,
terlihat berduri dan melukai dari luar ,
tapi begitu menyedihkan
dan mudah meneteskan airmata dari dalam '

Prilly latuconsina tampak menghentakkan kedua kakinya dengan kesal memasuki sekolahnya ini kerana prilly benar benar kesal dengan supir peribadinya yang tidak dapat menghantarkannya ke sekolah tanpa alasan yang jelas .

gadis itu sentak masuk kedalam kelas , menatap sosok yang kemarin sudah membuatnya terkena serangan jantung .
yah , siapa lagi jika bukan aliando syarief !
pria itu tampak menenggelamkan kepalanya keatas meja seolah tengah tertidur .
prilly tersenyum seketika , yah , ia sangat senang aliando kembali masuk sekolah .

' ya tuhan ... bagaimana ini ? kenapa jantung gue semakin berdegup kencang dari sebelumnya '

prilly menghela nafasnya panjang untuk menghilangkan groginya itu .
tampak kakinya perlahan lahan melangkah untuk duduk tepat dibangku bagian belakang yah , tepatnya di sebelah aliando .

beberapa gadis didalam kelas ini tampak berbisik bisik seraya menatap aliando .
apa mungkin pria itu masih sakit ?

tidak lama setelah itu , seorang guru pun sudah masuk .
prilly tampak berusaha untuk bersikap biasa saja .
kepala aliando mula terlihat perlahan lahan terangkat sekarang .

' oh my God ... oh my god ... '

prilly sedikit serba salah untuk duduk dikursinya sekarang .
prilly benar benar yakin jika aliando tengah menoleh kearahnya dan menatapnya dengan picingan tajamnya itu .

prilly mengumpat ! ia harus menahan diri untuk tidak ikut menoleh kearah samping dan membiarkan tatapan mereka bertemu .
tidak ! prilly harus menahan diri untuk terus menatap guru dihadapannya itu .

tebakan prilly kali ini memang benar , aliando tengah menatap nya sekarang .
posisi pria itu kini masih sedikit merunduk dengan kepalanya bersanggah dikedua tangannya berlawanan arah seperti tidur memiring .
poni depan aliando terlihat jatuh kewajahnya , membuat hanya satu matanya lah yang kini terlihat menghunus tajam kearah prilly .
entah bagaiman perasaan prilly sekarang , yang pasti ia merasa salah tingkah untuk bergerak .

HACHII .... HACHI .... !

aliando sedikit menahan rasa bersinnya itu agar tak terdengar . sejujurnya , ia masih merasakan kepalanya berdenyut sakit sekarang .
belum sempat prilly hendak mencuri pandang padanya , pria itu sudah lebih dahulu mengembalikkan posisinya seperti tadi menatap kearah sampingg sehingga seketika ...

HACHI ... HACHI .. !

kali ini bukan aliando yang mengeluarkan suara bersinnya itu tapi prilly .
yah , gadis itu memang merasakan tidak enak badak sejak kemarin , bahkan ia batuk dan flu berat saat ini .
aliando sedikit melebarkan matanya memandang gadis itu dan tersenyum dalam rangkupan kedua tangannya . baiklah , tebakannya kemarin benar . prilly juga ikut sakit sama sepertinya akibat ciuman mereka kemarin .

HACHI ... HACHI ... !

prilly kembali mengeluarkan bersin nya seraya mengambil tissue .

" bodoh "

desis aliando kembali terkekeh diam dibalik kedua tangannya itu .
prilly mendadak kaku , entah mengapa ia ingin sekali mencuri pandang pada aliando seraya memainkan tissue putih dihidungnya .

' yah nggak apa apa prill hanya sebentar aja , setelah itu ..... '

GLEKK !

prilly tampak mengerjap ngerjapkan matanya saat menyadari jika aliando masih menatapnya dengan posisi miring seperti itu .
sekalipun hanya satu mata aliando yang terlihat menghadapnya sekarang , tapi itu sudah cukup membuat jantung dan darahnya berpacu cepat .
prilly tak dapat bergerak , ia menatap wajah aliando yang tersembunyi dengan gementar , terutamanya saat ini mereka saling menatap .

Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang