He Forget

17.1K 614 173
                                    

Ditempat lain, terlihat prilly tengah berdiri dengan senyuman seperti orang gila tepat didepan kotak minuman ini.
Sepertinya, tangannya itu belum berniat untuk memasukan koin uang. Rasanya ... mendebarkan!
Perasaan bahagia seperti ini, sudah lama sekali tak ia rasakan.

“ aliando syarief ... apapun yang lo lakukan, kenapa lo selalu terlihat tampan dan mampu membuat jantung gue seperti ini.. ”

Prilly kembali terkekeh pelan.

Tangan kanannya itu tampak bergerak keatas, menyentuh permukaan bibir yang masih terasa manis sejak tadi.
Seperti inikah rasanya berkencan?

“Ash...bodoh ! ”

Rutuk prilly sembari memasukan uang ke dalam kotak minuman itu.

Ia ingin sekali memberikan aliando minuman yang mampu menghangatkan tubuh mereka sekarang.

“Sepertinya, gue lebih baik juga membelikannya minuman hangat disebarang sana,”

gadis itu dengan cepat mengambil kaleng minuman yang tadi ia beli. Lalu, bergegas untuk kembali pergi ke tempat lain.

Namun sayang, baru beberapa langkah prilly berjalan, tampak kakinya kontan terhenti begitu saja.
Raut wajahnya tampak berubah dengan cepat, saat menatapi seorang pria tengah berdiri tegap tak jauh darinya sekarang.
Benar, sosok ini sama sekali tak ingin prilly lihat sekarang.

“Cah, lo benar-benar berbakat menjadi seorang pelacak Tuan morgan yang terhormat,”

sinis prilly tersenyum tak mengenakkan sama sekali.

Ditatapnya lagi, pria tampan yang mengenakan jaket panjang hitam dihadapannya itu.

“Ikut aku pulang prill .”

“ kenapa? Lo ingin menyeret gue lagi seperti kemarin, Huh? lo pikir gue akan mengalah lagi kalah ini? gue ..”

“ papa kamu sekarang berada dirumah.”

“apa ”

“ya . papa kamu tengah menunggu kamu pulang,”

ujar morgan seraya sentak menatapi jam tangannya sekilas.
Jam 9 malam!
Sesungguhnya, prilly tak pernah keluar rumah pada saat jam seperti ini.

“ apa?”

Prilly sontak menghempaskan kaleng minuman yang berada ditangannya saat ini.
Tubuh gadis itu mulai panik karna sebelumnya ia tak pernah pulang selewat ini .

“ yuk masuk ”

Morgan membukakan pintu belakang mobil hitam mewah itu.

Prily menautkan jari jemarinya, ia takut pulang saat ini.

“Huhhh...”

Tanpa perlu diperintah lagi, kedua kaki gadis itu perlahan-lahan bergerak, berjalan untuk memasuki mobil itu dengan kalut.

“Kenapa papa bisa pulang ke sini dengan tiba-tiba seperti ini?”

“Hummm....”

Morgan tak menjawab pertanyaan prilly kali ini, pria itu dengan hentakan cepat menghidupkan gas mobil ini dan berlalu pergi.
Sepertinya, ada sesuatu yang serius yang akan terjadi ke depannya.

Sedang disatu sisi, tampak kini aliando tengah duduk dibangku Taman itu dengan sedikit meringkuk.
Sedikit sial baginya, mengingat dalam keadaan cuaca yang seperti ini, pria itu hanya memakai lengan panjang tanpa lapisan apapun lagi.
angin terus menerus bertiup dari langit, menyisakan gumpalan awan hitam yang tampak mengigil hebat diatas sana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 25, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang