Problem

9.3K 438 1
                                    

Warning!!
Yang baca silahkan kasih kritik saran ..
Dan follow , VOTE juga !!
Kali VOTE nya makin banyak aku next terus!!

######


" Ada apa bocah? Apa lo kehabisan permen , hah?"

Aliando tersenyum miring dengan culasan remehannya itu.

Baiklah, morgan sepertinya sudah tak tahan lagi ingin menghampiri tempat pria itu dan

BUGH

Tanpa membuang banyak waktu lagi, pria dengan perawakan tinggi ini sentak saja melayangkan kepalan tangannya cepat kearah aliando .

Pria itu sentak tersungkur diatas aspal, merasakan ngilu disudut bibirnya yang ia rasa mungkin mulai tampak kebiru-biruan.

" dimana kakak sodara gue ! "

Pertanyaan morgan membuat aliando bingung seketika .

Kakak sodara ?

" dimana kak prilly "

Ucapan morgan membuat aliando tersenyum sinis seperti mulai mengerti maksud pria di depannya itu

" Hah ! Ayo bangun !"

Hentak morgan dengan nada emosi yang tak bisa ia tahan lagi sekarang.
Tangan morgan bergerak, membuka kancing jas hitam yang ia kenakan kini dengan rahang yang mengeras.

Sungguh, morgan terlihat sekali tengah menahan emosi yang membucah dalam relung jiwanya saat ini.

Terbukti, dari bunyi gemerutuk gigi pria itu yang seolah tengah berupaya untuk menyalurkan amarahnya.

"Cah, pengecut !"

Umpat aliando dengan nada pelan seraya tersenyum sinis yang malah membuat morgan kembali naik pitam melihatnya.

"Apa yang tadi lo bilang , huh?"

BUGH!

Morgan kembali memukul aliando dititik ini, menggerakkan tangan kanannya untuk mengangkat kerah baju yang dipakai aliando , hingga tubuh pria itu tampak tercondong ke atas dengan lemah.

"Pengecut!"

Aliando kembali berucap itu dengan senyuman sinisnya.

Morgan menghembuskan nafasnya kasar.
Aliando benar-benar sudah berhasil membuat darah amarahnya keluar dengan cepat sekarang, seolah pria itu memang sengaja mengumumkan genderang perang padanya.

" loe .."

Morgan seakan terpancing untuk lagi-lagi memukul pria yang kini tengah berada dalam cengkramannya itu.

Tidak, bukan hanya pukulan saja yang ingin ia tunjukan sekarang, tapi juga niatan untuk menghabisi aliando .

Morgan memang pernah bekerja menjadi Bodyguard VVIP para Pejabat Negara, itu mengapa pukulan dan setiap layangan tangannya itu tak bisa dianggap remeh.

" Ya Tuhan.."

Prilly mendesah dengan raut pucat. Dapat ia sangsikan jika sekarang aliando kembali terkapar di aspal dengan darah yang mulai tampak terlihat diarea pelipis dan sudut bibirnya.

Tubuh gadis itu bergetar, ia sepertinya mulai berniat untuk segera membuka pintu mobil ini dan ikut keluar.

Tapi-

"Nona prilly , sebaiknya Nona tetap berada didalam mobil ini. Biar aku saja yang melihat Tuan aliando sekarang. Ini terlalu berbahaya Nona,"

cegat Supir pribadi keluarga syarief itu dengan cepat.

Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang