delapan

36 3 0
                                    

William pov
     Aku langsung mengusir dia dari rumahku. Dan langsung menelepon joy " Halo Joy" sambil menuju ke kamar ku

    "Halo, ada apa?"  Jawab dari seberang telefon

     "Aku sudah ketahuan oleh polisi"

     "Kau ditangkap?" Dengan nada yang cemas.

     "Hampir, tapi untunglah perempuan sialan itu tidak memberi tahukan ya"

     "Hampir?? Perempuan sialan ?. Apasih Maksud mu , aku tidak mengerti?"

      " Nanti aku akan menceritakannya padamu , sekarang kau harus mencari tempat tinggal untukku dulu, Karen polisi sedang mengincar keberadaaan ku."

    " Kau selalu menyusahkan ku" jawabya dengan nada songong "baiklah aku akan mencarikan tempat tinggal mu"

     "Kuharap kau mencarikan tempat" sambil mengambil selembaran kertas di lantai ku, namun ternyata bukan aku yang di buru oleh polisi tapi andre yang sedang di incar oleh polisi "Andre"

     "Andre , untuk apa aku mencari teman tinggal Andre ? Ohhh aku tau kau mau tinggal di rumah Andre kan"

    "Bukan" masih memegang selembaran dan memastikan kalau foto yang dipampang itu adalah wajah Andre "Bukan aku yang di incar polisi, tapi andre yang sedang di incar" kataku dengan nada yang tidak menyangka.

   "Apa" jawabnya kaget juga

   "Sekarang kita langsung ke rumah Andre"

    "Oke" dengan itu Joy langsung mematikan hpnya dan aku bersiap-siap juga berangkat ke rumah andre

--
   "Mana Andre" tanyaku ketika melihat Joy berdiri di gerbang rumah andre.

    "Lagi di dalem, nanti bentar lagi dia juga keluar" sambil melirik kedalam rumah andre " tuh dia orangnya " akupun langsung melihat kearah Andre, dari tampang-tampangnya sih dia habis bangun tidur.

     "baru bangun?" Tanyaku ketika ia sedang membuka gerbang

      "Emm, ada apa ?tumben banget ke sini sore-sore?" 

     "Kita gak di bolehin masuk dulu nih ?" Canda Joy

     "Boleh, tapi cewek-cewek cantik dulu dong" dengan menunjukkan senyuman cabulnya.

     "Kesini aja kita harus hati-hati " jelas ku

      "Hati-hati? Emang ada Rajia motor ?"

       "Bukan" jawab Joy ceplos "Tapi kamu yang lagi di incar sama polisi "

      "Aku?" Tanyanya tidak percaya, akupun langsung memberikan selembar kertas yang ku temukan di kamar ku. Setelah ia melihatnya terlihat ketakutan di wajahny. "Sial aku sudah ketahuan"

      "Sementara ini kamu tidak perlu order barang dulu " bela Joy sambil berjalan ke arah teras Andre diikuti oleh aku dan Andre di belakangnya "biar kami yang akan jelaskan kepada bos"

      " Thank you kawan " ucap Andre sambil memegangi pundak kami.

       " Tapi kita punya masalah satu lagi "

       " Masalah apalagi?" Jawab Andre tidak sabaran ingin tau .

       "Dia, perempuan sialan itu, dia punya buktinya" dan kulihat wajah joy dan Andre langsung berubah ketakutan "dia punya fotonya, saat kita transaksi"

       "Kalau gitu kita bunuh saja dia " ucap joy cepos lagi, tapi ku rasa ia tak akan tega membunuh oerempuan, melihat perempuan menangis saja walau hanya di tv ia sudah terharu.

Two Hearts One OptionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang