Chapter 13 : Menunggu

30 4 0
                                    

          "Ada yang aneh deh sama Elliana, waktu dia cerita tentang cowo yang dulu pernah deket sama dia" ujar Rani menatap layar laptop kesayangannya dengan hampa. "Apa gue salah bicara?Atau gimana?" Pikir Rani dengan wajah seriusnya.

      "Tapi, masa iya si Elliana langsung marah aja gitu sama gue? Kan aneh, baru aja kenal eh dianya udah marah" ungkap Rani menerka-nerka. "Hualahh, gue ko jadi buruk sangka gini sama Elliana? Nggak boleh" cegah Rani dengan menepuk-nepuk kedua pipinya

        TRINGG

      Ponsel Rani pun berbunyi, segera Rani raih ponselnya dan seketika senyuman Rani pun mengembang dengan sempurna. Tidak perlu satu menit, 5 detik pun sudah mendapat balasan, mungkin ini yang namanya jatuh cinta.

     "Serasa dunia milik berdua", kata pepatah  kalau anak muda sedang jatuh cinta tidak ingat waktu, setiap hari selalu saja memainkan ponselnya. Hal ini pun sedang Rani rasakan, yang selalu ia idam-idamkan sejak dulu.

          Rani baru kali ini merasakan jatuh cinta yang sangat mendebarkan, pasalnya saat ia sedang jatuh cinta dengan yang lain ia belum pernah merasakan debaran yang begitu cepat dan setiap melihat nama Satria muncul di layar ponselnya senyuman Rani pun selalu mengembang tidak pernah luntur senyuman itu.

       "Tiga kalimat untuk lo Sat: Jangan pernah berubah" batin Rani sambil memeluk gulingnya dengan erat. Tidak perlu lama, Rani sudah dibawah sadar alam mimpi. Rani tertidur pulas dan mengabaikan pesan Satria yang masuk di ponselnya

     Bagi Rani, memliki Satria seutuhnya adalah suatu kebanggaan bagi Rani tersendiri, karena memperjuangkan Satria itu tidak semudah Rani membalikkan telapak tangannya, banyak rintangan yang mengganggu perjuangan Rani untuk Satria.

####

       "Sal, lo putus sama Satria?" Tanya Syifa sahabat Salwa, Salwa pun mendongak kearah Syifa lalu tersenyum pahit. "Iya Syif, gue putus sama Satria" ucapnya dengan lirih. "Loh kenapa? Kok putus?" Tanya Syifa tidak percaya dengan pengakuan sahabatnya.

       "Ada masalah gue sama dia" ujar Salwa dengan tatapan kosong, "masalah? Masalah apaan?" Tanyanya secara detail. Salwa menghela nafas, Salwa pun mulai menceritakan kejadian yang sangat menyakitkan pada hubungannya.

       "Lo disangka selingkuh sama Adi?" Tanya Syifa tidak percaya dengan apa yang Salwa ceritakan. "Iya, demi apapun gue nggak selingkuh sama Adi, tapi Adinya ngejar-ngejar gue Syif" ucap Salwa berbohong dengan lirih.

       "Terus lo masih belum bisa move on dari Satria?" Tanya Syifa menatap dalam Salwa, "iya gue belum bisa move on dari Satria" jawab Salwa yang diikuti oleh wajah tidak percaya dari Syifa. "Demi apa?!" Ungkap Syifa tidak percaya, "iya, gue belum bisa move on dari Satria" jawab Salwa gemas

       Salwa pun pergi begitu saja meninggalkan Syifa. Syifa masih belum bisa mencerna kata-kata dari Salwa tadi, sudah 5 bulan lebih mereka putus dan see? Salwa masih belum melupakan Satria, sungguh tragis, Syifa tidak mengerti bagaimana Salwa dan Satria putus.

         Syifa dengar rumor yang beredar saat itu Salwa selingkuh dari Satria dan Satria tahu akan hal selingkuh Salwa dan akhirnya Satria mengakhirkan hubungan antara dirinya dengan Salwa, namun perkataan Salwa tadi sangat  bertolak belakang. "Whatever lah" ucap Syifa frustasi lalu ia mencari Salwa yang hilang entah kemana

####

       "Satria!" Pekik Salwa dengan semangat, Satria menoleh ke sumber suara ia menatap Salwa datar lalu mengangkat satu alisnya yang bertanda "apa"?. "Sat" ucap Salwa dengan suara terengah-engah menghampiri Satria.

7 8 9 [Edisi Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang