Lima belas menit sebelum bel sekolah dibunyikan, aku sudah sampai dikelas.setelah duduk dibangku ku yang terletak di pojok belakang kelas, Aku melayangkan pandanganku keseluruh isi kelas dan kudapati mereka sudah ramai berkumpul di satu tempat. Cih, pasti mereka sedang sibuk menyalin jawaban teman, betapa bodohnya mereka menyia nyiakan 12 jam lebih waktu dirumah dan harus berpacu mengejar waktu di menit menit terakhir tugas akan dikumpulkan. Ah aku pun tak peduli apa yang mereka lakukan, yang penting aku harus menenangkan diriku dari rasa ingin tahuku yang menggebu gebu itu. Ah, papa pasti sengaja membuatku penasaran agar aku cepat cepat pulang kerumah.. huh sudahlah, memikirkan hal ini hanyalah membuat kepalaku pening, sepertinya aku membutuhkan udara segar.
Pergi ketaman belakang sekolah sepertinya bukan ide yang buruk untuk seorang wanita yang penuh tanda Tanya dalam hidupnya. Ya, seperti aku ini contohnya. Taman belakang sekolahku memang sangat strategis untuk menenangkan diri. Selain udaranya yang sejuk, tukang kebun sekolah ini pun rupanya sangat peduli dengan taman ini. Semuanya tertata rapi, bunga bunga bermekaran, rumputnya yang hijau segar, dan beberapa pohon yang menjulang tinggi menambah kesejukan suasana disini. Akupun mencari bangku sepi yang ada dibawah pohon besar dan duduk disana sambil mendengarkan lagu dari earphone, sebelum tiba tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang..
"Hei.."
Aku pun mencopot earphone ku karena merasakan pundakku disentuh oleh orang dibelakangku..
"Hai Keira.."
Tunggu
Suara itu...
Aku sangat mengenal suara itu
Mengapa ia ada disini?
Mengapa kami harus bertemu lagi
Apakah aku perlu melihatnya lagi?
Gak mungkin dia...
Tapi aku juga gakmungkin salah....
Karena aku sangat mengenali suara ini
Baiklah. Cukup sudah, aku takmau membuat diriku hanya bisa menebak nebak. Tarik nafas Keira, ini bukanlah akhir dari segalanya. Akhirnya dengan segala keberanian yang tersisa, akupun berdiri dan menoleh padanya..
" Ada apa?" jawabku dengan wajah datar yang tentunya buatan. Sangat buatan
" Hah?" ia tampak bingung
"iya.. ada perlu apa?"
"emm...gak ada sih, gua cuman pengen nyapa. Jujur gua kaget sih, kalo ternyata lu juga sekolah disini dan gua gak sadar lu ada disini, dulu aja waktu pertama kali masuk lu langsung terkenal, beda banget sama pas masuk SMA" katanya sambil memutar dan duduk di tempat ku duduk tadi.
" duduk dong sini, ngobrol bentar " lanjutnya sambil menepuk nepuk tempat kosong disebelahnya yang membuatku sempat melirik tempat itu. Namun tidak, aku takmau lagi...
"Oh, yaudah kalo gaada apa apa gua balik kekelas dulu, udah mau bel" kataku berusaha menolak ajakannya, dan berjalan kearah kelas.
Namun bahkan sebelum aku melangkahkan kakiku, tangannya sudah menahanku. Tangannya menahan tanganku yang justru berada lebih jauh daripada tangankku yang satunya. Oh tidak, mengapa harus dengan posisi seperti inii Tuhaann..
Seakan akan belum cukup penderitaanku, tiba tiba 2 teman kelasku Rita dan Rika melihatku bersama dia dengan posisi seperti ini, dan...
"Ciiee Keiraa, pantesan pagi ini gak kayak biasanya, ternyata lagi mau ketemu cowoknya yaa... wahh lu hoki banget Kei, Bu Dini gak masuk jadi free time deh pelajaran pertama... puas puasin dehh berduaannya, kita kekantin dulu yaa Byeee...."
Astagah, kenapa lagi ini... bahkan saking kagetnya aku tak sempat membalas ocehan mereka dan mereka langsung ngacir ke kantin... oke itu gak penting, karena..
"Tuhkan.. mending duduk sini sama gua." Suaranya yang menyadarkanku lagi akan adanya dia ditaman ini bersamaku
"nggak bisa, gua mau kerjain pr.."
"Pr? Kei, lu mau boongin gua? Atau mau ngehindarin gua?"
"gua beneran mau kerjain pr.."
"seorang Keira Louisa belum ngerjain pr? Terus apa jadinya gua dulu? Gimana nasib nilai gua dulu??? Ayolah Kei.. apa susahnya bilang kalo lu mau ngehindarin gua?"
" gua nggak ngehindarin lu kok.."
"terus apa artinya lu yang hilang dari kehidupan gua? Bahkan tanpa kabar apapun setelah itu? Itu apa namanya kalo gak ngehindarin? Apa lu gak sadar? Kenapa kita bisa ketemu lagi disini? Lu mau lari kemana lagi Kei? Kemana lagi?"
"gua cuman berusaha memposisikan segala sesuatu tepat pada tempatnya, gak lebih dari itu. Permisi," huft, beruntung aku bisa mengontrol emosiku, aku pun melepaskan tangannya, dan pergi meninggalkan taman.
Dia, kenapa dia harus muncul lagi sih, dan bodohnya lagi kenapa aku sampai tak tahu jika aku berada disekolah yang sama dengan dia lagi, apakah aku se-tidak peduli itu? Sampai sampai aku tak mengetahui keberadaannya disekitarku selama 2 bulan aku di SMA ini, Arrrgh kemana saja kau Keira, apa aku pindah saja dari sekolah ini? Aku tak mau sosoknnya membayangiku selalu siang dan malam. Tapi jika aku pindah, apakah itu akan menyelesaikan masalah? Atau aku hanya akan semakin kalah?
"Kau tak tahu wahai masalalu, bagaimana aku memperbanyak pekerjaanku, memperlelah ragaku, agar otakku tak memikirkanmu, agar hatiku tak rindu padamu, agar batinku tak terus memanggilmu. Mungkin dulu aku salah, jika mengira kisah berakhir sampai disini. Karena aku bahkan baru menemukan serpihan lainnya disini..."
1. Episode kedua, yang diatas itu fotonya George, kakak Keira. Ganteng kan? MWEHEHEHHEHEHEHE. Okedeh ditunggu ya vomentnya..
Thx.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Secret
Teen FictionJadi, lu sedih karena cinta lu cuman searah? Karena dia milih yang lain? Karena lu gakpernah bisa ada di hati dia? Terus gimana sama mereka yang sama sama mencintai namun tetap tak bisa bersama?