Sesampainya di tempat makan, mereka pun mengambil tempat yang dekat jendela, yak. Tempat favorite mereka, mereka duduk berhadap hadapan dan memesan menu makanan untuk makan siang mereka. George memesan tahu telur asin, dan iga bakar kesukaannya, sedangkan Keira lebih memilih untuk memesan Gurame asam manis dan nasi bakar untuk makan siang kali ini.
"Dek,.."
"Hemmm.."
"Gimana sekolah lu? Ada yang ganggu gak?"
"Enggaklah, siapa juga yang berani gangguin gua.."
"Oiya ya, yang ada malah elu kali ya yang gangguin mereka.." celetuknya sambil cekikikan gak jelas,
"Yaaa gitulah.."
"Ck, lu sekali kali gitu kek dek, dibully..." katanya yang membuatku sangat ingin menusuk nya dengan pedang bermata tujuh
" Gua kan pengen juga sekali kali, kayak kakak kakak lain yang jagain adeknya, lindungin adeknya dari temen temennya yang nakal, lu mahh mana pernah nangis nangis dipelukan gua.. yang ada lu malah ketawa tawa kek setan abis nge jegal anak orang masuk selokan, emang kampret lu dek..parahhh," lanjutnya yang sesaat membuatku terdiam..
Terlintas dibenakku sosok Greyson, satu satunya mahkluk yang membuatku benar benar menangis ketika menghadapinya. Dan ketika aku melihat cowok ganteng yang tengah mengerucutkan bibirnya didepanku ini, hihihihi aku jadi ingin memeluknya lagi. Aku pun berpindah tempat kesebelahnya, memeluknya, dan membenamkan seluruh wajahku di ketiaknya. Huuuummm wangi ini, wangi yang membuatku betah berlama lama dalam pelukannya. Badannya entah kenapa terasa sangat pas dipelukanku..
"Gua bakalan tetep meluk lu kok, meskipun gua gak nangis sekalipun. Gua suka ini, dan gua gabakal rela siapapun ngambil apapun yang gua suka dari tangan gua.." kataku sambil semakin mengeratkan pelukanku padanya..
"Aaaaww how cute, little girl.." katanya sambil mengusap usap rambutku, sekilas aku juga merasakan bibirnya menyentuh keningku. Hihihi, kalau begini sepertinya aku tak akan membutuhkan seorang pacar untuk beberapa saat kedepan.
"Udah udah, bangun dulu.. Itu makanannya udah dateng loh, .." lanjutnya padaku saat melihat waitress mengantarkan makanannya pada kami
"Makasih ya mbakk.." kataku pada waitress tersebut,
"Dek, makan dulu ntar sakit aja tau rasa lu ya.."
"Gamauu, masih mau pelukk.."
" Emm dek," katanya sambil menarik daguku untuk melihatnya
" Ha?" ia pun mendengus dan mengelus elus rambutku lagi
"lu kayaknya bentar lagi kena periode deh .." saking kagetnya, aku meloncat dari pelukannya.
" HAH, Tau dari mana lo coy"
"Abis biasanya kalo udah mau periode lu bawaannya manja mulu ama gua.."
"Yhaelah, gua kirain ada analisis ilmiahnya sendiri.. gataunya, karena gituan doang toh? Yaudah! Gua gamau peluk peluk lu lagi sono gih pergi!!"
"Dih, bukannya kursi lu disono??"
"Ngga mau, lu yang kesana.."
"Yahh, mulai deh ngambekannya.." George mendengus kesal. Namun begitu, ia tetap pindah ketempatku yang tadi
" Bodo, gua laper.." kataku yang langsung menyerbu makananku penuh nafsu. Ini sangat sangat menggiurkan. Kalau sudah berhadapan dengan yang seperti ini, aku takkan peduli dimanapun tempatnya dan apapun keadaanya, makanan ini pasti habis ditanganku. Pasti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Secret
Teen FictionJadi, lu sedih karena cinta lu cuman searah? Karena dia milih yang lain? Karena lu gakpernah bisa ada di hati dia? Terus gimana sama mereka yang sama sama mencintai namun tetap tak bisa bersama?