SADAKO (Dark Soul At Hole)

CHAPTER 4 KORBAN PERTAMA

SADAKO

Cerita Sebelumnya :
Sakura terbangun dari mimpi buruk yang barusan dialaminya. Nafasnya tersengal - sengal, keringat dingin membanjiri sekujur tubuhnya.
"Ada apa Sakura?" tanya Ino yang terbangun akibat teriakan Sakura barusan.
"I-Ino ... Ga-gadis itu, gadis berambut merah itu. Di-dia, dia dalam bahaya. Dia dalam bahaya !!"

Disclaimer :
Naruto, milik Kak Masashi. kalau SADAKO punyanya Paman Koji Suzuki. Hikz kenapa bukan punyanya Akemi aja sih #dikeroyokmasa

Story :
Kazehaya Akemi

Genre :
Banyak Horror, Lumayan Supranatural, Sedikit Romance

Rate :
M (Buat jaga - jaga)

WARNINGG !!!!!
Cerita terinspirasi dari kisahnya Sadako Yamamura by Paman Koji Suzuki, dan Sadako Sasaki, korban bom di jepang pada masa lalu, serta dari banyak kisah Horror yang ngasih saya inspirasi buat nulis. Kayaknya termasuk film Ouija. Warning lainnya? Allways Typos, ide pasaran, bahasa amburadul, OC, OOC, Alurnya gak karuan (kadang cepet, kadang lambat).

Happy Reading. . . . .

Chapter 4 KORBAN PERTAMA

"Apa tidak apa-apa?" Tanya seorang pemuda bersurai putih keunguan kepada seorang gadis berkacamata di depannya.

"Tak apa Sui, aku bisa pergi sendiri." Jawab gadis itu meyakinkan.

"Apa kau yakin? Ini sudah sore Karin, matahari sudah mulai tenggelam. Kau tau sendiri keadaan sekarang ini sedang tak mendukung kita." Suigetsu, pemuda bersurai putih keunguan tersebut kembali memastikan keputusan kekasihnya.

"Iya, percayalah. Tidak akan ada apa-apa. Setelah aku mengambil bahan tugas itu, aku akan segera pulang." Jawab gadis itu lagi sembari tersenyum.

"Kenapa tidak besok saja sih? Aku kawatir padamu Karin. Jika aku tidak ada janji, aku pasti akan mengantarmu." Tuturnya lagi, ia merasa kawatir pada kekasih merahnya tersebut.

"Tidak bisa, tugasnya harus dikumpulkan besok Sui, dan teman - teman mempercayakan hasil akhirnya padaku. Aku tak bisa mengecewakan mereka semua. Malam ini, tugas itu harus selesai." Karin, gadis bersurai merah tersebut tetap keukeuh dengan keputusannya untuk mengambil bahan tugas yang akan dia kumpulkan besok.

"Oke - oke, baiklah. Kau boleh kembali." Jawab Suigetsu akhirnya. Ia menyerah dengan kekeras kepalaan kekasihnya. "tapi, ingat. Setelah selesai mengambil bahan tugasmu yang ketinggalan itu, cepatlah pulang. Segera hubungi aku jika terjadi sesuatu. Mengerti?"

"Iya, itu pasti. Terimakasih sudah menghawatirkan ku Sui." Jawab Karin sembari menyunggingkan senyuman manisnya kepada kekasihnya.

"Berhati - hatilah Karin."

"Yaa."

Setengah hati Suigetsu membiarkan Karin untuk kembali lagi ke gedung sekolah KHS, ia merasakan firasat yang tak enak dan itu tertuju pada Karin, kekasihnya. Walaupun hal itu belum pasti, namun tetap saja ia kawatir, mengingat beberapa kejadian tak masuk akal yang belakangan ini menimpa kekasihnya juga teman-temannya, dan tak dapat ia pungkiri, dia sendiripun juga mengalami hal yang sama. Jika saja dia tak memiliki suatu urusan yang penting dan mengharuskannya untuk segera pergi, ia pasti akan menemani kekasihnya kembali ke KHS.