CHAPTER 2 BANGKIT

1.2K 66 6
                                    

SADAKO


Cerita Sebelumnya :
"Nah, jika kalian sudah mengerti, ayo cepat berangkat." intruksi Shion secara otomatis membuat teman - temannya segera beranjak dari tempatnya masing - masing. Satu persatu mereka memanjat pintu gerbang samping itu, dan berjalan menuju lokasi dimana sumur itu berada.


Disclaimer :
Naruto, tetap milik Kak Mashashi. kalau SADAKO ... etto kayaknya punyanya Paman Koji Suzuki ya? trus yang milik Akemi apanya ya??


Story :
Kazehaya Akemi
(hikz cuman kebagian ceritanya aja yang milik Akemi, lainnya bukan.)


Genre :
Banyak Horror, Lumayan Supranatural, Sedikit Romance


Rate :
M (Buat jaga - jaga)


WARNINGG !!!!!
Cerita terinspirasi dari kisahnya Sadako Yamamura by Paman Koji Suzuki, dan Sadako Sasaki, korban bom di jepang pada masa lalu, serta dari banyak kisah Horror yang ngasih saya inspirasi buat nulis. Kayaknya termasuk film Ouija. Warning lainnya? Allways Typos, ide pasaran, bahasa amburadul, OC, OOC, Alurnya gak karuan (kadang cepet, kadang lambat).



Happy Reading. . . . .

Chapter 2. BANGKIT

Sesampainya dibelakang gedung KHS bagian tengah, mereka berenam melihat sebuah sumur tepat dibawah pohon Sasaki, pohon itu tampak begitu besar dengan bagian bawah yang melebar, menunjukkan akar - akarnya yang menyembul seolah ingin keluar dari dalam tanah, bagian atas pohon itu nampak ditumbuhi banyak sekali dedaunan hingga tak ada sedikitpun celah bagi sinar bulan purnama untuk menyeruak kedalamnya, begitu lebat dan nampak begitu gelap. Ranting - ranting pohon itu diam tak bergerak sedikitpun. Hal yang aneh mengingat ranting - ranting pohon lain yang berada disampingnya kini tengah bergerak - gerak tertiup angin. Namun hal itu luput dari pengawasan ke enam remaja yang kini mengalihkan pandangannya ke arah sumur di bawah pohon Sasaki tersebut. Sumur itu juga nampak sudah tua, hal itu didukung oleh lumut - lumut yang tumbuh di beberapa bagiannya, serta beberapa retakan yang tercetak jelas di bagian luar permukaan sumur. Tak lupa, lubang pada sumur itu nampak di tutup dengan sebuah batu berbentuk lingkaran, dan jika diamati lebih dekat maka akan terlihat ukiran - ukiran aneh diatasnya, serta warna merah kecoklatan diatasnya, seperti darah yang telah mengering.
Perlahan ke enam remaja tersebut berjalan mendekat kearah sumur.

"Ahhh ..... ngomong - ngomong, suasana disini menyeramkan juga ya?" tanya Karin entah pada siapa. Dia terus melihat - lihat kearah sekitar.

" Dimana kita akan mulai?" tanya Sai pada Shion.

"Lebih baik sekitar lima meter dari sumur itu." tunjuk Shion pada sumur yang dia maksud.

"Err ... Shion, apa itu tidak terlalu jauh? Kenapa tidak tepat disampingnya saja?" tanya Ino penasaran dengan keputusan Shion yang menurutnya agak aneh.

"Tidak, perasaanku mengatakan, kita tidak boleh terlalu dekat dengan sumur itu Ino. Ini juga demi keamanan kita bersama."

"Oke, Terserahlah." Jawab ino dengan mengedikkan bahunya dan tak ambil pusing dengan apa yang dikatakan Shion.

"Sekarang, mana perlengkapannya, aku akan menggambar simbolnya, dan kalian, Sui, Kiba, ayo bantu aku." Perintah sai kemudian. Shion yang mendengar intruksi dari Sai pun mengeluarkan beberapa perlengkapan yang tadi di maksud dari dalam tasnya, Serbuk kapur berwarna putih, lilin berwarna merah, gelas kecil tembus pandang yang terbuat dari kaca, papan pemanggil arwah, dan jangan lupa dengan korek api yang nantinya akan di gunakan untuk menyalakan lilin.

SADAKO (Dark Soul At Hole)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang