Awal dari Sebuah Pertemuan

104 4 0
                                    

Bisakah kau membayangkan apa yang terjadi saat kau bertemu dengan seorang lelaki berhati dingin di awal masuk Perguruan Tinggi? Mungkin kau akan langsung berpikir ,"Ya Ampun, dia dingin sekali dengan perempuan!" atau yang lainnya.

Tapi sebagian perempuan ada yang merasa penasaran dan ingin tahu, mengapa ia bersikap seperti itu? atau , Dia seperti di anime/film-film yang ku tonton ! dan lain-lain.

Namun, ini adalah tipe yang jarang terjadi . Mungkin hanya beberapa orang pernah mengalaminya, namun tak selalu berhasil. Tipe saat kau menjadi netral dan hanya bersikap normal kepadanya namun dengan seiring waktu berjalan kau akan mengalami sesuatu yang aneh namun indah.

Ami Yukiyasa, gadis keturunan Jepang-Indonesia yang baru saja lulus dari SMA. Ami tinggal bersama orang tuanya di Jogjakarta sejak ia berumur 6 tahun. Ami hanyalah gadis pendiam yang suka berlibur ke taman bersama orang tuanya, wajar saja karena dia adalah anak tunggal sehingga membuatnya kesepian saat orang tuanya bekerja. Bukan berarti Ami tidak mempunyai teman, hanya saja ia kurang suka bergaul dengan banyak orang. Ami mempunyai 3 sahabat yaitu Rena, Mina, dan Alse, mereka bersahabat sejak kelas 4 SD.

Namun, Ami sekarang harus berpisah dengan ke-3 sahabatnya tersebut. Karena mereka melanjutkan ke Universitas yang berbeda dan bahkan ada yang ke luar kota. Ami tidak merasa kesepian karena mereka selalu munghubungi Ami beberapa kali dalam seminggu.

Sekarang, Ami telah berkuliah di sebuah Universitas yang cukup besar yaitu Universitas 1 Nusa. Dan ia diterima di jurusan Akuntansi yang terkenal sulit untuk dimasuki.



---------------------------------------------------------------------------------------------------------



Pagi itu, saat ia akan berangkat kuliah dan melewati Fakultas Ilmu Bahasa dan bertemu dengan seorang lelaki yang tergeletak tak bergerak dipinggir jalan dengan sebuah jaket menutupi kepalanya. Ami berpikir, "Mayat? Kenapa dibuang disini?" sedetik terdiam dan akhirnya Ami melanjutkan perjalanannya dan tiba-tiba ia mendengar suara. Ami menoleh dengan wajah pucat, namun tak ada siapapun kecuali mayat yang tergeletak itu.

Ami menghampiri mayat itu, dan berjongkok di samping mayat itu. Kemudian ia mengambil sebuah ranting kecil dan menyentuh tubuh mayat lelaki itu dengan ujung ranting. Namun tak ada respon, Ami mencoba lagi hingga yang kelima kalinya ia mengarahkan ke wajah mayat tersebut dengan kesalnya. tiba-tiba mayat tersebut terduduk dan membuat Ami terlonjak kaget.

Jaket yang berada di atas wajah lelaki itu mulai jatuh dan kemudian ia melihat ke arah Ami.




To Be Continued... v: sekian pembukaan dari saya v:

Understand MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang