Beberapa bulan telah berlalu setelah kejadian Ami dengan Danny di Ruang Kesehatan itu, dan besok adalah Tahun Baru. Orang Tua Ami harus pergi ke luar negeri dikarenakan tuntutan pekerjaan yang sangat penting, bahkan lebih penting daripada berkumpul bersama keluarga. Malam sehari sebelum Tahun Baru datang, Ami terdiam di dalam kamarnya. Ia merebahkan tubuhnya di atas kasur, dan ia menatap langit-langit kamarnya. Sejak kejadian dengan Danny beberapa bulan lalu, Ami menjadi sedikit berbeda. Mungkin sikapnya yang cuek dan dingin masihlah sama, namun jika ia bertemu dengan Danny seakan-akan Ami menjadi seseorang yang lain. Dia menjadi lebih jahat dan lebih dingin dari biasanya. Setiap malam, saat Ami tertidur entah mengapa ia bisa kembali ke tempat itu. Alam bawah sadarnya, namun ada yang aneh dengan tempat itu. Saat Ami sampai di tempat itu, Ami bukan berada di antara pintu-pintu yang berisi suara-suara itu. Namun, Ami selalu berada di depan pintu yang sangat besar, namun ia tidak bisa membukanya. Lalu kemarin malam, ia tetap bermimpi berdiri di depan pintu misterius itu dan kemudian ia mendengar suara dari balik pintu itu.
"Hee~ Kau kembali lagi Amelia."
"Eh? Trist?" Tanya Ami.
"Hee~ Trist? Dia tidak ada disini, Trist tempatnya ada di bagian terdalam." Jawab suara di balik pintu itu.
"Lah, lalu ini siapa?" Tanya Ami sambil mendekatkan telinganya di pintu.
"Hee~ Kau bisa memanggilku dengan nama 'Fals'. Walaupun kami memiliki wajah dan suara yang sama, namun kita memiliki nama yang berbeda." Jelas Fals.
"Nama?" Jawab Ami.
"Yup, Nama. Kami tidak hanya berdua, namun jumlah kami banyak. Dan setiap dari keberadaan kami pasti memiliki sebuah nama. Dan nama ini juga menunjukkan tiap-tiap karakter, emosi, dan memori yang ada dalam diri Amelia." Ucap Fals.
"Yang ada di dalam diriku? Apa kau bercanda? Bahkan aku sudah lupa bagaimana caranya tertawa dan menangis."
Kemudian Ami terdiam karena kalimatnya sendiri, lupa bagaimana caranya menangis? Lalu bagaimana dengan kejadian Danny beberapa waktu yang lalu.
"Kau pasti sudah sadar, bahwa dulu kau adalah seseorang yang sangat ceria dan penuh dengan berbagai macam karakter dan emosi. Yang terkadang kau suka manja kepada orang tua dan sahabatmu, sering tertawa bahkan kepada sesuatu yang tidak begitu lucu, suka tersenyum dan memberi salam kepada teman, suka menolong, dan kamu suka sekali menjaga perasaan seseorang hingga kau tidak merasa bahwa kau selalu menyakiti dirimu sendiri." Ucap Fals.
Ami hanya terdiam membeku dan pandangannya mulai kabur, air mata Ami pun jatuh. Ami masih tidak begitu yakin, apakah yang dikatakan Fals benar atau salah. Namun entah mengapa, saat itu, detik itu, dada Ami terasa sesak hingga ia merasa tidak bisa bernafas. Ami terduduk di lantai, ia tidak peduli dengan lantai yang tergenang air itu. Dia menutup mulutnya dengan kedua tangannya, kemudian air mata pun semakin deras menuruni pipinya.
"Aku tahu, kau menangis saat ini. Yah itu adalah air mata dari Ami yang dulu. Amelia, wanita yang terlalu menyedihkan. Kau menjijikkan, bagaimana kau bisa menjadi sok baik seperti itu. Kau manusia namun kau aneh, manusia itu selalu menyakiti apa yang ada disekitarnya. Entah itu makhluk hidup atau mati. Namun mengapa kau begitu berusaha keras untuk menjaga perasaan orang agar kau tidak menyakiti mereka? Kau gila? Dan akhirnya kau yang menjadi pecundang." Ucap Fals dengan nada menghina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Understand Me
RomanceCerita tentang seorang Perempuan yang hidup di dunia hitam putih, kemudian bertemu dengan seorang 'Mayat' Cover Pic sementara, credit to the artist xD